Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Raket

Yonif Linud 305 Kostrad Tangkap Alat Berat Malaysia di Kalbar. Perlukah Bukti Demi Bukti?

29 April 2012   18:25 Diperbarui: 8 Juli 2019   13:28 10810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Pontianak.tribunnews.com

Wacana

Berdasarkan kejadian tersebut, pertanyaannya adalah apakah lantas kita harus berperang? Tentu bukan itu yang kita inginkan. Yang kita inginkan kepada pemerintah termasuk DPR dan penjaga keamanan bangsa dan negara serta perlindung keamanan warga, adalah beberapa hal berkut ini :

  • Tingkatkan kemampuan lobi di pentas dunia diplomatik. Kita mempunyai banyak jagian bicara di DPR dan lembaga lainnya yang selama ini mempertontonkan kehebatan orasi mereka dan mampu memutar balikkan fakta. Sekarang coba hadapi diplomat dan politikus serta pengusaha Malaysia yang selalu meminta bukti demi bukti setiap ada masalah dengan RI.
  • Tingkatkan pembangunan fisik dan infrastuktur di desa-desa perbatasan dengan cara apapun. Salah satu hasil liputan penulis dalam kunjungan ke perbatasan di daerah tertinggal telah menjadi sebuah masukan untuk instansi tertentu, tinggal sekarang bagaimana membuktikan implementasinya seperti bukti yang dilakukan oleh Mabes AD.
  • Tingkatkan kemampuan intelijen dan operasi di wilayah perbatasan di sepenjang perbatasan. Kita memiliki banyak pasukan, tak salah memindahkan lokasi dan arena latihan mereka (secara bergilir) di perbatasan. Dengan cara ini secara tak langsung kita telah mengawal batas wilayah dari masa ke masa tanpa perlu satuan khusus yang berada di wilayah tersebut.
  • Tingkatkan keperdulian DPR (Legislatif) dan pemerintah. Jangan memandang minor dan mengolok-olokkan arti nasionalisme dan issue perbatasan. Sangat naif jika sebagian pejabat menertawakan issue nasionalisme dan membandingkannya dengan urusan perut lebih dahulu baru bicara nasionalisme. 
  • Tingkatkan kesejahteraan prajurit yang bertugas di perbatasan. Contoh yang dilakukan oleh Mabes TNI AD saat ini adalah memberi uang kesejahteraan kepada prajurit yang bertugas di perbatasan Kalimantan. Setiap pasukan mendapat tunjangan yang besarnya 100 persen gaji, ditambah uang lauk pauk, dan lain-lain. Sebab itu, sepulang dari perbatasan, seorang tamtama bisa mengantongi uang hingga Rp.30-40 juta.
  • Tingkatkan kesejahteraan dan perekonomian rakyat di perbatasan terutama dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari dan pendidikan.
  • Hentikan pertikaian internal yang merusak disiplin dan moral TNI dan Polri. Persaingan yang diaharapkan adalah bagaimana berkemampaun melindungi bangsa dan negara secara cepat dan tepat. Lindungi  dan hormati rakyat karena semua satuan itu dari rakyat dan untuk rakyat.
  • Realisasikan  segera penempatan satuan tempur di Kalimantan (satuan tank dan skuadron pesawat tempur). 
  • Pemerintah Malaysia mestinya merespon dengan sangat positif  apa arti perdamaian dan kesepakatan antar negara bertetangga yang sesungguhnya. Yang kita inginkan adalah awasi dan sikapi dengan tegas siapapun yang mencoba merusak hubungan kedua negara, bukan minta bukti demi bukti. 

Salam Kompasiana

abanggeutanyo


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun