Mohon tunggu...
Irfan Maulana
Irfan Maulana Mohon Tunggu... Suka nulis dan baca pun bagian dari hobi saya

Saya adalah pecinta olahraga dan menulis merupakan hobi saya selain membaca .

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Ketika Mental dan Semangat Kerja Mulai Goyah, Apa Solusinya?

25 September 2025   01:10 Diperbarui: 25 September 2025   01:35 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Diskusi Antara Bos dan Karyawan. Sunber: Pixabay

Belum lagi pada jam-jam tertentu yang saya maupun teman-teman tidak bisa hindari bahkan menolak, sehingga disini juga sang bos bisa kembali membaca maupun melihat situasi agar tidak selalu salah paham dengan kita sebagai karyawan. Selain itu dari diri kita juga punya kelebihan maupun kekurangan masing-masing, namun sayangnya lagi-lagi sang bos sendiri seperti tidak mau tahu.

Saya sendiri terkadang menjadi pusing dan lelah sendiri, hingga pada akhirnya membuat mental yang awalnya kuat karena semangat kerja yang baik, perlahan mulai goyah karena mental dan keadaan yang sudah mulai lelah dengan semuanya. Bahkan yang lebih miris lagi, salah satu teman yang juga dipercaya sebagai supervisor justru lebih sering menyudutkan satu pihak dibanding dengan pembelaan dan tanpa diiringi dengan landasan yang jelas membuat saya juga teman-teman sebagi pihak yang dianggap tidak sepaham.

Dari sudut pandang yang lain, sang bos maupun supervisor kita sendiri terkadang tidak bisa monitoring bagaimana kerja kita misalnya, bagaimana hari ini, apa yang kamu sedang kerjakan dan lain sebagainya. Hal ini mungkin terlihat sederhana dan simpel, namun faedahnya begitu terasa jelas, yakni melihat bagaimana kita bekerja. Meskipun terkadang melihat dari pantauan CCTV, namun dengan memonitoring langsung juga bisa membuat antara sang bos dan kita sebagai karyawan bisa tetap jalin komunikasi dengan baik dan lancar pastinya.

Padahal dari sekian tempat kerja maupun pengalaman yang saya sudah dapatkan dan merasakan bagaimana kerasnya dunia kerja, ini adalah titik yang saya anggap sebagai puncak kegilaan. Hal ini beralasan, dari lingkungan yang awalnya terkesan baik dan nyaman dengan dukungan teman teman yang baik dan supel, namun sayangnya itu semua menyimpan titik kelam yang mungkin jika balik lagi jadi anak baru yang masih training, pasti akan berpikir dua kali untuk melanjutkan.

Padahal sudah seharusnya, dari lingkungan, maupun teman-teman termasuk sang bos sendiri bisa menghadirkan juga memberikan kenyamanan yang akhirnya membuat kita semakin betah dan tidak salah atau bahkan menyesal di kemudian hari, karena salah memilih tempat kerja. Namun pada akhirnya itu semua kembali pada diri masing-masing, dari saya sendiri yang hingga saat ini tetap berjuang karena keadaan, juga daya semangat juang yang akan saya terus pertahankan.

Apalagi saya sendiri sudah hampir satu tahun dan ini memasuki bulan ke sebelas saya bekerja di toko ini, suka duka dan semua hiruk pikuk sudah menjadi bumbu yang sehari-hari sudah saya dapatkan, meski demikian, dari sisi yang lain saya tetap bersyukur karena masih bisa bekerja, tentunya dengan perjuangan maupun keteguhan hati yang ikhlas.

Apapun yang terjadi saya sendiri berusaha untuk tetap semangat dan akan ada masanya hari yang indah itu datang, jadi tetap optimis walaupun isi dompet muali menipis. Demikian sepenggal cerita saya ini, saya Irfan Maulana, terima kasih dan salam hangat selalu untuk kita semua.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun