Mohon tunggu...
A Ahsan Mutaqqin
A Ahsan Mutaqqin Mohon Tunggu... Universitas Teknologi Digital

Saya adalah mahasiswa berusia 21 tahun yang berdomisili di Bandung dengan keterampilan yang kuat dalam mengoperasikan MS Office, menyusun laporan keuangan, dan mengelola data pajak. Saya memiliki kemampuan untuk bekerja secara efektif baik dalam tim maupun secara mandiri. Kepribadian saya yang disiplin, tekun, dan jujur mendukung keterampilan saya dalam memastikan pekerjaan dilakukan dengan teliti dan efisien. Saya juga dikenal sebagai individu yang sabar, tidak mudah lelah, dan memiliki jiwa kepemimpinan yang baik. Saya siap bekerja di bawah tekanan dengan keyakinan penuh pada proses dan komitmen untuk mencapai hasil yang maksimal melalui kerja keras.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Peran Auditor dalam Manajemen Laba

24 Februari 2025   13:20 Diperbarui: 24 Februari 2025   13:18 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Di tengah dunia bisnis yang semakin kompetitif dan penuh tantangan, perusahaan-perusahaan di Indonesia dihadapkan pada pentingnya menjaga kelangsungan operasional mereka. Salah satu aspek yang sangat mempengaruhi keputusan berbagai pihak, terutama investor, adalah transparansi dan akuntabilitas. Laporan keuangan yang jelas dan dapat dipercaya menjadi landasan utama dalam pengambilan keputusan tersebut.

Namun, dalam praktiknya, sering kali ditemukan manipulasi dalam laporan keuangan, yang dikenal dengan istilah manajemen laba. Hal ini dilakukan oleh manajer perusahaan dengan cara-cara tertentu untuk memanipulasi angka dalam laporan keuangan, baik untuk mencapai target laba maupun untuk memenuhi ekspektasi pasar. Tindakan ini tentu saja berisiko merusak kredibilitas laporan keuangan dan dapat menyebabkan pengambilan keputusan yang keliru. Di sinilah peran auditor menjadi sangat penting untuk mengidentifikasi dan mencegah praktik-praktik manipulasi tersebut.

Salah satu kasus yang menjadi sorotan adalah skandal yang melibatkan PT Asuransi Jiwasraya pada tahun 2020. Kasus ini melibatkan auditor yang memeriksa laporan keuangan perusahaan tersebut. PT Asuransi Jiwasraya ternyata tidak mampu memenuhi kewajibannya kepada nasabah pada akhir tahun 2020, yang menyebabkan kerugian negara sekitar Rp10 triliun.

Pada kasus ini, auditor yang mengaudit laporan keuangan PT Asuransi Jiwasraya dianggap tidak mengungkapkan kondisi keuangan yang sebenarnya. Laporan yang sudah diaudit ternyata menunjukkan kondisi yang lebih baik daripada kenyataannya, yang menandakan adanya manipulasi dalam laporan keuangan. Hal ini menunjukkan adanya masalah dalam kualitas audit yang dilakukan, yang memungkinkan terjadinya praktik manajemen laba untuk menutupi kondisi keuangan yang buruk.

Kasus ini menggambarkan bagaimana rendahnya kualitas audit dapat membuka celah bagi manipulasi laba yang merugikan publik dan pemangku kepentingan lainnya. Kualitas audit yang baik, terutama yang dilakukan oleh auditor independen dan profesional, sangat penting untuk mencegah praktik-praktik seperti ini. Auditor yang kompeten dan menggunakan standar audit yang ketat dapat membantu mendeteksi adanya ketidaksesuaian dalam laporan keuangan dan memberikan penilaian yang objektif.

Pentingnya kualitas audit dalam mengurangi praktik manajemen laba menjadi sorotan utama dalam artikel ini, dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti ukuran perusahaan, biaya audit, spesialisasi auditor, dan ketepatan waktu dalam pelaporan.

Teori Agensi dan Kualitas Audit

Teori agensi menjelaskan hubungan kontraktual antara manajer dan pemilik perusahaan, yang sering kali dibarengi dengan adanya asimetri informasi. Dalam hal ini, manajer memiliki akses yang lebih besar terhadap informasi perusahaan, yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi, salah satunya dengan melakukan praktik manajemen laba (Tahir, 2024). Teori ini juga menekankan pentingnya pengawasan eksternal yang dilakukan melalui audit berkualitas tinggi, guna mengurangi praktik-praktik manajerial yang merugikan pihak prinsipal (Bawuah, 2024). Auditor yang profesional akan menjalankan audit dengan teliti, mampu mengidentifikasi ketidaksesuaian dalam laporan keuangan, dan melaporkan penyimpangan yang ditemukan. Dengan demikian, audit berperan sebagai mekanisme pengawasan eksternal yang efektif untuk mengurangi kemungkinan manipulasi laporan keuangan (Leocdio et al., 2024). Dalam artikel ini Kualitas audit yang tinggi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti Ukuran perushaan, Biaya Audit, Spesialisasi Auditor, dan Ketepatan waktu pelaporan.

Indikator Variabel Kualitas Audit

  • Ukuran perusahaan sering kali menjadi indikator penting dalam menentukan kualitas audit. Perusahaan besar umumnya memiliki operasi yang lebih kompleks dan sumber daya yang lebih banyak untuk memilih auditor yang kompeten dan independen. Selain itu, perusahaan besar sering berada di bawah pengawasan ketat dari regulator, investor, dan masyarakat umum, yang memberikan tekanan lebih bagi auditor untuk memastikan laporan keuangan yang akurat dan transparan. Penelitian menunjukkan bahwa perusahaan besar cenderung memiliki kualitas audit yang lebih tinggi karena mereka memiliki kemampuan untuk memilih kantor akuntan publik (KAP) yang bereputasi baik dan mampu menjalankan audit dengan standar yang ketat (Akuntansi et al., 2022).
  • Biaya audit mencerminkan kompleksitas dan risiko yang terkait dengan proses audit. Semakin tinggi biaya audit yang dibayarkan oleh perusahaan, semakin besar komitmen auditor untuk melakukan audit secara menyeluruh. Biaya audit yang lebih tinggi biasanya diikuti dengan proses audit yang lebih teliti, dengan perhatian khusus pada potensi risiko dan penyimpangan dalam laporan keuangan. Penelitian menunjukkan bahwa biaya audit yang lebih tinggi sering kali berhubungan dengan hasil audit yang lebih berkualitas, karena auditor yang dibayar lebih tinggi akan lebih berkomitmen untuk memastikan akurasi laporan keuangan dan mendeteksi praktik manajemen laba (Christiani & Nugrahanti, 2019).
  • Kualitas audit juga dipengaruhi oleh spesialisasi auditor dalam industri tertentu. Auditor yang memiliki keahlian khusus dalam bidang tertentu biasanya lebih mampu memahami dinamika dan risiko yang ada dalam industri tersebut. Auditor spesialis ini dapat lebih mudah mendeteksi penyimpangan dan memberikan penilaian yang lebih tepat terhadap laporan keuangan perusahaan yang mereka audit. Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan spesialisasi di bidang tertentu, terutama KAP Big 4 (PwC, Deloitte, EY, KPMG), sering dianggap memberikan kualitas audit yang lebih tinggi karena mereka memiliki sumber daya lebih banyak dan pengalaman lebih dalam dalam menangani risiko di industri tersebut (Setiawati & Lim, 2019).
  • Ketepatan waktu dalam pelaporan audit juga merupakan indikator penting dalam menilai kualitas audit. Audit yang dilakukan tepat waktu menunjukkan bahwa auditor telah menjalankan proses audit dengan efisien dan efektif. Ketepatan waktu pelaporan mencerminkan seberapa besar kepercayaan yang diberikan pada laporan keuangan yang disajikan. Semakin cepat laporan audit diterbitkan setelah akhir periode pelaporan, semakin tinggi nilai informasinya bagi pemangku kepentingan seperti investor, kreditur, dan regulator. Sebaliknya, keterlambatan dalam pelaporan keuangan dapat mengindikasikan adanya masalah dalam proses audit atau potensi manipulasi angka keuangan terkait manajemen laba (Sadewa et al., 2024).

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun