Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Turki Bantu Wujudkan Utopia "The Greater Azerbaijan"

19 Oktober 2020   12:54 Diperbarui: 5 Oktober 2021   17:31 1329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image via: anc.org.au

Nargono Karabakh (NK) adalah sebuah kawasan konflik di perbatasan Azerbaijan dan Armenia. Secara Yuridis NK adalah kawasan Azerbaijan masih diakui PBB.

Secara Defakto banyaknya etnis Armenia mendominasi kawasan itu membuat Armenia berkepentingan di sana dan menetapkannya sebagai sebuah negara dengan nama "Republik Arstsakh" pada 10 Desember 1991.

Dengan alasan Yuridis itu  maka kawasan NK itu lebih umum dikenal sebagai Nagorno Karabakh (NK) ketimbang Republik Artsakh (Artsakh).

Dalam ofensif ke NK kali ini sejak 27 September 2020 lalu Azerbaijan didukung penuh dalam segala bidang oleh Turki. Dengan persiapan sangat matang pasukan Azerbaijan dan milisinya telah memperlihatkan kemajuan signifikan di front utara dan timur. 

Di front utara NK, pasukan Azerbaijan telah menorobos sejauh 16 km dengan lebar 11 km. Berawal serangan dari kota kecil Qirmizi Saqqallar dan Qaraqoyunlu (Azerbaijan) serta beberapa desa lainnya pasukan Azerbaijan dan milisi utamanya (Hamzah Dividion, Sultan Murad) telah maju meski kini bertahan di dekat danau Matigis di NK dekat perbatasan Iran.

Di front timur pasukan Azerbaijan dan milisi bayaran Turki merangsek lebih cepat dan lebih jauh ke dalam kawasan NK. Menurut informasi terkini (18 Oktober 2020) pasukan Azerbaijan telah menerobos sejauh 40 km dengan lebar hampir 4 km. Laju Azerbaijan kini tertahan di danau Aras dekat desa Xudafarin.

Tampak jelas, Azerbaijan dan Turki membuat siasat dengan membuka 2 front sekaligus di mana front utara hanya sebagai pemancing agar kekuatan tentara dan milisi Artsakh dukungan Armenia terserap ke sana menjadi terpecah kekuatannya.

Selain jatuhnya kembali satu per satu beberapa desa dan kota NK kecil ke tangan pasukan Azerbaijan di dua front tersebut korban di pihak tentara dan milisi Artsakh lebih besar ketimbang di pihak Azerbaijan. 

Menurut pengakuan resmi Armenia jumlah korban jiwa petempur di pihaknya mencapai 673 orang dan tawanan 2 orang. Sementara itu -masih menurut pengakuan Armenia- jumlah korban jiwa tentara Azerbaijan mencapai 6.109 orang.

Tetapi mengacu pada data Twitter di sini jumlah korban jiwa petempur di pihak Azerbaijan per 17 Oktober 2020 mencapai 819 orang.

Terlepas dari jumlah korban jiwa sesungguhnya di kedua pihak perang Armenia - Azerbaijan jilid 2 ini tampaknya bukan sekadar bercokolnya tentara Armenia di kawasan NK tetapi lebih kepada cita-cita membentuk Azerbaijan Raya (The Greater Azerbaijan) atau yang lebih hebat dari itu.

Wacana itu muncul pertama sekali pada 1991 ketika Pirus Dilanchi salah satu pemimpin pemberontakan di Azerbaijan menggagas rencana tersebut. 

Meski tampak sumir tetapi Presiden Azerbaijan saat itu (Abulfaz Echibey) pada 1993 mengadopsi istilah tersebut guna membangkitkan gelora mengembalikan wilayah Azerbaijan yang hilang terutama dalam perang dengan Armenia. Echibey menggunakan istilah lebih moderat yaitu "United Azerbaijani Lands."

Greater Azerbaijan meliputi kawasan Azerbaijan saat ini, seluruh NK dan Azerbaijan Nakhchivan, sebagian kecil Dagestan, Georgia dan Armenia serta (nyaris) sebuah provinsi di Iran yaitu provinsi Tabriz. Perbatasannya meliputi :

  • Sebelah selatan merambah kawasan provinsi Tabriz. Iran
  • Sebelah utara merambah sebagian kecil negara Georgia hingga nyaris mencapai ibukota Tiblisi
  • Sebelah timur merambah sebagian distrik Derbent Dagestan dan laut Kaspia
  • Sebelah barat merambah sebagian besar Armenia dan seluruh NK

Ada sebuah versi lagi mirip dengan itu yang disebut "Whole Azerbaijan" yakni Greater Azerbaijan Turkish State (GATS) dengan memasukkan sedikit wilayah Turki ke dalam rencana Utopia itu akan tetapi versi ini kurang berkembang dalam wacana cita-cita pembentukan Azerbaijan Raya karena kontradiksi dengan semangat "Two States One Nation."

Meskipun hal itu akan sulit terjadi tetapi bukan sesuatu yang mustahil melihat faktanya secara budaya, agama, ras dan hubungan baik dalam politik dan ekonomi dan militer banyak kesamaan antara kedua negara tersebut hingga seperti hubungan keluarga saja tampaknya.

Sanubar Geydarova salah satu doktor dari Universitas Baku melukiskan hubungan mesra itu telah tercipta sejak 1990 ketika muncul keingginan orang Azerbaijan secara massal untuk kembali ke akar Turki mereka dan membersihkan segala hal terkait Soviet termasuk bahasa Rusia. (OC.Media)

Turki membaca adanya arus tersebut dan menyambutnya dengan suka cita. Impelementasinya telah dilakukan untuk Azerbaijan dalam segala hal termasuk membantu tanpa syarat dalam 2 kali perang Armenia dan Azerbaijan.

Perang Azerbaijan Armenia jilid 1 pada 20 Februari 1988 hingga 12 Mei 1994 memperlihatkan peranan Turki membela mati-matian Azerbaijan. Meskipun pada akhirnya berada pada posisi kalah karena berkurangnya 9% wilayah Azerbaijan peranan Turki telah membuat decak kagum warga Azerbaijan terutama Azeris.

Azeris adalah sebutan untuk  etnis Azerbaijan keturunan Turki campuran Iran dan Kaukasian. Jumlah mereka sangat banyak di sekitar perbatasan Iran dan Azerbaijan sekitar 15 juta dan di Azerbaijan sendiri sekitar 7,5 juta, belum termasuk jumlah besar di Turki.

Populasi Azeris sangat banyak di Turki, mereka berada pada urutan ke dua terbanyak setelah etnis Turki asli di negara tersebut. (Britanica.com)

Dalam perang jilid 2 (hingga saat artikel ini dibuat) memperlihatkan ada tanda kemenangan besar di pihak Azerbaijan. Bukan saja mampu mengembalikan 9% wilayahnya yang pernah hilang tetapi berpotensi terciptanya otopia "The Greater Azerbijan" maupun Whole Azerbaijan ataupun "United Azerbaijani Lands" dalam rangka mencapai impian Two States One Nation" antara Azerbaijan dan Turki.

Proses pencapaiannya telah terlihat di arena perang. Pasukan Azerbaijan memanfaatkan keunggulan teknologi drone dan UAV serta pesawat tempur Turki mendominasi perang melalui seangan udara membuat kekuatan Armenia dan Artsakh memilih mundur pelan-pelan.

Gambar atas, situasi perkembangan gerak maju Azerbaijan terkini. Gambar bawah : Prediksi terciptanya koridior buatan Turki-Azerbaijan. Sumber : hasil olahan penulis dari Liveumap.com dan Wikipedia
Gambar atas, situasi perkembangan gerak maju Azerbaijan terkini. Gambar bawah : Prediksi terciptanya koridior buatan Turki-Azerbaijan. Sumber : hasil olahan penulis dari Liveumap.com dan Wikipedia
Sebaliknya Armenia mengandalkan serangan roket dan peluru kendali jarak dekat membombardir desa-desa dan kota kecil di kawasan Azerbaijan, terutama kota Ganja di duga lokasi pusat komando Azerbaijan-Turki.

Meskipun militer Armenia mengatakan gerak maju Azerbaijan itu sebagai strategi mundur Armenia tetapi itu berpotensi terciptanya "koridor" sepanjang 86 Km dengan lebar 29 - 32 km yang akan dijadikan syarat oleh Turki sebagai Buffer Zone atau Safe Zone sebagaimana diterapkan di utara Suriah sebagai syarat "damai" dengan AS dalam menghadapi Kurdi Suriah.

Zona penyangga atau zona aman versi Azerbaijan itu nantinya dapat menghubungkan wilayah Azerbaijan di kota kecil Chodjuk Marjanli melewati koridor tersebut hingga Agband, sebuah desa di ujung NK yang berbatasan dengan Iran dan Armenia.

Tahap kedua akan terjadi pemberontakan warga Azeri atau pendukung The Greater Azerbaijan yang berada sekitar koridor tersebut di Provinsi Tabriz dan perbatasan Armenia dengan Iran.

Diprediksi Iran akan menyikapinya dengan dua kemungkinan. Pertama, memberi "otonomi khusus" selebar 30 km sepanjang 34 km di perbatasannya dengan Armenia yang memungkinkan terhubungnya Azerbaijan induk dengan Azerbaijan Nakhchivan. 

Kemungkinan lainnya adalah Iran membantu Azerbaijan melawan Armenia untuk melempangkan pembentukan koridor di kawasan  dataran tinggi Armenia dari Ordubad ke kota kecil Culfa. Pilihan ini sebagai tawar menawar Iran - Turki dalam konflik di Suriah.

Dari sini dapat terlihat bahwa sesungguhnya perang Azerbaijan dan Armenia kali ini bukan saja mengusir pasukan Armenia dari NK. Perang ini bagi Azerbaijan juga bukan sekadar untuk merebut 9% wilayahnya tetapi sebuah peluang menyatukan Azerbaijan induk dengan Azerbaijan Nakhchivan dan mungkin lebih jauh dari sekadar pencapaian itu.

Hubungan Azerbaijan-Turki kini mengarah seperti Dua Negara Satu Bangsa bisa menggetarkan dunia meskipun utopia  mewujudkan The Greater Azerbaijan apalagi Greater Azerbaijan Turkish State (GATS) masih sangat berliku.

Berlimpah ruahnya etnis Azeri suatu saat dapat memicu pemberontakan baru di perbatasan Iran dan Azerbaijan guna memujudkan The Greater Azerbaijan atau GATS meskipun melalui proses panjang.

Penaklukan sebagian kecil Armenia dan wilayah NK adalah awal menuju utopia The Greater Azerbaijan. Jika barat tidak mencegah- dengan alasan dan bentuk apapun- utopia The Greater Azerbaijan dukungan Turki bisa jadi kenyataan.

abanggeutanyo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun