Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Cegah Upaya Pembunuhan terhadap Joe Biden, SS Tambah Kekuatan

8 Januari 2021   15:45 Diperbarui: 8 Januari 2021   15:54 902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petugas Secret Service menjaga Joe Biden sedang berpidato pada sebuah acara di Gettysburg National Military Park in Gettysburg, Pa., Tuesday, Oct. 6, 2020. (AP Photo/Andrew Harnik)

Upaya pembunuhan terhadap Presiden Amerika Serikat (AS) dengan berbagai cara telah terjadi puluhan kali. Dari jumlah tersebut 4 kali telah merenggut nyawa 4 Presiden dengan tembakan. Mereka adalah Abraham Lincoln (tewas pada 1865), James A. Garfiled (1881), William McKinley (1901) dan John F. Kennedy (1963). 

Sementara itu 2 presiden lainnya Theodore Roosevelt (terjadi pada 1902) dan Ronald Reagan (1981) meski trauma dan terluka akibat tembakan masih dapat diselamatkan oleh petugas keamanan Presiden AS.

Meskipun demikian BELUM pernah ada seorang pun Presiden AS yang tewas terbunuh di hari pelantikan mereka walaupun rumor tentang dugaan bakal terjadinya usaha tersebut terjadi berulang kali seperti menjelang pelantikan Obama dan Donald Trump menjelang masa inagurasi mereka masing-masing.

Tidak diharapkan hal itu berulang lagi dan sangat diharapkan tidak akan terjadi. Tetapi kemungkinan itu bisa terjadi di AS mengingat kondisi masa kini sedang kacau balau (akibat chaos) yang diciptakan Donald Trump dan pendukungnya memperlihatkan fakta-fakta yang tidak diprediksi dan tak pernah terjadi sebelumnya. Beberapa diantaranya adalah :

  • Menolak mengakui kekalahan secara sistematis dan berkesinambungan
  • Mengkonsolidasi kekuatan pendukung
  • Menimbulkan perpecahan dan kegelisahan
  • Berupaya dengan berbagai cara menggagalkan kemenangan lawan
  • Mengulur waktu dan tidak kooperatif dalam masa transisi
  • Melakukan penyerbuan massa ke gedung Dewan dan menduduki ruangan Capitol Hill dan membuat huru-hara di sana

Berbagai pengamat dan berita telah berulang kali menyampaikan bahwa situasi pemilu kali ini tidak pernah terjadi seperti sebelumnya. Iklim demokrasi di AS kali ini belum pernah terjadi sebelumnya (unprecedented).

Atas dasar itu dan fakta-fakta 'belum pernah terjadi sebelumnya" maka kita bisa ikut khawatir JIKA masalah keselamatan Presiden terpilih Joe Biden (Biden) ikut menambah daftar unprcedent di atas.

Terlebih lagi kekuatiran itu semakin tinggi ketika Biden sendiri melontarkan kalimat tentang potensi gangguan keselamatan dirinya sendiri di hari pelantikan.

"I am not concerned about my safety, security or the inauguration," ungkapnya sebagaimana dituliskan oleh Newsweek edisi 6 Januari 2020.

Lalu apa yang akan terjadi  jika seorang Presiden AS terbunuh di hari pelantikan atau jelang pelantikannya?

Sesuai dengan konstitusi AS amandemen ke 12 pada pasal 3 menyebutkan, "Jika Presiden terpilih meninggal sebelum hari pelantikan maka Wakil Presiden terpilih akan menggantikannya hingga penuh 4 tahun ke depan."

Masih pada artikel yang sama jika Prisiden terpilih tidak memenuhi syarat di hari pelantikan maka Wapres akan menjabat sampai waktu pemilihan kembali atau Lembaga Pemilihan memilih yang memenuhi syarat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun