Sukabumi, -- Jalan Tol Jagoratu (Jakarta-Bogor-Palabuhanratu) mencerminkan kesinambungan gagasan besar dari lintas generasi pemimpin bangsa. Iman Adinugraha, anggota DPR RI Komisi VII Fraksi Demokrat, mengangkat proyek ini sebagai langkah strategis yang tidak hanya menghadirkan solusi infrastruktur modern, tetapi juga menghidupkan kembali visi historis tentang kemajuan ekonomi dan pariwisata di Sukabumi. Pada 21 April 2025, dalam sebuah wawancara dengan Matasosial.com, ia memaparkan bagaimana hubungan antara gagasan pembangunan Tol Jagoratu dan ikon legendaris Samudra Beach Hotel (SBH) menjadi fondasi pengembangan kawasan ini.
Jejak Historis: Warisan Gagasan Soekarno dan Modernisasi di Sukabumi
Pada era Presiden Soekarno, kawasan Palabuhanratu dikenal sebagai permata tersembunyi yang memiliki potensi pariwisata luar biasa. Bung Karno bermimpi menjadikan Palabuhanratu sebagai destinasi wisata unggulan kelas dunia, kerap menjuluki kawasan ini sebagai "Las Vegas Indonesia". Salah satu manifestasi dari visi tersebut adalah pembangunan Samudra Beach Hotel (SBH), sebuah proyek monumental yang dirancang tidak hanya untuk menarik wisatawan domestik, tetapi juga sebagai landmark pariwisata internasional.
Namun, meskipun memiliki aset wisata yang menjanjikan, keterbatasan infrastruktur, terutama akses darat, menghambat perkembangan kawasan ini. Upaya modernisasi Soekarno terhenti di batas waktu, meninggalkan pekerjaan rumah besar bagi generasi berikutnya untuk menyelesaikan persoalan aksesibilitas tersebut.
Perkembangan Jalan Tol: Dari Jagorawi ke Jagoratu
Pembangunan jalan tol pertama Indonesia, Tol Jagorawi, pada era Presiden Soeharto, menjadi tonggak sejarah yang tidak hanya membuka era baru konektivitas, tetapi juga menjadi model bagi pengembangan infrastruktur berkelanjutan. Namun, pada masa itu, perhatian masih terpusat pada wilayah yang mendukung sektor industri dan perdagangan di sekitar ibu kota, sehingga kawasan seperti Palabuhanratu belum menjadi prioritas.
Baru pada dekade terakhir, melalui reformasi strategi pembangunan infrastruktur pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hingga Joko Widodo, ide pembangunan Tol Jagoratu mulai mendapatkan tempat di agenda nasional. Presiden Jokowi, dengan visi besar terhadap konektivitas nasional, menjadikan percepatan pembangunan jalan tol sebagai prioritas dalam rangka pemerataan ekonomi dan aksesibilitas.
Di masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, visi ini mulai mencapai implementasi konkret. Tol Jagoratu menjadi salah satu proyek strategis nasional yang diharapkan dapat memberikan solusi atas hambatan konektivitas ke Palabuhanratu, sekaligus mendukung akselerasi pengembangan ekonomi regional Sukabumi.
Keberlanjutan Gagasan Melalui Perspektif Ekonomi
Iman Adinugraha menyoroti pentingnya perspektif ekonomi kreatif dalam konteks pembangunan infrastruktur. "Infrastruktur jalan seperti Tol Jagoratu bukan hanya soal transportasi fisik, tetapi juga peluang bagi pengembangan ekosistem pariwisata yang lebih holistik," ungkapnya. Ia menjelaskan bahwa keberadaan jalan tol tidak hanya akan meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke Sukabumi, tetapi juga membuka jalan bagi pelaku ekonomi lokal---dari UMKM hingga seniman---untuk mengakses pasar nasional dan internasional.
Lebih lanjut, Iman memandang proyek ini sebagai manifestasi nyata dari kesinambungan visi pembangunan bangsa. Dari Samudra Beach Hotel di era Soekarno hingga proyek Tol Jagoratu masa kini, terlihat benang merah yang menggambarkan bagaimana semangat membangun negeri terus bergulir dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Refleksi Masa Depan
Dengan keberlanjutan pembangunan Tol Jagoratu, Iman optimistis bahwa Sukabumi akan bangkit menjadi destinasi wisata unggulan, tidak hanya di Jawa Barat, tetapi di tingkat nasional. Pengembangan infrastruktur yang didukung oleh kolaborasi lintas sektor pemerintah, swasta, dan masyarakat ini diharapkan menjadi katalisator transformasi sosial-ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Lebih dari itu, Tol Jagoratu adalah simbol. Simbol bagaimana pembangunan bukan hanya tentang pembangunan fisik, tetapi juga tentang menjahit masa lalu, masa kini, dan masa depan dalam harmoni yang selaras. Proyek ini tidak hanya menyampaikan semangat kemajuan, tetapi juga menyimpan harapan besar untuk menyatukan seluruh lapisan masyarakat dalam perjalanan menuju Indonesia yang lebih baik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI