Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Literasi Disinfektan dan Antiseptik Membaik di Balik Wabah Corona

16 Maret 2020   20:42 Diperbarui: 16 Maret 2020   20:47 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar kiri : health.grid.id. gambar kanan : Komps.com

Sejak wabah Corona mulai menggelagar di China kita mulai sering melihat petugas melakukan penyemprotan semacam cairan di tempat-tempat tertentu dan terhadap orang-orang di bandara atau terhadap orang yang baru tiba dari kawasan-kawasan sumber Covid-19 (Corona). Awalnya sebagaian orang mungkin tidak tahu cairan apa sesungguhnya yang disemprotkan itu Disinfektan ataukah Antiseptik?

Sekadar mengulangi dan mengingatkan, Desinfektan mengandung glutaraldehhida, vantocil, ftalaldehida dan formaldehida. Desinfektan sering digunakan untuk peralatan pembersih rumah tangga, kamar mandi dan toilet umum dan fasilitas umum. Senyawa ini disemprot atau disiramkan pada permukaan, peralatan atau benda mati lainnya, sehingga kadarnya lebih toksik. Jika salah digunakan bisa menyebabkan pengerasan kulit, luka serta peradangan.

Antiseptik biasanya mengandung alkohol, chlorhexidine dan anilides . Penggunaannya diterapkan pada kulit yang hidup atau jaringan tertentu untuk mencegah terjadinya infeksi dan umumnya tidak terlalu toksik, sehingga tidak berbahaya bagi kulit, missal untuk mencuci tangan atau sebelum melakukan operasi.

Kini, setelah kasus wabah Corona melebar ke berbagai pejuru dunia peristiwa semprot menyemprot (katanya) disinfektan pun makin banyak terlihat di tempat-tempat tertentu termasuk di tempat fasilitas umum bahkan ada warga yang minta kepada pemerintah desanya agar menyemprot pemukiman dan rumah ibadah seperti terjadi di beberapa kelurahan di Solo.

Di tengah langkanya bahan pembuat disinfektan dan harga aneka disinfektan semakin mahal warga seperti terjangkit masalah baru di balik wabah Corona yaitu "Paranoid Corona" atau rasa takut teramat tinggi terkena serangan Corona.

Akibat kebutuhan terhadap antiseptik dan disinfektan mendadak sangat tinggi ini berbagai persoalan akibat permainan pasar bisa terjadi, antara lain adalah :

  • Disinfektan palsu atau tidak memenuhi standar bisa beredar di kalangan masyarakat
  • Disinfektan asli dijual dengan harga yang tinggi dan mungkin semakin tinggi seiring dengan langkanya bahan pembuatannya
  • Disinfektan palsu tapi diberi lebel super beredar untuk memperoleh keuntungan besar
  • Terjadi kesalah pahaman warga antara menggunakan disinfektan atau menggunakan antiseptik. Jika disinfektan dipakai untuk manusia dalam dosis standard akan terjadi peradangan, luka pada kulit atau pengerasan pada kulit. Dalam dosis tinggi bisa keracunan dan membahayakan manusia. Oleh karenanya cairan disinfektan BUKAN untuk digunakan pada manusia dan hewan.

Dengan demikian jelaslah bahwa cairan disinfektan hanya digunakan pada lingkungan atau benda guna mematikan mikororganisme pembawa penyakit. Sedangkan antiseptik (dalam standar normal) hanya digunakan untuk makhluk hidup khususnya manusia. Baik disinfektan maupun antiseptik harus digunakan dalam standard tertentu dan kegunaan tertentu agar membawa dampak positif atau berhasil guna.

Gambar : health.grid.id. WNI yang baru tiba dari Wuhan di Bandara Hang Nadim
Gambar : health.grid.id. WNI yang baru tiba dari Wuhan di Bandara Hang Nadim
Oleh karenanya jika terdapat kasus disinfektan disemprotkan pada manusia seperti yang terjadi pada 2/2/2020 sejumlah WNI yang baru tiba di bandara Hang Nadim Batam disemprot menggunakan disinfektan, tidak jelas jenis apakah disinfektan itu. 

Proses pembuatan keduanya yang tidak memenuhi standarisasi dapat membuat 2 kemungkinan, yaitu :

Disinfektan di atas standard mengakibatkan kerusakan pada lingkungan. Sementara itu Disinfektan yang tidak memenuhi standard justru tidak efektif menjalankan tugasnya melawan jasad renik penular penyakit. Acara semprot menyemprot cuma seremonial dan tidak berdampak positif.

Dengan terjadinya wabah Corona setidaknya masyarakat kini sudah paham apa yang membedakan disinfektan dengan aniseptik termasuk menggunakan keduanya sesuai standard dan untuk kegunaan tertentu. Lebih dari itu adalah tidak mudah terbujuk rayu oleh penjual atau pedagang yang menawarkan produk-produk yang justru kontra produktif dengan tujuan ingin dicapai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun