Mohon tunggu...
Ahmad Ryadi
Ahmad Ryadi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Magister Ilmu Kelautan

Jangan Menempatkan Diri Pada Sesuatu Yang Belum Pantas. (Mengukur Bayang - Bayang)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Struktur Demografi Populasi Rhizophora Apiculata di Kawasan Pesisir Riau

14 April 2018   21:45 Diperbarui: 14 April 2018   22:23 943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ekosistem mangrove merupakan ekosistem yang sangat unik, dimana hanya ditemukan di zona intertidal tropis yang menyesuaikan diri pada lingkungan berfluktuasi (Chakraborty 2013). 

Selain itu, ekosistem mangrove sangat produktif bila dibandingkan dengan ekosistem lainnya (Alongi 2012; Jupriyati et al. 2013; Chakraborty 2013; Kaewtubtim et al. 2016). Udechukwu et al. (2014) menyatakan bahwa ekosistem mangrove berperan sebagai tempat perlindungan bagi organisme makrozoobentos dari ancaman predator disaat air surut. 

Kemudian ekosistem mangrove juga menyediakan berbagai macam barang dan jasa ekosistem, termasuk penyediaan (keanekaragaman hayati, serat, perikanan, pakan ternak, makanan, bahan bakar, obat-obatan, tanin maupun kayu), mengatur dan mendukung (iklim, perlindungan pantai, mengendalikan erosi, menjaga kualitas air, siklus nutrisi, stabilisasi tanah, mendukung terumbu karang maupun padang lamun) dan jasa budaya (pendidikan, rekreasi, penelitian maupun pariwisata) (Brander et al. 2012; UNEP 2014; Costanza et al. 2014).

Genus Rhizophora merupakan salah satu genus mangrove yang banyak dijumpai di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Satu diantaranya adalah Rhizophora apiculata. Menurut Noor et al. (2006) R. apiculata tumbuh pada tanah berlumpur, halus, dalam dan tergenang pada saat pasang normal. Selain itu, R. apiculata juga tidak menyukai substrat yang keras, yang bercampur dengan pasir dan menyukai perairan yang memiliki masukan air tawar yang kuat, sehingga tingkat dominansinya dapat mencapai 90% dari vegetasi yang tumbuh di suatu lokasi. 

Menurut Efizon et al (2013) ekosistem mangrove di Kabupaten Inhil luasnya mencapai 129.455 Ha, dimana ekosistem mangrovenya berada pada daerah dataran rendah yang bersifat datar maupun payau yang dipengaruhi oleh gelombang pasang surut air laut. Selanjutnya, eksosistem mangrove Kabupaten Inhil ditemukan pada ketinggian 0 -- 100 m di atas permukaan laut dengan tinggi permukaan airnya sekitar  1 -- 1.5 m saat pasang dan 0.5 -- 0.75 m pada saat surut.

Pencemaran oleh limbah industri yang terjadi di ekosistem mangrove telah memberikan pengaruh  secara signifikan terhadap pertumbuhan mangrove (Syahrial, 2011). Salah satu sumber pencemaran di perairan Indragiri Hilir  berasal dari berbagai aktivitas manusia,  yaitu  minyak yang dihasilkan oleh perahu motor nelayan, kapal-kapal niaga dan transportasi, masukan dari daratan (sisa-sisa minyak otomotif) maupun dari air ballast kapal. Amin (2011) mengemukakan bahwa disamping kegiatan kilang, lalu lintas kapal juga turut menyumbangkan keberadaan minyak di perairan pantai.  

Keberadaan minyak yang terlarut baik pada air laut, maupun sedimen sangat tergantung pada sumber dan sifat minyak serta kondisi fisika kimia perairan tersebut. Semakin tinggi aktivitas di perairan maupun di lingkungan pesisirnya maka kadar minyak dapat meningkat pula, sehingga akan berpengaruh terhadap kesehatan mangrove R. apiculata

Penelitian tentang eksosistem mangrove sudah banyak dilakukan diberbagai daerah di Indonesia (misalnya Pribadi et al. 2016; Annisa et al. 2017; Akbar et al. 2017) termasuk di Kabupaten Inhil (misalnya Hilmi 2010), sementara penelitian perbandingan demografi mangrove khususnya R. apiculata di kawasan pesisir Timur Kabupaten Inhil yang ada aktivitas perindustian dan konservasi belum pernah dilakukan. 

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan basis data ekosistem mangrove yang meliputi struktur ekologi R. apiculata yang berguna untuk pengelolaan hutan mangrove di Kabupaten Inhil kedepannya.

METODE PENELITIAN

Waktu danTempat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun