Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Israel Siaga 1, Siap Perang atau Dipermalukan Hizbullah Kembali

28 Juli 2020   00:27 Diperbarui: 19 November 2020   13:20 1168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu sekuel perang Lebanon 2 pada 2006. Ketika itu IDF gagal mengalahkan Hizbollah. Sumber : koransulindo.com

Belasan misil Israel rontok diudara oleh anti misil Suriah. 

Hizbollah mulai berani melakukan serangan balasan. Sebuah rencana pembalasan dilakukan ke sebuah desa di dekat perbatasan Golan dan Suriah yang menyebabkan beberapa bangunan dan kendaraan sipil rusak akibat pecahan mortar.

Israel merespon aksi Hizbollah tersebut dengan sangat reaktif. Selain mengumumkan menutup ruang udara di atas Golan selama 10 hari juga melakukan serangan balasan dengan helikopter serang menyerang desa Suriah dekat perbatasan.

Israel telah dengan sangat serius memperkuat pasukannya di perbatasan dengan Lebanon dan Suriah.

Belasan drone intelijen melakukan pengamatan di atas kawasan tersebut dan dua diantaranya telah ditembak jatuh oleh Hizbollah di atas perbatasan Suriah, Dataran Tinggi Golan dan Suriah dan dekat perbatasan Lebanon.

Menanggapi sikap menantang tersebut PM Israel, Benyamin Natanyahu mengatakan Lebanon dan Suriah harus bertanggung jawab. "Kami tidak akan toleransi terhadap sesuatu yang mengancam angkatan bersenjata kami," ujarnya 26 Juli 2020.

Pada 27 Juli 2020, Senin sore sekelompok Hizbollah di perbatasan Lebanon dan Israel tepatnya di kawasan Khyrbet Ar Dwayr (Lebanon) mulai buka serangan, mereka coba melumpuhkan posisi Tank Israel di bukit Dov. Sumber ini menyebutkan pasukan Israel membalas dengan sengit dan menggagalkan serangan tersebut.

Tampaknya benar kali ini akan terjadi perang terbuka, sesuatu yang sedang "dinantikan" oleh Israel, AS, Suriah dan Iran karena berbagai sebab di kawasan tersebut.

Israel sendiri telah mempunyai rencana perang dengan Iran dan Suriah denga sangat matang. Hal tersebut pernah diungkapkan Menhan Israel pada Mei 2020 lalu bahwa pada Juli 2020 skuadron F-35 akan beraksi di kawasan tersebut. Mungkin ini terkait dengan ekspektasi atau rencana Israel bahwa perang terbuka akan dimulai pada akhir Juli ini dan melibatkan F-35 mereka.

Hingga kini Israel baru memperoleh 20 unit F-35 program Foreign Military Sell (FMS) berupa F-35A dan F3-35B yang diberi nama F-35i  atau "Adir" dari bahasa Ibrani yang berarti "si Perkasa" (Mighty).

Negara yang dipimpin rezim Yahudi tersebut merencanakan 2 skuadron berkekuatan 50 unit F-35 hingga 2024 nanti. Akan tetapi Israel merencanakantambahan25 unit F-35 C lainnya sehingga seluruhnya  berkekuatan 75 unit F-35 berbagai tipe dan jenis. Sumber : JP.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun