Mohon tunggu...
Aam Nurhasanah
Aam Nurhasanah Mohon Tunggu... Guru - Guru Berbagi dan Menginspirasi Negeri

Menjadi penulis adalah impiann.. Saya akan buktikan suatu saat nanti bisa mengukir sejarah lewat tulisan..

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Januari dalam Kenangan

17 Februari 2023   20:03 Diperbarui: 17 Februari 2023   20:35 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masyarakat yang tertimpa bencana banjir dan bencana longsor, sementara diungsikan ke posko-posko terdekat untuk memudahkan pemberian bantuan. Salah satu posko yang menerima pengungsi Kp. Muhara adalah Ponpes Mahida. Satu persatu donatur memberikan bantuan untuk para pengungsi dari bahan pangan, pakaian, susu, pempers, alat tulis, serta bantuan yang lainnya.

Dokpri SMPN 1 LEBAKGEDONG
Dokpri SMPN 1 LEBAKGEDONG

SMPN 1 LEBAKGEDONG tertimbun longsor/Dokpri
SMPN 1 LEBAKGEDONG tertimbun longsor/Dokpri

Dampak dari bencana banjir bandang menerjang beberapa kampung misalnya Kp.Muhara, Kp. Banjar, Kp. Buluhen, Kp.Taleus, Kp. Hamberang, Kp. Nunggul, Kp. Sampaleun, Kp. Nangerang, dan Kampung lainnya seperti Kp. Somang dan Sajira. Selain banjir, bencana longsor juga memutus akses jalan ke Lebakgendong hingga membuat beberapa kampung terisolasi, bantuan pun  hanya dapat diberikan melalui jalur udara.

Dokpri Cinyiru Akses jalan terputus
Dokpri Cinyiru Akses jalan terputus

Presiden Jokowi ditemani Bupati Lebak, turut meninjau langsung lokasi banjir dan longsor. Seketika itu tempat tinggalku menjadi ramai karena lalu lalang para donatur yang menggalang donasi kemanusiaan dengan memberikan bantuan secara langsung kepada para korban di posko-posko terdekat termasuk pondokku.

Dokpri Presiden Jokowi ditemani Bupati Lebak Ibu Hj. Iti
Dokpri Presiden Jokowi ditemani Bupati Lebak Ibu Hj. Iti

Saat menampung pengungsi yang saat itu ada siswa siswi SMPN 1 Lebakgedong, saya langsung menghubungi Bapak Kepala Sekolah untuk mengabari bahwa muridnya ada di pondok. Esoknya, Bapak Danu beserta para guru menengok para siswa tersebut dan memberikan bantuan peralatan sekolah.

Saat mendengar kisah para pengungsi yang menginap di hutan belantara karena longsor terjadi dimana-mana, mereka berlari dalam gelapnya malam. Disertai beberapa kali dentuman keras seperti gunung mau meletus. Tidak terbayangkan betapa paniknya para warga saat itu. Mendengarnya saja sudah merinding disko apalagi mengalaminya sendiri. Beberapa orang masih merasa trouma dengan musibah yang menimpa mereka. Bahkan rumah pun sudah tidak punya karena tertimbun longsor.

Tidak ada yang mereka bawa selain baju yang menempel di badan. Selama terisolasi di hutan, mereka puasa tanpa minum dan tanpa makan. Beberapa warga bahkan ada yang pingsan karena kelelahan. Saat mendengar kisah para pengungsi, membuat hati semakin pilu.

Saat mereka ada di tempat pengungsian, setidaknya ada sedikit rasa aman dan secercah senyuman ketika menerima bantuan makanan atau pakaian. Ada juga secercah harapan untuk balik ke kampung halaman saat dinyatakan sudah aman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun