Mohon tunggu...
abangmenel
abangmenel Mohon Tunggu... Penulis

Penulis yang cinta dengan karya fiksi✨

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Timelessly Yours (Prolog : Batu Ajaib)

31 Mei 2025   19:12 Diperbarui: 3 Juni 2025   17:17 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi by: Yoonaphic

Cerbung: Timelessly Yours (Prolog: Batu Ajaib)

----------------------

Pada tahun 1930 silam, terdapat fenomena alam yang sempat menggemparkan dunia. Pada saat itu, para ahli astronomi dari berbagai belahan dunia memprediksi tentang adanya tabrakan sebuah asteroid berdiameter 8 km yang termasuk ke dalam golongan Apollo akan bertabrakan  dengan benda langit lainnya. 

Asteroid berjenis Apollo sendiri merupakan asteroid yang memiliki orbit yang dekat dengan bumi. Oleh karena itu, para ahli astronomi memprediksi bahwa pecahan dari tabrakan asteroid tersebut akan jatuh dan melewati atmosfer bumi. Indonesia diperkirakan akan menjadi salah satu negara yang menjadi lintasan tempat jatuhnya serpihan dari tabrakan asteroid tersebut.

Prediksi tersebut kemudian lebih mengurucut lagi, di mana pecahan dari asteroid ini diperkirakan akan melewati dan jatuh di berbagai wilayah Indonesia dan tepatnya di sekitar wilayah Pulau Jawa. Dan benar saja, pecahan itu kemudian jatuh di sejumlah wilayah seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dalam bentuk dan ukuran yang beragam.

Keesokan harinya, seorang pria paruh baya yang juga merupakan seorang pujangga sedang dalam perjalanannya mencari inspirasi di sebuah hamparan ladang rumput. Samar-samar, ia melihat sebuah kilauan cahaya yang berjarak hanya beberapa meter dari tempatnya ia berdiri. Setelah dihampiri lebih dekat lagi, pantulan cahaya tersebut ternyata datang dari sebuah batu yang berada di tengah-tengah cekukan tanah seolah seperti baru saja jatuh dari langit dengan kecepatan tinggi.

Sang pujangga tiba-tiba teringat dengan kabar burung tentang adanya fenomena alam pecahan batu asteroid yang akan jatuh ke bumi dan melewati Indonesia. Dengan cepat ia berkesimpulan bahwa batu tersebut adalah pecahan asteroid da yang segera diambilnya dan dianggap sebagai sebuah "batu ajaib". Seolah seperti sebuah benda pusaka, batu tersebut dengan cepat menjadi barang yang memiliki keistimewaan di dalam keluarga sang pujangga tersebut bahkan hingga diletakkan pada sebuah kotak kaca khusus. 

Hingga kemudian sang pujangga wafat dan mewasiatkan kepada keturunannya agar menjaga batu ajaib tersebut pada generasi- generasi berikutnya. Alasannya masih sama, yaitu karena persepsi sang pujangga terhadap batu tersebut yang akan mendatangkan keajaiban. Ia berharap bahwa kehadiran batu ajaib tersebut bisa memberikan keberuntungan pada keturanan-keturunannya kelak.

Setiap generasi awalnya menjalankan wasiat tersebut dengan sebagaimana mestinya, salah satunya dengan memposisikan dan memperlakukan batu tersebut dengan "istimewa" di dalam rumah mereka. Hingga akhirnya generasi-generasi berikutnya mulai merasa acuh dan tidak terlalu mempercayai keyakinan dari leluhurnya soal keajaiban dari batu tersebut.

Sampailah pada tahun 2029, di mana keluarga generasi keempat dari sang pujangga akhirnya menerima warisan turun-temurun tersebut. Kusuma Widjaya Roesli sebagai kepala keluarga dan istrinya yang bernama Kania Endah Kusumapoetri yang terbilang hidup dengan gaya lebih modern, merasa bahwa warisan bongkahan batu ini terlalu kuno dan bahkan tidak memiliki nilai estetika sebagai sebuah pajangan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun