Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Aung San Suu Kyi dan Junta Militer Cukup Akui Ini, Krisis Myanmar Selesai

25 Februari 2021   02:48 Diperbarui: 25 Februari 2021   10:14 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Retuters via asia.nikkei.com

Kemudian masa pemerintahan SBY mengunjungi Burma 2 kali yaitu pada 1--2 Maret 2006 dan 23--24 April 2013.

Joko Widodo (Jokowi) sejak menjabat sebagai Presiden RI ke 7 dari 20 Oktober 2014 hingga saat artikel ini dibuat baru sekali berkunjung ke Myanmar yakni pada 12 - 13 November 2014 atau tidak sampai sebulan setelah menjabat Presiden. Kunjungan itu dalam rangka menghadiri KTT ASEAN pada 12 - 13 November 2014.

Berdasarkan catatan tersebut ternyata hubungan Indonesia - Myanmar bukan sekadar pertemanan biasa tetapi pertemanan sejati sebagaimana diungkapkan Presiden Soekarno 6 dekade yang lalu.

Terkait krisis politik yang kini sedang menghantam Myanmar tampaknya negara itu akan lebih mendengar suara Indonesia mencapai solusi di tengah gelombang protes besar-besaran melawan tirani junta militer pimpinan Jenderal Min Aung Hlaing sejak 1 Februari 2021 lalu.

Untuk itulah Menlu RI Retno mewakili Indonesia sebagai motor stabilitas atau perdamaian Asia Tenggara berencana terjun langsung ke kancah politik Myanmar pada 25/2/2021 setelah berkonsultasi dengan Menlu Thailand.

Desas - desus Menlu RI akan berkunjung ke Myanmar muncul berdasarkan surat Kementerian Transportasi Myanmar yang menyebutkan Menlu RI Retno Marsudi akan tiba di Nay Pyi Taw pada Kamis pagi pukul 08:10 waktu setempat. Kemudian akan bertolak dari ibu kota negara itu pada 11:50 waktu setempat.


Mempertimbangkan beberapa alasan tertentu Menlu Retno batal berangkat ke Myanmar. Selanjutnya atas inisiatif Thailand mengundang Menlu Myanmar tunjukan junta militer yaitu Wunna Maung Lwin datang ke Bangkok. Mereka (Don, Retno Marsudi, dan Wunna) bertemu di salah satu ruangan di bandara Don Muangdalam pertemuan tripartit.

Dalam siaran Press Briefing Retno berkata hasil pertemuannya dengan Menlu Thailand tentang Myanmar dengan pernyataan normatif, idealnya posisi Indonesia dalam negara ASEAN. Selengkapnya dapat dilihat di Kemlu.go.id.

Sementara itu tentang hasil pertemuan kolega Menlu tripartit, Retno menjelaskan posisi Indonesia dalam krisis ini lebih mengedepankan keselamatan rakyat Myanmar mewujudkan rekonsiliasi dan trust building melalui pendekatan shuttle diplomacy (diplomasi berulang kali).

Tetapi entah dari mana tiba-tiba muncul rumor hasil pembicaraan ke tiga Menlu tersebut adalah pelaksanaan pemilu ulang.

Indonesia dianggap mendukung pemerintah junta militer dengan opsi melakukan pemilu ulang. Akibatnya muncul rasa tidak puas terhadap diplomasi Indonesia. KBRI di Yangon dan Bangkok telah menghadapi demonstrasi dua hari berturut-turut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun