Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Israel Tidak Akan Binasakan Palestina Seketika, Ini Sebabnya

26 Mei 2021   06:50 Diperbarui: 26 Mei 2021   07:01 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Israel mengandalkan serangan udara saja melalui serangan rudal, artileri, mortar, helikopter dan pesawat tempur serta dron bersenjata. Pasukan Kavaleri dengan tank supermodern masih sebatas dipersiapkan.

Hamas juga masih menyimpan milisi siap tempur menghadapi tank (kavaleri) Israel dengan senjata anti tank (ATGM), tapi dapat diprediksi tingkat kehancuran diderita Palestina pasti semakin massif.

Pasukan infanteri darat Israel juga masih di cadangkan melihat secepat apa proses penaklukan Palestina pasca serangan udara sejauh atau sedalam apa dampaknya.

Palestina bakal menghadapi infanteri Israel dengan mengeluarkan bomber bunuh diri yang dapat menimbulkan kerugian massal terhadap pasukan infanteri Israel.

Meski fokus dengan serangan udara saja telah meluluh lantakkan Palestina sebagaimana disebutkan di atas tapi tak mampu melemahkan perlawanan Palestina sehingga menimbulkan pertanyaan besar: ada misi Benyamin Netanyahu (apa) dibalik konflik Palestina - Israel terkini.

Warga Israel mulai mencium aroma pribadi Netanyahu dibalik ganasnya Israel terhadap Palestina yakni untuk melanggengkan kekuasaannya pada periode mendatang tapi sayangnya mengorbankan ketenangan warga Israel bahkan menimbulkan kecemasan berlarut-larut.

Ambisi itu juga memperkeruh suasana damai yang telah terjalin dengan sejumlah negara Arab bahkan sebaliknya dapat memperdalam phobia klasik yakni anti-semit di mana-mana tidak saja di negara Arab tapi di seluruh dunia.

Beberapa menteri kabinet Israel mengecam karena tidak adanya serangan komando ke Gaza. Serangan itu juga dinilai gagal, selain tidak mampu menghancurkan terowongan strategis Hamas juga tidak mampu menargetkan pentolan Hamas di Gaza yakni Yahya Sinwar dan Mohammed Deif.

Popularitas Benyamin Netanyahu sesungguhnya telah turun sejak dua tahun terakhir seiring makin berkurangnya kursi partai Likud yang dipimpinnya di Knesset dari 32 kursi pada Maret 2020 menjadi 30 kursi pada 30 Maret 2021.

Ironisnya lagi selama dipimpin Benjamin Netanyahu jumlah kursi partai Likud di Knesset mengalami penurunan terburuk sejak pertama sekali Likud  dipimpin Menachem Begin (1973). 

Pada pemilu legislatif 1999 anggota partai Likud yang mampu "bertengger" di Knesset pernah hanya 19 orang saja. Prestasi terburuk partai Likud sebelumnya terjadi pada pemilu legislatif 1992 saat dipimpin Yizhak Shamir, 32 orang anggota dewan dari Partai Likud bertengger di sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun