Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Hukum Artikel Utama

Mengenang Aksi Soko Asahara 24 Tahun Lalu (Kaitannya dengan Brenton Tarrant)

20 Maret 2019   14:50 Diperbarui: 20 Maret 2019   19:36 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini Rabu 20 Maret 2019 persis hari yang sama 24 tahun yang lalu, tepatnya Rabu 20 Maret 1995. Suasana musim semi di Jepang, khususnya di Tokyo terasa begitu syahdu dan romantis. Namun apa daya, tatkala 5 orang calon penumpang Kereta Api bawah tanah (Subway) di stasiun Kasumigaseki mulai bepencar dan memasuki gerbong kereta, diam-diam mereka melepaskan gas beracun ke dalam gerbong.

Sambil menelan obat anti gas, para teroris melepaskan bahan serupa di beberapa sudut Stasiun Kereta Api bawah tanah (Subway) berusaha melarikan diri. Suasana awalnya indah dan romantis berubah menjadi malapetaka yang menegangkan.

Pada pukul 07.15 pagi  waktu setempat terlihat calon penumpang Kereta Api berebutan keluar dari lorong-lorong bawah tanah subway. Penumpang  di dalam kereta pun berebutan keluar berdesakan. Suasana tertib berubah menjadi hingar bingar teriakan dan jeritan di sana sini sahut menyahut bersambung - sambung, diselingi raungan sirine mobil petugas ambulan dan kebakaran serta mobil polisi atau petugas keamanan.

Suasana syahdu kini jadi kelabu. Sebanyak 12 orang tewas ditempat dan 54 sakit parah serta melukai ratusan orang lainnya.

Belakangan baru diketahui jumlah korban luka-luka mencapai 5000 - 6000 orang (dalam aneka versi) dan jumlah korban tewas menjadi 18 orang (3 tahun kemudian terkait dampak serangan). Kelompok yang melaksanakan aksi tersebut (menurut otoritas Jepang) adalah teroris yang tergabung dalam kelompok Aum Shinrikyo (AS) pimpinan Shoko Asahara (SA).

Shoko Asahara yang memiliki nama asli Chizuo Matsumoto, lahir  pada 2 Maret 1955 di sebuah desa dikawsan Yatshusiro, perfektur Komamoto dalam keluarga petani miskin. Dia adalah pimpinan organisasi Aum Shinrikyo. Aum yang terdiri dari 3 huruf (A, U, dan M) adalah mantera tertinggi dalam agama Hindu yang dibaca menjadi "Om" memiliki makna mantera tertinggi dalam agama Hindu. di sini.

Belakangan semakin terbuka identitas organisasi tersebut yang ternyata adalah sekte agama baru (percampuran antra Hindu-Bunda-Kristen) yang mengkultuskan SA sebagai tokoh suci yang akan memimpin Jepang menghadapi perang Nuklir akhir zaman sekaligus untuk menyelamatkan Jepang dari kehancuran.

Setelah bersembunyi di berbagai tempat selama 2 bulan, Asahara berhasil ditangkap pada 16 Mei 1995. Banyak tuduhuan dialamatkan padanya, salah satunya adalah serangan gas yang sama tejadi pada 27 Juni 1994 (setahun sebelumnya) di kawasan Matsumoto, Nagano Prefecture, merenggut 8 nyawa dan 600 orang luka-luka (Japantimes).

AS dan pengikutnya dihukum mati pada 2004, namun pelaksanaannya -entah seperti apa- baru dilaksankan pada 6 Juli 2018 (tahun lalu) atau 23 tahun setelah peristiwa 20 Maret 1995. Saat kematiannya AS berusia 63 tahun.

Organisasi yang dibentuk pada 1984 itu awalnya bernama "Aum Shinsen no Kai" yang kemudian pada Juli 1987 berubah menjadi "Aum Shinrikyu." terus aktif meskipun dianggap aliran sesat dan dilarang di Jepang bahkan dicap sebagai kelompok teroris oleh sejumlah negara.

Pada tahun 2000 organisasi ini berubah lagi namanya menjadi Aleph, dipimpin oleh mantan anak buah AS, yaitu Joyu Fumihoro. Ironisnya Joyu dan 1500 anggotanya kemudian juga keluar dari organisasi tersebut dan membentuk organisasi baru "Hikari no Wa," secara harfiah berarti Cahaya Cincin, pada 2007 (britannica).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun