Mohon tunggu...
A. Muna Zaeda S
A. Muna Zaeda S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Remaja

Halo, semua! Sehat-sehat ya!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Apakah Perilaku Agresi Anak dapat Ditangani?

9 November 2022   20:04 Diperbarui: 9 November 2022   20:08 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Agresi memiliki macam yang beragam menurut para ahli. Namun, di sini saya akan menjelaskan macam-macam agresi menurut Leonard Berkowitz (2003), antara lain:

  • Agresi instrumental dan agresi emotional. Agresi instrumental ini bertujuan bukan untuk menyakiti korbannya namun mempunyai tujuan lain. Misalnya, dalam suatu peperangan dua tim saling menjatuhkan, menyerang dengan tujuan menguasai suatu wilayah. Agresi emotional ini bertjuan menyakiti orang lain dan ketika seseorang merasa tersinggung.
  • Agresi fisik dan verbal secara langsung maupun tidak langsung. Agresi fisik ini seperti menendang, memukul. Agresi verbal lebih ke omongan, ancaman, ejekan, umpatan. Dan kedua jenis ini bisa dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung. Misalnya untuk agresi fisik langsung yakni menampar atau menendang seseorang. Agresi verbal langsung contohnya memaki seseorang. Contoh agresi verbal tidak langsung contohnya menyebarkan cerita buruk seseorang.
  • Agresi terkendali secara sadar dan agresi impulsif. Agresi terkendali secara sadar ketika dilakukan secara tenang, sengaja, tujuan jelas. Agresi implusif lebih ke serangan tanpa berpikiran panjang serta pertimbangan, dilakukan secara spontan.

Perkembangan moral dan perilaku agresi

Saat ini banyak peneliti mulai mempelajari peran dari emosi dalam moralitas serta perilaku agresi pada anak anak. Hal ini untuk mengetahui moral serta mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mencegah anak-anak sesuai dengan prinsip-prinsip moral perhatian serta keadilan.

Emosi pada manusia merupakan hal yang penting karena berfungsi sebagai motif untuk kecenderungan tindakan dari moral serta menghambat tindakan amoral juga agresi. Emosi moral telah diartikan sebagai emosi sadar diri karena memerlukan evaluasi dari tindakannya sendiri di dalam berhubungan dengan orang lain dalam konflik yang relevan secara moral. Dalam penelitian emosi moral serta agresi ini lebih berfokus pada simpati atau empati, serta agresi.

Perasaan bersalah pada diri manusia menunjukkan bahwa seseorang itu sudah menyadari atau menyakini tentang norma-norma moral, serta ia telah merasa bersalah dan menerima tanggung jawabnya atau konsekuensinya. Rasa bersalah ini dapat mencegah atau menghambat perilaku agresi.

Menurut Malti dan Krettenauer (2013) perasaan bersalah merupakan emosi negatif yang berhubungan dengan diri sendiri setelah ia melakukan kesalahan, secara negatif terkait dengan agresi dengan ukuran sedang.

Dari penjelasan di atas mulai dari pengerian agresi, macam-macam, faktor. Kalian sudah paham kan agresi itu apa?

Memiliki anak atau menghadapi anak yang memiliki agresi memang sulit dan menguras tenaga, emosi serta pikiran. Tapi, hal itu bisa ditangani dengan cara berikut:

Menangani perilaku agresi dan kekerasan pada anak

  1. Memahami pribadi anak. Memahami anak merupakan hal yang penting, dari hal ini akan menumbuhkan sikap simpati dan empati. Simpati dan empati dapat menumbuhkan kepercayaan, ini modal untuk bisa menuntun anak agar berperilaku nonagresif.
  2. Menciptakan lingkungan yang nonagresi. Misalnya dengan tidak memperlihatkan tontonan yang berisi kekerasan, kesadisan, kebrutalan. Seperti di dalam film, bacaan komik, games.
  3. Mengembangkan sikap empati. Misalnya dengan mengajak anak yang agresi dan telah melukai temannya untuk datang ke tempat kejadian korbannya dan merasakan rasanya menjadi korban.
  4. Melakukan catharsis. Hal ini dengan menyalurkan perilaku agresi ke aktivitas yang lebih positif, misal ketika ada anak yang suka menendang benda yang ada di sekitarnya, anak itu bisa diarahkan untuk kegiatan bermain sepak bola. Ketika ada anak yang suka memaki, menghina, bisa diarahkan untuk bermain drama, membaca puisi, bercerita.

Sekian, terimakasih. Semoga membantu dan bermanfaat bagi teman-teman yang membaca. See you!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun