Permainan lato-lato kini sedang menjadi trend terbaru, terutama baru-baru ini sejak kurang lebih satu Minggu yang lalu. Hampir semua usia ikut memainkannya, mulai dari anak-anak, remaja, orang tua, hingga dewasa, baik pria maupun wanita semuanya bermain lato-lato.
Jika dilihat secara seksama, Permainan ini amat sederhana hanya menggoyangkan tangan untuk menggerakkan 2 bola sehingga menimbulkan bunyi khas yaitu "ketek -ketek".
Akan tetapi, jika salah antisipasi bisa jadi justru akan membahayakan bagi diri kita sendiri maupun orang lain disekitar kita.
Seperti yang diunggah dari akun TikTok @rn_nezo002 yang menggambarkan "main lato-lato nyangkut ditangan (X), main lato-lato nyangkut dileher ()". Tentu saja membuat hal ini menjadi kewaspadaan bagi kita, untuk tetap berhati-hati meskipun sangat menyenangkan.
Namun, apakah kalian tahu, Lato-lato bukanlah permainan baru? Melainkan permainan yang sudah sangat lama dan memiliki sejarah panjang. Selain itu meski banyak dimainkan masyarakat Indonesia, lato-lato sebenarnya merupakan permainan impor dari Amerika Serikat. Di negara asalnya, permainan ini juga disebut sebagai clackers, click-clacks, knockers, ker-bangers, atau clankers.
Istilah-istilah tersebut merujuk pada benda yang sama, yakni dua bola yang dihubungkan dengan dua utas tali. Cara bermainnya pun persis sebagaimana lato-lato dimainkan di Indonesia. Ketika dimainkan, mainan akan memunculkan bunyi yang khas 'clack-clack'. Bunyi tersebut kemudian mendasari penamaan mainan ini.Â
Sementara itu di Indonesia sendiri sejarahnya, permainan lato-lato pertama kali muncul pada tahun 1990 dan ternyata bentuknya tidak berubah hingga saat ini.
Dan permainan ini kembali muncul dan menjadi trending hingga merambah pada atlet bulutangkis yang diantaranya adalah skuad pelatnas PBSI yang berada di Cipayung, Jakarta Timur.
Mulai dari Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, Gregoria Mariska Tunjung, Kevin Sanjaya Sukamuljo, Fajar Alfian, Rahmat Hidayat, hingga pelatih Ganda Putra Indonesia Coach Aryono Miranat juga bermain lato-lato.
Dan spontan membuat netizen menyimpulkan dengan Persatuan Lato-Lato Indonesia yang karena seluruh area pelatnas dihiasi oleh para pebulutangkis kita yang tertarik dan penasaran dengan lato-lato.