Mohon tunggu...
Avit Hidayat
Avit Hidayat Mohon Tunggu... profesional -

wartawan tanpa perbatasan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pilpres 2014, Tempo Mengaku Dukung Jokowi agar Prabowo Kalah

15 September 2014   03:45 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:41 1945
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1410702270661848163

SURABAYA-Dibalik kemenangan Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden RI ke-7 ternyata tak lepas dari peran serta korporat media massa. Sejumlah media massa nasional bahkan dengan tegas memproklamirkan diri untuk mendukung Jokowi menjadi presiden. Tidak terkecuali Tempo, salah satu pendiri Tempo, Goenawan Mohamad bahkan sejak jauh hari memilih untuk tidak netral dan memilih mendukung pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.

Namun kenapa Tempo sebagai media massa yang memiliki kredibilitas akan indepensinya memilih untuk mendukung Jokowi? Berikut ini adalah hasil wawancara dengan Redaktur Rubrik Internasional dan Nusa pada Portal Harian Tempo.co, Endri Kurniawati sebagai berikut:


Kami tahu siapa Prabowo Subianto. Kepada Majalah Tempo edisi 27 Oktober dia mengaku menculik 13 aktivis HAM (Hak Asasi Manusia) dan memburu 28 aktivis 1998. Karena itu kami mendukung Joko Widodo sebagai presiden agar Prabowo kalah. (Redaktur Tempo.co Rubrik Internasional dan Nusa di Jawa Timur, Endri Kurniawati)

Penggalan kalimat di atas adalah interpretasi dari apa yang diberitakan Tempo.co selama kampanye pemilu presiden tanggal 4 Juni hingga 5 Juli 2014. Kalimat itu dinyatakan oleh seorang redaktur nasional Tempo.co dengan job description memegang rubrik Internasional dan Nusa.

Endri mengungkapkan apa yang diberitakan Tempo.co selama periode kampanye dalam wawancara yang dilakukan peneliti pada Kamis 28 Agustus 2014 siang, di kantor Tempo Biro Jawa Timur jalan Gubeng Kertajaya XII Nomor 12 Surabaya telah memenuhi prinsip jurnalisme.

Untuk membuktikannya, peneliti mengajukan 10 pertanyaan kepada Tempo.co untuk menjawab validitas penelitian analisis isi yang dilakukan peneliti sebagai bahan untuk memenuhi syarat sebagai suatu karya ilmiah, skripsi. Berikut penggalan wawancara yang dilakukan peneliti bersama Redaktur Tempo.co, Endri:

1.Bagaimana redaksi Tempo.co menentukan agenda setting?

Setiap media massa mempunyai perencanaan. Terlebih Tempo yang memiliki kosentrasi sebagai media massa yang kritis, obyektif, dan independen terus berupaya menyuguhkan hal yang penting untuk diketahui masyarakat.

Kami mempunyai tiga produk, yakni Majalah Tempo yang terbit setiap satu minggu. Koran Tempo yang terbit setiap hari, dan media online Tempo.co yang dituntut terus aktual memberikan informasi kepada masyarakat.

Dari ketiga hal produk tersebut kami mempunyai agenda setting yang berbeda. Seperti majalah, kami selalu memberikan masyarakat informasi yang benar-benar penting dan menarik. Pada setiap minggu kami selalu menghasilkan laporan investigasi (cover story).

Sedangkan pada koran harian kami, biasanya menindaklanjuti dari hasil investigasi yang dimuat di majalah Tempo. Istilahnya indept news. Namun pada koran tersebut juga dimuat berita harian yang sifatnya penting dan mempunyai news value tinggi.

Kemudian pada media online Tempo.co kami tidak menentukan agenda setting seperti halnya di majalah maupun koran. Akan tetapi kami melakukan gate keeper atau menjadi penjaga gawang berita mana saja yang layak untuk diketahui publik atau tidak. Hal ini bukan karena kami membatasi kalangan pembaca. Tempo mempunyai standar yang tinggi tentang news value.

Di media onlien Tempo.co selain dibutuhkan kecepatan, menarik, yang palinng utama adalah penting atau tidaknya untuk dketahui masyarakat. Istilahnya yang menyangkut banyak orang. Saya contohkan, “seorang hakim ditembak mati saat persidangan” maka berita ini akan kami muat meski ini kriminal. Karena hakim ditembak mati itu adalah tragedi, terlebih saat persidangan. Dampaknya akan rusaknya citra peradilan di Indonesia, jadinya hukum rimba.



2.Bagaimana Tempo.co menentukan kebenaran yang obyektif?

Kami tidak pernah meninggalkan prinsip kami untuk melakukan cek dan re-cek. Kami meminta wartawan kami untuk melakukan konfirmasi. Tidak ada tawar-menawar soal itu. Itu prinsip kami untuk menyuguhkan akurasi berita.

Selain itu, untuk mencapai kebenaran yang objektif kami sebagai media massa yang independen terus berpegang teguh pada undang-undang yang berlaku. Untuk menguji kebenaran kami biasanya mempertanyakan pada para ahli, pihak yang memiliki kompetensi di bidangnya, saksi-saksi kunci, korban, pelaku, hingga undang-undang.

Reporter kami juga kami tuntut untuk mendeskripsikan persoalan secara lengkap, meski itu di judul berita yang berbeda karena media online dituntut untuk cepat. Tapi kunci utamannya ya akurasi tadi.

Sebenarnya tidak boleh kalau di setiap berita hanya ada satu sumber. Tapi itu kami siasati dengan konfirmasi di judul berita berikutnya dengan turut menyertakan kronologis permasalahan sebelumnya.



3.Bagaimana Tempo.co membangun kepercayaan bahwa Tempo memiliki loyalitas kepada warga?

Kami (redaksi) memiliki prinsip yang tinggi. Kami tidak peduli dengan urusan direksi dan korporasi Tempo. Yang kami pedulikan hanyalah kepentingan warga. Apapun itu alasannya, kami tidak bisa menawar idealisme kami.

Kami pekerja pers bukan pedagang, jadi kami tidak pernah dituntut dan menuntut untuk patuh pada direksi dan korporasi media Tempo. Kami hanya patuh pada kepentingan masyarakat. Kami hanya berpikiri tentang apa yang dibutuhkan dan yang harus diketahui masyarakat.

Prinsip kami itu sudah teruji. Suatu kali saat majalah Tempo melakukan pengungkapan kasus di Kemayoran, ada perusahaan yang berusaha mengiklankan bantahan dari pengungkapan berita dalam majalah Tempo.

Pengusaha itu menghubungi pengiklan, dan satu minggu setelah edisi pengungkapan kasus dikuak, perusahaan itu mengiklankan bantahan. Mereka beriklan melalui direksi periklanan tanpa meminta persetujuan redaksi Tempo.

Setelah diiklankan, redaksi Tempo marah besar karena perusahaan itu diperbolehkan mengiklankan bantahan laporan Tempo. Pihak iklan mengaku mendapat uang puluhan miliar karena iklan advertorial itu. Kami langsung mendudukan oknum iklan Tempo dan meminta dia mencabut iklan tersebut.

Kami juga meminta maneger iklan itu untuk dipecat dan mengembalikan semua uang iklan tersebut. Karena kejadian itu, kami melakukan ralat kepada publik di halaman muka edisi Tempo berikutnya. Kami meminta maaf kepada warga atas ulah oknum direksi iklan tersebut.

Contoh itu adalah prinsip kami. Karena itu kami tidak ingin wartawan mencari iklan atau bahkan menulis iklan. Karena tugas wartawan bukan pedagang berita, tapi dia pemburu berita untuk kepentingan masyarakat. Bagi kami itu haram hukumnya. Kalau ada wartawan kami yang melakukan itu, apalagi meminta imbalan pasti kami pecat.

Tempo selalu menjaga indepensi beritanya. Bahkan kami memiliki garis api (istilah pembeda berita dan iklan) dengan tegas agar memudahkan pembaca untuk membedakan itu berita atau iklan.

4.Bagaimana Tempo.co menerapkan disiplin verifikasi, mengingat media online dikejar aktualitas?

Seperti yang saya katakan tadi, intinya ada pada cek dan re cek. Bahkan kami mengharuskan wartawan untuk menunjukkan semua data-data yang diperolehnya. Sebelum kami terbitkan kami pastikan betul akurasi, fakta-fakta sesuai bukti dan data.

Karena itu meski kami mengejar aktualitas, tapi itu bukan utama bagi kami. Yang terpenting adalah akurasi dan akurasi. Redaksi meminta setiap wartawan untuk tetap melakukan verifikasi pada semua sumber yang kompeten.

Redaksi juga meminta agar detail informasi hingga angka-angka jumlah yang konkret dan masuk akal. Meski begitu karena keterbatasan kami, terkadang karena sumber susah untuk ditemui kami melakukan verifikasi di berita selanjutnya.

5.Bagaimana redaksi menjaga independensi dari kepentingan politi? Terlebih Pendiri Tempo, Goenawan Mohamad mengatakan bahwa media massa boleh tidak netral dan memihak calon presiden.

Pada pemilu presiden 2014 kami (Redaksi Tempo) memang mendukung pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Tapi Tempo tidak mempunyai kepentingan secara politik. Kami hanya menginginkan pemimpin yang baik, bukannya presiden yang bengis.

Kami tahu siapa Prabowo Subianto. Kepada Majalah Tempo edisi 27 Oktober dia mengaku menculik 13 aktivis HAM (Hak Asasi Manusia) dan memburu 28 aktivis 1998. Karena itu kami mendukung Joko Widodo sebagai presiden agar Prabowo kalah.

Jokowi memang belum teruji dan belum memiliki kredibilitas sebagai pemimpin, tapi menurut kami itu oke (baik), dibanding Prabowo yang bengis. Prabowo tidak hanya melakukan pembredelan pada Tempo. Dia juga dibalik tragedi penculikan dan dia mengakui itu, kami tulis pernyataan itu ke dalam huruf kapital. “Prabowo MENGAKU menculik Aktivis 1998”.

Dia itu sama halnya dengan orde baru. Maka bukan tidak mungkin saat dia memimpin, Prabowo akan menerapkan rezim otoriter dan menindas kebebasan rakyat. Karena itu Goenawan Mohamad lebih baik mendukung Jokowi sebagai presiden.

6.Seberapa jauh Tempo.co sebagai media massa pemantau kekuasaan?

Sebagai media massa yang memiliki independensi kami selalu mendudukkan perkara sesuai dengan fakta-faktanya. Kami istilahkan itu sebagai daging (data valid) yang digunakan sebagai pedoman menulis berita. Banyak ukurannya, seperti yang saya katakan tadi, ada undang-undang para ahli, saksi, korban, bahkan pelaku kejadian.

Sama halnya dengan kasus penculikan Prabowo Subianto, kenapa kami berani memberitakan dirinya sebagai penculik para aktivis HAM, karena kami punya bukti. Meski pada saat kampanye Prabowo enggan angkat bicara, tapi kami punya bukti saat kami melakukan wawancara dengannya pada Oktober 2013.

Silahkan tim suksesnya membantah keterlibatan Prabowo dan menuduh kami melakukan fitnah atau kampanye hitam. Tapi menurut kami sudah sesuai dengan prinsip jurnalisme. Dan tujuan kami mengangkat berita penculikan Prabowo tujuannya agar masyarakat tahu siapa Prabowo sebenarnya. Rakyat jangan hanya lihat kegagahan Prabowo, tapi harus melihat utuh dari jati diri yang sebenarnya.

Tidak hanya pemantau kekuasaan semata kami juga memberikan hak-hak bagi para kaum tirani untuk menuntut hak-hak politisnya. Seperti yang kami lakukan, beberapa kali mengungkap dan mewancarai anggota Lekra dan PKI untuk membuka sejarahnya. Kami menempatkannya secara proporsional sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

7.Bagaimana proses gate keeper redaksi saat memberi ruang publik?

Kami memberi ruang publik untuk selalu memberi komentarnya di berita media online Tempo.co melalui facebook atau twiiter. Selain itu, kami juga memberi porsi bagi publik yang memiliki kredibilitas dan kapabilitas di bidangnya untuk bicara menyikapi kasus tertentu.

Tidak ada pengaturan siapa saja yang boleh dan tidak boleh komentar dan mengkritisi. Semua pihak boleh, tapi kami tetap memiliki standar yang tinggi, yakni publik harus memiliki kompetensi di bidangnya. Misalnya ahli, pakar, kelompok masyarakat dan lain sebagainya.

8.Bagaimana redaksi menentukan berita penting menjadi hal yang menarik untuk diketahui?

Saat wartawan Amerika Serikat, Allan Nairn membuka data-data wawancaranya dengan Prabowo pada 2000 terkait keterlibatan Prabowo dalam pembantaian di Poso, kami menganggap itu sebagai berita yang penting dan harus menjadi menarik bagi masyarakat.

Karena itu, kami secara khusus melakukan wawancara kepada Allan Nairn secara langsung terkait perbincangannya dengan Prabowo. Intinya, masyarakat harus mengetahui siapa Allan Nairn dan sosok Prabowo selama ini.

Kami tidak berusaha mempengaruhi masyarakat untuk benci Prabowo. Kami hanya menunjukan siapa Prabowo yang sebenarnya. Dibalik ketampanannya, kegagahannya naik kuda, dan ketegasannya masyarakat harus tahu sepak terjangnya. Kami juga melakukan hal yang sama pada Jokowi. Kami membuka seluruh kiprahnya. Terlepas dari semua itu, hasilnya biar masyarakat yang menilai kedua calon presiden, kami hanya menginterpretasikan fakta yang ada.

9.Sejauh mana komprehensif berita politik yang disajikan Tempo.co? Terlebih Tempo dengan terbuka mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Kami tegaskan kembali, dukungan Tempo terhadap Jokowi sebagai presiden bukan karena kepentingan politik. Kami tidak punya kepentingan politik. Kami secara komprehensif membuka kiprah dan karir kedua kandidat.

Seperti yang saya katakan tadi, Redaksi Tempo.co mengungkap profil secara proporsional. Kami menceritakan kepada masyarakat siapa Jokowi dan Prabowo dengan detail dan sesuai fakta yang ada.

Iya meski begitu, terkait visi misi kedua calon presiden, kami lebih banyak mengangkat target Jokowi ke depan dibanding Prabowo. Ini karena visi misi Prabowo terlalu cetek (dangkal). Kalau pun ditulis berita hanya satu halaman saja. Tidak ada hal yang baru yang disuguhkan Prabowo.



10.Terakhir, apa korporasi direksi Tempo memberikan ruang pluralistik wartawannya untuk berpijak pada idealis dan nurani?

Tempo selalu memberi ruang bagi awaknya untuk independen dan berpijak pada nurani masing-masing. Terbukti di redaksi kami, itu sangat pluralistik. Ada banyak orang dengan berbagai latar belakang yang berbeda. Namun justru itu yang menjadi warna keragaman Tempo sebagai media yang independen.

Di Redaksi Tempo ada wartawan dari pergerakan garis keras seperti Hisbut Tahrir Indonesia (HTI), ada juga yang suka tinju, dari pergerakan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), pengurus perhimpunan Katholik, dan juga Prostestan. Bahkan dari partai PDIP, serta aktivis HAM.

Semua itu tidak membuat kami pecah tapi justru menguatkan Tempo dan menjadi keragaman di redaksi Tempo. Karena kami mengajarkan budaya saling menghargai. Tempo juga memberikan ruang independensi bagi wartawan seluas-luasnya. Memberi ruang pada wartawan untuk menjunjung nurani masing-masing. Karena setiap apa yang mereka tulis adalah tanggung jawab wartawan itu sendiri. Kami tidak berhak membatasi dan mengarahkan wartawan untuk tunduk pada korporasi dan direksi Tempo. Kami sangat independen, karena prinsip utama kami adalah kepentingan rakyat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun