Mohon tunggu...
Giwangkara7
Giwangkara7 Mohon Tunggu... Dosen - Perjalanan menuju keabadian

Moderasi, sustainability provocateur, open mind,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sololiqui 2

18 September 2018   17:20 Diperbarui: 18 September 2018   17:42 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Buatlah statemen atau pernyataan yang "bold" sebelum lawan atau kawanmu bertindak mengomentari apa yang ingin atau akan kamu lakukan. Karena dengan demikian mereka akan berpikir dua kali untuk memberikan komentar. Risih takut kena pasal ujaran kebencian. Walaupun apa yang dilakukan sebenarnya bukan hal yang bermutu, tapi engkau mampu membungkusnya dengan bagus sehingga kelihatannya bermutu. 

Mahasiswa adalah kesalahan dan pertumbuhan. Mereka bisa salah, dan mereka ingin menggerakkan sesuatu sesuai dengan alam pikirannya. Janganlah menghakimi mereka dengan kacamata pemikiranmu. Karena belum tentu sejalan dan dipahami oleh mereka. Tidak ada tafsir yang satu bagi suatu fenomena sosial. Bahkan pakar fisika-pun sudah mengakui teori kompleksitas.

Dunia diskusan terbagi dua antara pro dan kontra, di bidang politik. Aku hanya ingin bersilaturahim, menyambungkan rahim (rasa sayang dan kasih) jangan kotori keinginan ini dengan penghakimanmu bahwa aku ini pendukung ini dan itu.

Saat ini itu semua tak penting. Yang penting adalah bagaimana dapur mengepul dan kita semua bersaudara dalam kegesitan memajukan peradaban manusia. Satu grup alumni yang kuikuti penuh dengan keilmuan dengan tanpa ada aroma dukung mendukung. Itu lebih bermakna daripada grup yang dukung mendukung, apdahal semuanya masih absurd. 

Menyeruduk terus ke depan dengan mata satu. Terus menderu tanpa ada balancing power akan membuatmu terhempas jatuh. Sinergi dan kolaborasi yang seimbang dan saling kritisi adalah pergolakan yang memerdekakan dan memajukan. Bukan anti kritik dan suka sewarna saja.

Tantangan global membutuhkan kejutan-kejutan dan loncatan-loncatan kehidupan sosial yang tifdak biasa. Jika masih ada di zona nyaman, maka keluarlah. Jika masih ada rasa thinking out of box.... tendanglah boks itu sama sekali. Maka kemajuan akan datang. Jika tidak, maka akan tertinggal, seperti jumlah perguruan tinggi di DKI Jakarta yang saat ini beberapa puluh (menurut pengelola lldikti3) sedang dalam posisi dying...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun