Mohon tunggu...
Em Amir Nihat
Em Amir Nihat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Kecil-kecilan

Kunjungi saya di www.nihatera.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pesan Buat Calon Perantau

16 Juli 2017   18:43 Diperbarui: 16 Juli 2017   19:16 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Oleh : Aamir Darwis

Lebaran telah usai,Prokul harus berangkat lagi ke perantaun.Mencari rezeki lagi sebagai kuli alias karyawan pabrik.Namun kali ini,ia membawa Faiz ikut merantau.Faiz adalah lulusan baru yang sepertinya tergiur akan keindahan rezeki di ibu kota.

Padahal tidak seperti itu,Mencari rezeki di ibu kota tidaklah mudah seperti yang dibayangkan.Hidup enak,Duit banyak dan bisa main kapan saja.Ini adalah anggapan semu belaka.

Sebelum berangkat esok hari,Prokul berbincang-bincang dengan Faiz tentang masalah hidup di perantauan yang katanya enak itu.

"Iz,saya mau katakan bahwa semasa kita sekolah STM dulu membayangkan bahwa hidup di perantauan itu enak ya.Duit banyak,bisa beli motor bagus dan bebas liburan kapan saja.Ini anggapan yang sangat keliru.Hidup di perantauan itu sama saja dengan bertarung melawan waktu.Kerja,kerja dan kerja.Sangat sedikit waktu yang digunakan untuk sekedar liburan.Jadi anggapan bahwa kerja itu enak hanyalah kesalahan.Kerja itu capek.Kerja itu perjuangan.Dan sebagai mantan anak sekolah dulu aku juga berfikiran seperti itu.Karena fokus kita ke uangnya bukan ke beban pekerjaannya." Kata Prokul

Faiz tetap saja ngeyel,

"Tapi tetap saja bahwa dengan merantau setidaknya kita mengurangi beban orangtua.Malahan sedikit banyak bisa membantu orangtua.Memperbaiki rumah,membayar biaya sekolah adik atau Membeli motor buat orangtua." Ucap Faiz

Prokul tidak membalas dengan respon yang seolah meremehkan,dia malah memberi sedikit petuah buat Faiz.

"Baik kalau begitu.Niatmu sudah mantap dan aku pun akan berusaha sebisaku menolongmu.Aku akan memberi tahu pengalaman-pengalaman pahit di rantau.Bukan untuk menakutimu tetapi supaya kau tahu.Ini lumayan penting."

"Pertama.Di tanah rantau kamu harus percaya pada orang yang benar-benar kau kenal.Jangan mempercayai orang yang baru dikenal atau pura-pura kenal.Pura-pura mengaku sedaerah dengan kita ataupun pura-pura akrab dengan kita.Ini modus 'sok kenal sok dekat'.Sudah banyak perantau yang kena tipu.Temanku juga ada.Ceritanya gini,temanku didatangi orang yang mengaku sedaerah dengan kita,bahasa omongannya pun persis dengan kita kemudian minta tolong bahwa ia mencari kos-kosan.Saat itu kebetulan ada kos-kosan sebelah yang kosong maka karena menyangka benar-benar sedaerah diberitahukanlah lokasi kos-kosan.

Singkat cerita orang itu sok akrab mengajak main ke alun-alun.Pesan kopi dan rokokan.Tapi dengan alasan bahwa duitnya ketinggalan maka dia meminjam motor untuk mengambil duit di ATM.Anehnya teman saya malahan percaya saja dan nunggu orangnya di alun-alun.Motornya dibawa kabur.Ini modus sok akrab sok dekat.Hati-hati di perantauan,jangan mempercayai orang yang baru dikenal ataupun dikenal juga harus waspada.Karena ada juga teman saya yang di ambil motornya beberapa bulan.Tidak disangka dan tidak diduga,maka kita harus selalu waspada dan jangan sampai memberi sedikitpun kesempatan buat orang yang sok kenal sok dekat.Itu hanya contoh.Masih banyak kejadian dengan menggunakan modus sok kenal sok dekat."

"Kedua.Modus mendapatkan hadiah di mall,supermarket ataupun swalayan.Aku juga pernah ketipu modus semacam ini.Ceritanya gini,Saat main ke mall tiba-tiba didatangi sales yang membawa kertas berisikan kupon hadiah.Dia meminta untuk aku menggosok kupon tersebut (padahal mereka sudah tahu bahwa kode itu pasti benar) jika kita percaya maka akan digiring ke lokasi tertentu dan akan ditawari barang-barang elektronik.Ada laptop,adakompor listrik,ada setrika,dan yang lain sebagainya.Harganya ditulis seolah harganya mahal banget padahal dipasaran sebenarnya hanya setengahnya saja.

Orang yang mempercayai akan ditanyai dan disuruh memilih lembaran undian.Dan disuruh menandatangani perjanjian bahwa yang dapat hadiah setuju untuk membeli hadiah tersebut.Ini merupakan strategi mereka supaya aman dari kejaran hukum karena memiliki nota perjanjian.Jika kita percaya saja,maka kitapun mendatangi nota perjanjian itu dan disuruh mengambil undian.Boom..Mereka memberi selamat seolah kita endapat hadiah.Padahal harga dari hadiah itu anjlok di pasaran.Hingga akhirnya penyesalan dan merasa kena tipu.Kamu harus hati-hati dengan sales yang menawarkan hadiah di supermarket itu kedok penipuan.Secara teori jika tahu itu berhadiah pasti mereka ambil sendiri kan,bukan malah dilempar ke masyarakat.Ini menunjukan bahwa itu modus penipuan."

"Ketiga,Jangan memberi kesempatan sekecil apapun pada maling.Motor harus dikunci ganda,rumah harus selalu di cek sudah di kunci apa belum jika mau bepergian,pokoknya kita harus selalu waspada."

"Tapi kamu tidak perlu takut yang berlebihan,aku memberitahu ini supaya kamu tidak kena tipu.Aku sudah kena,temanku juga.Tetapi jangan sampai calon pekerja baru kena tipu juga."

Tiba-tiba Prokul menoleh ke Aska ( Masih sekolah STM) dan memberi petuah juga kepadanya

"Untukmu Ka,mumpung masih sekolah.Perbanyak mencari teman,cari relasi teman yang banyak.Ikut kegiatan ekstra juga baik.Semacam osis,pramuka,.Ini penting guna memperbanyak ruang dalam hubungan kelak saat mencari pekerjaan.Jika kita punya banyak teman kan itu menjadi mudah kita bisa tanya dan sharing ke teman.Coba jika kita memiliki sedikit teman,akan sangat sulit jika kita kelak akan lulus karena relasinya yang sedikit.Maka dari itu,ikutlah program sekolah.Cari teman sebanyak-banyaknya mumpung masih sekolah."

Mereka kini menikmati gorengan yang disuguhkan oleh Ibunya Prokul,minum kopi dan rokokan.Semoga saja tidak ada lagi perantau yang kena tipu ditanah rantau.Selalu waspada dan perbanyak sharing ke teman-teman yang dikenal.masalah pekerjaan,lingkungan sekitar,cerita-cerita maupun modus-modus kejahatan di tanah rantau kita harus selalu mengupdate supaya kita tidak kena tipu juga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun