Mohon tunggu...
Encang Zaenal Muarif
Encang Zaenal Muarif Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis Lepas, Youtuber, Petani, Pebisnis Tanaman

Tak kenal maka tak sayang. Guru Bahasa Inggris di SMA Negeri 3 Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat. Pemilik kanal YouTube Abah Alif TV dan Barokah Unik Farm. Mantan wartawan dan Redaktur Pelaksana SK Harapan Rakyat. Ketua Yayasan Al Muarif Mintarsyah sekaligus pendiri SMP Plus Darul Ihsan Sindangkasih. Kini aktif di PGRI dan diamanahi sebagai Ketua PGRI Cabang Kec. Banjar dan sekretaris YPLP PGRI Kota Banjar. Untuk menyalurkan hobi menulis, aktif menulis di berbagai media cetak dan media online. Karena seorang anak petani tulen, sangat suka bertani dan kini menjadi owner Toko Barokah Unik Tokopedia, yang menjual berbagai jenis bibit tanaman, di antaranya bibit kopi, alpukat dan lain sebagainya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kisah Si Anak Kampung Pergi ke Luar Negeri

18 Februari 2024   08:26 Diperbarui: 18 Februari 2024   08:54 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokrpi. Berfoto bersama di halaman balai wisata budaya yang dikelola Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedubes RI untuk Australia. 

Jumat, 10 Agustus 2023

Setelah mengajar dan observasi kelas, Shellee mengajak kami ke Morning Tea yang digelar oleh sekolah setiap akhir pekan. Ketika tiba di ruangan Morning Tea, kami disambut tepukan meriah oleh seluruh guru dan staf UCSSC Ginninderra Lake. 

"Teman-teman, seperti yang kita ketahui, selama seminggu ini, sekolah kita kedatangan guru nternasional dari Indonesia, yaitu Encang dan Krisma. Encang juga adalah seorang penulis, dan nama sekolah kita sudah menyebar di koran-koran di negaranya. Untuk itu, kami sangat berterimakasih," kata Kirk saat sambutan. 

Ternyata, saking senangnya karena nama  UCSSC Ginninderra Lake menyebar di Indonesia, cerita saya sebelumnya di koran Harapan Rakyat berjudul "Bertugas di Negeri Dongeng", mereka cetak dan dibagikan ke seluruh guru dan staf. 

Dokrpi. Laporan perjalanan yang dimuat di koran Harapan, dipindai dengan Cam Scanner.
Dokrpi. Laporan perjalanan yang dimuat di koran Harapan, dipindai dengan Cam Scanner.

Saat diberikan kesempatan untuk sambutan, saya mengucapkan terimakasih atas kebaikan mereka selama ini. Saya meminta maaf atas segala kesalahan, sekaligus pamit karena keesokan harinya kami harus melanjutkan perjalanan ke Melbourne. 

Kami bertukar souvenir dari sekolah dan produk budaya negara masing-masing. Kebaya, beskap, batik Khas Kota Banjar, dan plakat kami berikan, dan sungguh di luar dugaan, yang mereka berikan jauh lebih banyak dan bagus. Jaket, gelas, boneka Koala, dan bolpoin. Semuanya kualitas terbaik.  

Di akhir acara morning tea, Kirk, yang leluhurnya asli Zimbabwe, seorang PHD yang rendah hati, mengajak saya untuk saling mempertunjukkan beladiri dari daerah masing-masing. 

Dia mendemonstrasikan Capoeira yang begitu indah, dan saya pun mempertunjukkan pencak silat yang pernah saya pelajari di masa remaja. Tepukan tangan guru, staf dan siswa membuat kami terharu, betapa mereka sangat menghargai sekecil apapun sebuah karya. 

Sabtu, 11 Agustus 2023

Saya dan Krisma diantar oleh Mrs. Shelle ke bandara Canberra untuk terbang ke Melbourne. Di sana, panitia BRIDGE beserta tim AEF (Asia Education Foundation), telah menunggu kami untuk melakukan kajian bersama 20 peserta BRIDGE lainnya yang disebar ke 7 negara bagian lain. Perjalanan di Melbourne selama 5 hari, Insya Allah akan saya ceritakan di lain hari. 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun