Berarti produsen pembuatnya di Indonesia tidak menjual produk itu di tanah airnya sendiri. Atau jika pun dijual di tanah airnya sendiri tapi menggunakan merek lain dan biasanya produk itu lebih mahal harganya walaupun sedikit.
Ketika Indonesia membutuhkan produk tersebut dan (ternyata produk tersebut) jumlahnya berlimpah ruah di China guna memenuhi kebutuhan untuk negara tersebut pada saat diamuk virus Corona maka produk kiriman dari Indonesia itu dikirim lagi ke Indonesia oleh pihak berkompeten di sana. Misalnya pemerintah China yang menguasai produk tersebut mengirim kembali ke Indonesia guna membantu pencegahan serangan virus Corona di Indonesia.
Maka datanglah "berjibun" 40 ton (katanya) bantuan pasokan medis dari China yang telah mendarat kembali di negeri asalnya sendiri di Jakarta dan Jawa Tengah. Pasokan medis itu terdiri dari test kit Covid-19, masker N95, masker bedah, hingga alat pelindung diri seperti baju, kacamata, dan sarung tangan.
Kabarnya itu adalah bantuan dari sejumlah perusahaan Tiongkok yang mencari rezeki di Indonesia. Jadi murni bantuan yang cuma jadi pertanyaan karena masalah "cassing-nya" saja.
Akan tetapi teori kewajaran di atas TIDAK berlaku jika dalam pengadaan alat kesehatan untuk proyek DKI dan Jateng atau secara nasional (untuk negara) melibatkan perusahaan swasta asing. Dan jika kiriman tersebut adalah bagian dari perusahaan asing atau resellernya untuk ikut pengadaan proyek alat kesehatan (alkes) dengan menuliskan pada kemasannya "made in Indonesia" ada dua kemungkinan yaitu :
- Mengelabui persyaratan yang ditetapkan oleh kementerian perindustrian dalam tatacara lelang pengadaan barang jasa untuk pemerintah.
- Ada praktek sistem pengadaan alkes yang diperagakan oleh perusahaan milik superbody memanfaatkan kekuasaan dalam pemerintahan.
Akan tetapi JIKA pengadaan tersebut murni hibah 100% tanda perhatian pengusaha Tiongkok untuk Indonesia tanpa adanya pertukaran transaksi dalam bentuk apapun maka pengadaan tersebut patut disyukuri meskipun tetap menimbulkan tanda tanya bagaimana mungkin peralatan yang sangat diperlukan itu TIDAK ADA di tanah air, adanya justru dari negara lain tempat awalnya bersemi virus Corona asalnya dari tanah air.
Pihak yang paling mengetahui dalam hal ini jelas Kementerian Kesehatan. Semoga dapat memberi pernyataan sebelum menimbulkan multi tafsir.
abanggeutanyo