Mohon tunggu...
Aura
Aura Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja lepas

Menulis supaya tidak bingung. IG/Threads: aurayleigh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Dua Lelaki dalam Sinema Korea

23 Desember 2020   09:08 Diperbarui: 27 Desember 2020   21:54 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Lilya Chavaga on saatchiart.com

1/Kekasihnya mati tinggalkan teka-teki

Kalau ada kabinet tempat manusia bisa mencari jati dirinya, musuh-musuhnyalah kabinet itu.

Tiga tahun penyesalan berasal dari sekotak penganan di hari ulangtahun -- meyakinkan bahwa nasib buruk kerap berpihak pada keengganan yang meskipun sederhana tetapi tak bisa dipaksa. Lencana sekadar lencana, seketika berubah menjadi kunci pencarian paling efektif -- dilakukan dengan dada sesak oleh firasat yang sama buruknya dengan kesesakan itu sendiri. Kesumat tak ubahnya poros dalam roda - berputar bersama-sama, membentuk peluang, meneguhkan pilihan.

Baginya, pergerakan akan mengikis dendam, mengawetkan kasih bagi anak yang penasaran tentang surga milik ibu setelah sakit membuatnya kalut di ambang ajal. Dengan terus bergerak dan mengejar, malam menjadi terang sampai terkaget-kaget betapa terang tanah lebih cepat menjemput. Sementara itu, musuh-musuh tetap memangsa yang rapuh, memelintir yang naif, menyalahgunakan kesempatan, memberangus kemungkinan akan keadilan manis ala dongeng happily ever after.

2/Koleganya pergi, lukanya abadi

Kalau ada kabinet tempat manusia bisa mencari jati dirinya, musuh-musuhnyalah kabinet itu.

Suatu kondisi mengharuskannya terus mengatur nafas di sela semakin terasahnya naluri dan ingatan yang sakit. Di saat bersamaan, beberapa rahasia minta disembunyikan rapat-rapat dalam luka abadi di pelipis. Beberapa orang menganggapnya pembunuh berdarah dingin. Hal yang pasti, satu-satunya yang dingin adalah hatinya, sebab berdiri ia pada sebuah keyakinan, "manusia selalu sendiri" yang dijawab oleh seorang perempuan pemercaya di sampingnya, "manusia selalu sendiri tapi orang lain mengisi waktu kita".

Parade kecemasan mengiringi perputaran petang ke siang, memperjelas halusinasi yang menari-nari di ekor mata setelah kenangan buruk tiga tahun sebelumnya di atas perahu. Dengan terus bergerak dan mengejar, terbukalah dokumen yang rumpang dan terlupakan dalam kabinet-kabinet. Sementara itu, kesadaran terus berenang timbul tenggelam di antara periode manik-depresif, kekejaman skizofrenia, ketulusan, sekaligus bilik paling gelap dan liar manusia yang tak dapat dipahami hanya dengan buku-buku teori.

Cileunyi, setelah menonton "Voice", ...-23/12/20

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun