Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Juru Bicara Kita, Fadli Zon Pernah Dituduh Provokator

7 Desember 2019   06:10 Diperbarui: 7 Desember 2019   06:18 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Rabu (25/1/2017).(KOMPAS.com/Nabilla Tashandra). Tulisan Edit oleh Penulis

Entah bermuatan motif apa tiba-tiba saja Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto mengumumkan 5 orang juru bicara (jubir) untuk partainya. Ke lima jubir tersebut bertanggung jawab pada cabang informasi masing-masing. Mereka adalah Ahmad Muzani, Sufmi Dasco Ahmad, Sugiono, Habiburokhman dan Ahmad Riza Patria.

Belum jelas masing-masing diantara mereka mengendalikan cabang informasi apa saja. Tapi menurut pengakuan salah jubir yang baru ditunjuk (Habiburokhman) tujuan penunjukan itu untuk memudahkan penyampaian aneka informasi tentang Gerindra.

Dari daftar di atas kita tidak temukan nama Fadli Zon (FZ) salah satu wakil ketua umum Gerindra. Entah karena mulai hilang kepercayaan dari partainya sendiri atau kalah bersaing Fadli Zon tidak ditetapkan sebagai jubir oleh bos nya, Prabowo Subianto.

Hilangnya kepercayaan partai terhadap FZ bisa jadi benar mengingat posisinya sebagai wakil ketua DPR RI juga digusur oleh orang kepercayaan Prabowo yang dinilai lebih strategis dan senior yaitu Sufmi Dasco Ahmad juga sebagai wakil ketua umum Gerindra. 

Meskipun pergantian itu adalah sebuah kebutuhan partai Gerindra akan tetapi sangat dalam makna yang tersimpan di sana tentang mulai lunturnya kepercayaan Gerindra terhadap FZ.

Pada saat ulang tahun Prabowo di kediaman jalan Kertanegara pada 17/10/2019 lalu, FZ juga tidak bisa hadir padahal di sana sejumlah petinggi partai Gerindra hadir dalam acara sangat meriah. 

Sejak saat itu hingga kini Desember 2019 sudah jarang terlihat FZ hadir bersama Prabowo baik dalam acara partai maupun pribadi.

Hal yang sama juga terjadi ketika Prabowo melakukan "safari" politik ke sejumlah pimpinan partai pendukung pemerintah beberapa saat sebelum Prabowo diangkat menjadi Menhan juga tidak terlihat FZ menemani bosnya bersafari. Hanya terlihat Ahmad Muzani dan Sufmi Dasco Ahmad yang sering mengiringi Prabowo kemana-mana.

Bisa jadi renggangnya pertemuan tersebut karena Prabowo kini menjabat sebagai Menhan, tapi rumor yang berkembang di kalangan kader partai itu mengatakan FZ sudah tidak nyaman lagi berada di sana sejak nasibnya tak menentu pasca dilengserkan partainya dari wakil ketua DPR RI.

Dengan bertambahnya kenyataan FZ tidak dimasukkan dalam "The Big Fife of  Spokesperson" partai Gerindra makin menimbulkan tanda tanya besar, ada apa dengan "nasib" politisi yang sering menggentarkan ruang sidang "Senayan" DPR RI tersebut.

Salah satu aksi terakhir FZ sebagai wakil ketua DPR RI adalah ketika berdampingan dengan Fahri Hamzah memimpin sidang pengesahaan RUU KPK pada malam 17 September 2019 lalu. FZ sumringah menyaksikan sohibnya FH mengetok palu kuat-kuat menandakan sidang ditutup dengan persetujuan RUU No.30/2002 tentang KPK.

Menyikapi tidak dipilih dirinya sebagai jubir partai politisi tersebut menanggapi enteng saja. Menurutnya ia telah lama dan sangat berpengalaman jadi jubir Gerindra dan Prabowo. Saat ini pun ia mengaku masih bisa dimintai keterangan tentang Gerindra karena informasi yang diperolehnya juga dari Gerindra.

Tidak dipilih jadi jubir partai juga tidak membuatnya kecil hati karena menurutnya ia adalah jubir rakyat.  "Bertahun-tahun jadi juru bicara pak Prabowo dan partai, sekarang saya juru bicara rakyat," ujarnya kepada pers (6/12/2019).

Jika FZ menyebut dirinya sebagai jurubicara rakyat artinya FZ  adalah juru bicara kita semua. Terlepas dari daerah pemilihan mana asalnya tapi kapasitasnya sebagai anggota DPR RI artinya ia juga wakil rakyat di DPR, sehingga apapun ucapannya, omongannya, cara berpikirnya dan aksi-aksinya adalah sesuatu yang bersumber dari rakyat dan untuk rakyat. Mantap betul bukan?

Tak tahulah kenapa jubir rakyat (kita) itu kurang bersinar di partainya sendiri saat ini. Bahkan kehadirannya juga pernah menimbulkan masalah ketika ditegur di hadapan umum oleh Prabowo Subianto.

Ketika itu Prabowo di rumah Rachmawati Soekarno Putri pada 16 Mei 2014, di kawasan Pasar Minggu, Jakarta. Hari itu Prabowo sedang menerima cinderamata dari Rachma. Lantas Rachma mengingatkan juga bahwa hari itu (16/5) adalah hari ulang tahun kakeknya Prabowo.

Entah bagaimana jubir kita itu nyelutuk, "Hari ini adalah hari tepat lima tahun perjanjian Batu Tulis," ujarnya bikin hadirin tertawa. Perjanjian Batu Tulis adalah perjanjian antara Megawati - Prabowo melangkah untuk pasangan pilpres-wapres 2009 yang lalu.

Prabowo memandang ke FZ lantas meluncur teguran. "Mau jadi prefesor atau provokator, kamu (Fadli)" Prabowo sempat mendelik ke arah jubir kita tersebut.

Entah masih tersimpan stigma provokator itu dibenak Prabowo terhadap FZ atau sudah terlupakan hanya partai Gerindra yang tahu. Tetapi lima tahun terakhir kita sering melihat sejumlah aksinya menghiasi media cetak dan elektronik serta media sosial.  Aneka jargon politik kontroversialnya terutama menentang kebijakan pemerintah sangat terang benderang terjadi dalam pembahasan apapun.

Akan tetapi seminggu yang lalu entah sedang mengalami peristiwa apa sang jubir kita bisa sependepat dengan Presiden Jokowi menentang upaya mengubah UU jabatan Presiden menjadi 3 periode. Sesuatu yang sangat jarang terjadi sebelumnya dari FZ.

Semoga masih ada kesempatan untuk jubir kita tersebut termasuk dipercaya kembali mengisi posisi penting oleh partainya bahkan mendapat kepercayaan Presiden Jokowi di masa akan datang.

Selaku rakyat biasa yang diwakilinya kita hanya bisa berharap agar jurubicara kita tersebut tidak asal bicara. Pikir dulu baru bicara, bukan bicara dulu baru mikir. Sebab kalau ada yang tuduh jubir kita provokator, kita rakyatnya jadi gemana gitu, hehehee

abanggeutanyo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun