Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Israel Siaga 1, Siap Perang atau Dipermalukan Hizbullah Kembali

28 Juli 2020   00:27 Diperbarui: 19 November 2020   13:20 1168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu sekuel perang Lebanon 2 pada 2006. Ketika itu IDF gagal mengalahkan Hizbollah. Sumber : koransulindo.com

Isu perang Israel dan Iran di Suriah telah lama ada dan berulang kali muncul ke permukaan. Isu itu seakan sebuah komoditas "menarik" berita perang internasional setidaknya dalam 1 dekade terakhir.

Kenyataannya perang terbuka antara kedua negara belum pernah terjadi. Jika pun terjadi hanya perang sporadis dan serangan-serangan jarak jauh menggunakan misil, peluru kendali, roket dan pesawat tempur.

Kini berita persiapan perang Israel melawan Iran (Hezbolah) dan pasukan Surah (SAA) dan mungkin Lebanon kembali menghangat setelah lebih tiga ratusan kali serangan udara Israel tidak juga memperlihatkan Iran surut membela pemerintahan Bashar al-Assad dari aneka musuh di dalam dan luar negeri Suriah.

Demi ambisi, Israel dibantu AS tidak saja melanggar perbatasan dan ruang udara sebuah negara berdaulat lainnya tetapi juga mempermainkan hak-hak sipil dengan cara amat vulgar. 

Pesawat termpur Israel "berlindung" di balik pesawat terbang patroli Rusia ketika ditembak rudal SAA menyebabkan pesawat pengintai itu berhamburan pecah di dekat pantai Mediterania pada 2019 lalu.

Baru-baru ini dua buah jet tempur F-15 AS menggertak pesawat terbang sipil Iran (Mahan Air) dengan melakukan intesep tiba-tiba mebuat pilot reflek melakukan "penyelamatan." Sebuah sikap yang benar-benar tak perlu meskipun AS menganggap itu sebuah tindakan profesional.

Vulgarnya Israel menyerang dari ruang udara kawasan Jordania dan Lebanon hingga membuat ke dua negara (terutama Lebanon) merasa benar-benar terganggu kedaulatannya. Tetapi yang terjadi justru Israel yang merasa teganggu keamanan nasional mereka akibat kehadiran Iran di Suriah.

Faktanya tidak ada serangan Iran dan Suriah yang pernah mengancam negara Yahudi tersebut sejak meletusnya perang Suria 2011 silam seperti dikuatirkan Israel dan AS. Yang terjadi adalah sebaliknya, serangan bertubi-tubi Israel pada posisi iran dan Suriah dan hampir tak ada pembalasan selain serangan sporadis Hizbollah di dataran tinggi Golan.

Sebuah serangan balik Suriah paling terkenal  dan paling membekas adalah ketika sebuah pesawat tempur F-16 Israel jatuh oleh S-200 pada 10 Februari 2018 lalu.

Selain itu tidak ada pembalasan dari Iran selain berteriak dan meratap bersumpah akan melakukan pembalasan tapi tak ada pembalasan yang signifikan.

Serangan Israel terhadap posisi Iran pada 22 Juli 2020 diluar dugaan direspon dengan sangat berani oleh Iran dan Suriah. Hal itu terjadi ketika belasan misil yang dilontarkan dari poesawat tempur dan baterai peluncur misil dari pangkalannya di daratan tinggi Golan dan markas militer lainnya mendapat reaksi sangat tinggi oleh sistem pertahanan udara Suriah yang disuplai oleh Iran.

Belasan misil Israel rontok diudara oleh anti misil Suriah. 

Hizbollah mulai berani melakukan serangan balasan. Sebuah rencana pembalasan dilakukan ke sebuah desa di dekat perbatasan Golan dan Suriah yang menyebabkan beberapa bangunan dan kendaraan sipil rusak akibat pecahan mortar.

Israel merespon aksi Hizbollah tersebut dengan sangat reaktif. Selain mengumumkan menutup ruang udara di atas Golan selama 10 hari juga melakukan serangan balasan dengan helikopter serang menyerang desa Suriah dekat perbatasan.

Israel telah dengan sangat serius memperkuat pasukannya di perbatasan dengan Lebanon dan Suriah.

Belasan drone intelijen melakukan pengamatan di atas kawasan tersebut dan dua diantaranya telah ditembak jatuh oleh Hizbollah di atas perbatasan Suriah, Dataran Tinggi Golan dan Suriah dan dekat perbatasan Lebanon.

Menanggapi sikap menantang tersebut PM Israel, Benyamin Natanyahu mengatakan Lebanon dan Suriah harus bertanggung jawab. "Kami tidak akan toleransi terhadap sesuatu yang mengancam angkatan bersenjata kami," ujarnya 26 Juli 2020.

Pada 27 Juli 2020, Senin sore sekelompok Hizbollah di perbatasan Lebanon dan Israel tepatnya di kawasan Khyrbet Ar Dwayr (Lebanon) mulai buka serangan, mereka coba melumpuhkan posisi Tank Israel di bukit Dov. Sumber ini menyebutkan pasukan Israel membalas dengan sengit dan menggagalkan serangan tersebut.

Tampaknya benar kali ini akan terjadi perang terbuka, sesuatu yang sedang "dinantikan" oleh Israel, AS, Suriah dan Iran karena berbagai sebab di kawasan tersebut.

Israel sendiri telah mempunyai rencana perang dengan Iran dan Suriah denga sangat matang. Hal tersebut pernah diungkapkan Menhan Israel pada Mei 2020 lalu bahwa pada Juli 2020 skuadron F-35 akan beraksi di kawasan tersebut. Mungkin ini terkait dengan ekspektasi atau rencana Israel bahwa perang terbuka akan dimulai pada akhir Juli ini dan melibatkan F-35 mereka.

Hingga kini Israel baru memperoleh 20 unit F-35 program Foreign Military Sell (FMS) berupa F-35A dan F3-35B yang diberi nama F-35i  atau "Adir" dari bahasa Ibrani yang berarti "si Perkasa" (Mighty).

Negara yang dipimpin rezim Yahudi tersebut merencanakan 2 skuadron berkekuatan 50 unit F-35 hingga 2024 nanti. Akan tetapi Israel merencanakantambahan25 unit F-35 C lainnya sehingga seluruhnya  berkekuatan 75 unit F-35 berbagai tipe dan jenis. Sumber : JP.

Akankah skuadron F-35 Mighty atau Adir atau (F-35i) tersebut akan memperlihatkan keperkasaaannya? 

Tampaknya Iran juga akan memainkan sejumlah rudal berteknologi tingginya. Tidak tertutup kemungkinan S-300 atau S-400 Rusia akan digunakan guna mengatasi F-35 si Perkasa mengurangi potensi daya rusaknya.

Tidak ada yang berharap perang terjadi, tetapi jika itu terjadi kita akan melihat bagaimana cara mereka saling melumpuhkan menggunakan teknologi tinggi dibalik dendam kesumat dan berkarat sangat tinggi.

abanggeutanyo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun