Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kerry dan Lavrov untuk Suriah dengan Cinta

12 September 2016   22:10 Diperbarui: 13 September 2016   20:01 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jhon Kerry saat kunjungan ke Moskow 15 Des 2015 Sumber: The Guardian.com. Edit abanggeutanyo

Gencatan senjata dan perdamaian Suriah kembali disepakati AS dan Rusia, Sabtu (11/9) atau Jumat malam waktu Jenewa setelah melalui pertemuan marathon 12 jam lebih antara Menteri Luar Negeri Menlu AS John Kerry dengan mitranya Menlu Rusia, Sergey Lavrov di Jenewa. Sementara itu Presiden AS dan Rusia sama-sama bertemu dan mengikuti perkembangan di sela-sela acara G-20 di China. 

Tak terhitung berapa kali sudah pertemuan pembicaaan damai tingkat kedua Menlu itu telah digelar di beberapa tempat untuk mencapai gencatan senjata dan mengakhii perang Suriah namun fakta mempelihatkan kondisi sangat kontras dengan tujuan tersebut. Sekian kali gencatan senjata dan perdamaian dlsepakati sekian kali juga wujud perdamaian Suriah hancur berantakan.

Kesepakatan damai terakhir digelar dalam konflik Suriah adalah gencatan senjata dan penghentian permusuhan (ceasefire and cessation of hostilities) pada 27 Februari 2016 lalu. Apa yang tejadi,  jauh panggang dari api. Konflik Suriah bukannya meredup malah semakin membara saat sejumlah grup pejuang Suriah (FSA) makin kuat setelah dilatih dan dipersenjatai AS, Turki dan aliansi Saudi Arabia. 

Di tengah rasa skeptis dan putus asa upaya dialog AS-Rusia, UE dan PBB terus berjalan. Sejumlah petemuan antara Kerry dan Lavrov telah digelar sejak tahun lalu dan semakin fokus sejak Januari lalu sampai kini. Belasan kali petemuan Lavrov - Kerry telah berlangsung dan 40 kali sambungan telepon antara keduanya telah dilaksanakan guna merintis jalan damai untuk Suriah. 

Rintisan jalan damai Suriah akhirnya dicapai setelah  AS  dan Suriah menemukan kesepakatan-kesepakatan khusus pada 10/9/2016 Jumat malam waktu Jenewa (11/9/2016 di Indonesia). Rintisan jalan damai  berupa penghentian permusuhan itupun telah diumumkan dan efektif belaku mulai Senin besok 13/9/2016.

Kesepakatan kali ini menurut banyak pengamat memiliki aroma kekuatan dan keseriusan berbeda dengan kesepakatan sebelumnya. Kesepakatan damai kali ini dianggap memiliki kredibilitas lebih tinggi karena :

  • Menuntut AS dan Rusia sama-sama bergabung menyerang ISIS, Al-Nusra dan Al-Qaeda atau grup teroris tergabung di dalamnya.  
  • Menghentikan serangan udara rezim Assad pada penduduk sipil dan melarang mengunakan bom curah atau barrel bom pada penduduk sipil.
  • Sama-sama terlibat memberikan bantuan kemanusiaan pada daerah terkepung dan hancur akibat perang dan menangani bersama-sama masalah pengungsi dan migran Suriah. 

Sebelum kesepakatanini telah digelar 12 kali upaya gencatan senjata untuk damai Suriah, antara lain adalah : 

  1. Usulan Perdamaian oleh Liga Arab ke-1 pada November 2011
  2. Usulan Perdamaian oleh Liga Arab ke-2 pada Desember 2011- Januari 2012
  3. Usulan proposal Rusia (dikenal dengan proposal VitalY Churkin) pada Februari 2012. Churkin adalah dubes Rusia untuk PBB saat itu.
  4. Usulan Koffi Annan (dikenal dengan istilah six-points Peace Plan for Syria) pada Maret 2012
  5. Pertemuan pembicaraan damai Jenewa 1 (30 Juni 2012)
  6. Usulan Lakhdar Brahimi pada Agustus 2012. Lakhdar adalah wakil PBB untuk menjadi negosiator damai Suriah
  7. Inisiatif Damai oleh AS-Rusia (Mai 2013)
  8. Pertemuan Jenewa 2 (23–31 January 2014)
  9. Proposal Staffan Domingo de Mistura (29 Juli 2015) de Mistura adalah utusan PBB untuk damai Suriah menggantikan Lakhdar sejak 10 Juli 2014.
  10. Genjatan senjata Zabadani (24 September 2015). Atas permintaan PBB, kepungan terhadap ratusan pemberontak dari desa Al-Fou’aa and Kafraya di Provinsi Idlib pada 26 September 2015 dibebaskan sehingga ribuan warga dan ratusan pemberontak dievakuasi ke luar dari dua desa yang dikepung selama 6 bulan oleh tentara Suriah.
  11. Pertemuan International Syria Support Group (ISSG) di Wina, Austria (30 Oktober 2015). Sebanyak 17 negara berpengaruh terkait konflik Suriah bernegosiasi untuk memberi bantuan perdamaian pada Suriah
  12. Pertemuan Jenewa (sepakat disebut dengan Jenewa III) pada 1 Pebruari 2016. Sebanyak 36 sayap organisasi dan milisi dukungan Arab Saudi serta YPG, Al-Nusra dan IS diputuskan tidak diundang PBB. Utusan yang diundang adalah the High Negotiations Committee (HNC). Ketua DELEGASI dipimpin oleh Asaad al-Zoubi. Sementara delegasi Suriah dipimpin dubes Suriah untuk PBB, Bashar Jafaari.
  13. Upaya tekini disepakati AS dan Rusia kemarin (10/9/2016) di Jenewa Swiss setelah sempat tertunda 12 jam akibat Menlu Kerry harus menanti lebih dahulu proses aproval pihak terkait di negerinya. Kesepakatan ini akan belaku mulai Senin (13/9/2016).

Meski banyak pihak skeptis dengan pencapaian kesepakatan AS dan Rusia guna mengakhiri perang Suriah namun beberapa pengamat menilai kali ini AS-Rusia melaksanakan upaya dengan sangat seius untuk perdamaian di Suriah. Beberapa media berita online menyebut pencapaian itu dengan judul berita menarik dan optimis. 

  1. Media Turki menulis berita optimis sekaligus ambisius, "Turkey says backs Syria truce deal, preparing aid for Aleppo" tulis media itu. Sumber : ynetnews   
  2. Media Arab menulis judul Liga Arab menambut baik upaa damai tersebut. " Arab League welcomes Syria truce deal," tulis sumber aa.com
  3. Media Iran, Hezbollah dan Suriah masing-masing menurunkan berita dan sikap positif tentang kesepakatan dan upaya damai tersebut
  4. Media AS menilai titik balik hubungan AS dan Rusia untuk menemukan persamaan persepsi menuju damai Suriah. "'A turning point': U.S., Russia announce Syrian ceasefire plan," tulis cbc.ca. Media AS lain sepeti Vox.com bahkan menulis Obama mencapai kesepakatan hebat dengan Rusia untuk damai Suriah. Media lain NY times dan WPost juga menurunkan berita optimis penuh harapan pada upaya dicapai kedua negara tersebut.
  5. Media Yunani menulis komentar postif Menlu Yunani menaruh harapan besar pada kesepakatan paling menentukan itu. 
  6. Media berita online dunia banyak mengespos pencapaian dilakukan AS dan Rusia kemarin, sayangnya penulis BELUM menemukan media kita menyikapi upaa dihasilkan AS dan Rusia tersebut. Padahal kesepakatan ini dicapai setelah melewati titik-titik paling berat yang harus diterima AS dan Rusia untuk mewujudkan damai Suriah seperti disampaikan oleh bbcindonesia

Di samping sambutan postif di atas ada juga pihak yang kurang yakin dengan upaya tesebut, salah satunya adalah pihak opoisi Suriah. Pihak oposan kelihatan skeptis dengan upaya tersebut. 

Saat tulisan ini sedang disiapkan, pimpinan Ahrar al-Sham salah satu grup militan kuat dalam FSA mengumumkan dalam khutbah Idul Adha menolak kesepakatan damai digagas AS dan Rusia. Sumber : twitter.com.

Sementara itu kelompok terkuat lain dalam FSA, Jabhat Fateh al-Sham juga menolak gencatan senjata itu. Penolakan itu disampaikan juru bicara Ahrar al-Syam (JFS), Abu Yousif Al-Muhajar, mereka tidak akan patuh pada gencatan senjata diprakarsai AS - Rusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun