Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Generasi Milenial Nihil Kontribusi, Apa Faktanya?

31 Oktober 2020   03:11 Diperbarui: 31 Oktober 2020   19:34 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. /Antara Foto/Akbar Nugroho Gumay. Ditambahkan oleh Penulis

Mengacu pada Biro Sensus AS kategori milenial  adalah mereka yang lahir dalam rentang 1981-2000. Artinya kelompok tersebut kini berusia antara 20 - 39 tahun.

Mengacu pada keterangan Kementerian Kominfo, pengelompokan generasi Milenial atau disebut juga "Generasi Y" untuk mereka yang lahir diantara tahun 1980 hingga 1994. Dengan kata lain, saat ini mereka yang sedang berumur 26 hingga 40 tahun

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kelompok atau generasi Milenial ini adalah mereka yang rentang usianya antara 20 hingga 40 tahun pada saat ini.

Mengacu pada buku Profil Milenial 2018 yang ditandatangani oleh Prof. Dr. Yohana Susana Yembise, Dip. Apling, MA, (mantan) Menteri Pemberdaya Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) di sini (jika masih dapat diunduh) jumlah penduduk  generasi Milenial (sensus 2017) mencapai 33% dari total penduduk Indonesia.

Jika dimasukkan ke dalam kelompok produktif keberadaan generasi milenial mencapai setengah dari kelompok produktif (2017).

"Generasi Milenial akan memegang kendali atas roda pembangunan khususnya di bidang perekonomian yang diharapkan akan mampu membawa bangsa Indonesia menuju ke arah pembangunan yang lebih maju dan dinamis. Intinya, generasi milenial adalah modal besar untuk mewujudkan," sebagaimana dikutip dari buku Profil Milenial 2018 Kementerian PPPA di atas.

Masih dari buku tersebut, diingatkan juga bahwa bonus Demografi khususnya generasi Milenial bagaikan pisau bermata dua, bisa membawa berkah bisa juga membawa bencana.

Membawa berkah jika generasi Milenial tersebut sehat, cerdas dan produktif. Sebaliknya bisa membawa bencana jika yang terjadi sebaliknya karena akan menciptakan ledakan pengangguran di mana-mana mengingat persaingan pencari kerja lebih intens dan tinggi di segala sektor lapangan kerja.

Selain pertimbangan terkini di atas mari kita surut sejenak ke jaman pemerintahan Soekarno. Suatu ketika bung Karno pernah berkata “Beri aku 1000 orang, dan dengan mereka aku akan menggerakkan Gunung Semeru. Beri aku 10 pemuda yang membara cintanya kepada Tanah Air, dan aku akan mengguncang dunia.” 

Tidak tahu kapan dan dimana kalimat itu disebutkan tetapi secara eksplisit mengaku betapa strategisnya para kaum muda (mungkin kelompok Milenial yang dimaksud saat ini.)

Kini generasi Y atau Milenial Indonesia mulai mengambil alih tongkat estafet bisnis dan pemerintahan di mana-mana bahkan mengambil alih komando kemudi protes atau demo terhadap kebijakan-kebijakan (katanya) tidak pro rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun