Mohon tunggu...
Muhammad Azzam
Muhammad Azzam Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

suka musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Demokrasi Indonesia dan Perkembangannya

22 Desember 2022   11:38 Diperbarui: 22 Desember 2022   11:46 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai warga negara Indonesia, istilah demokrasi pastinya sudah tidak lagi asing di telinga. Bahkan secara tidak sadar, kita juga telah menerapkan budaya demokrasi ini sejak kecil di lingkungan keluarga, lho.

Contohnya yaitu ketika merencanakan libur bersama keluarga. Dalam menentukan destinasi wisata yang akan dikunjungi, pasti kita akan menggunakan sistem voting untuk mengetahui destinasi apa yang paling ingin dikunjungi oleh mayoritas anggota keluarga.

Atau bahkan, dengan melakukan hal se-simple menghormati setiap anggota keluarga saja, itu sudah termasuk ke dalam penerapan budaya demokrasi di lingkungan keluarga.

Tapi Brainies, kamu tau 'gak sih apa yang sebenarnya dimaksud dengan demokrasi? Kalau masih bingung, don't worry! Karena kali ini, kita akan bersama-sama belajar tentang demokrasi. Mulai dari definisi, prinsip-prinsip, hingga sejarahnya, semua akan bahas secara lengkap di artikel ini.

Tunggu apa lagi? Scroll ke bawah untuk memulai!

Pengertian Demokrasi

Sebelum membahas lebih jauh tentang demokrasi, yuk kita pahami terlebih dahulu definisi dari kata demokrasi itu sendiri.

Demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu 'demos' yang bermakna rakyat atau khalayak, dan 'kratos' yang bermakna pemerintahan. Jika digabungkan, maka demokrasi memiliki makna 'kekuasaan rakyat'. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), demokrasi adalah bentuk atau sistem pemerintahan yang seluruh rakyat turut serta memerintah dengan perantaraan wakilnya yang terpilih.

Dengan kata lain, demokrasi merupakan sistem pemerintahan yang mengizinkan dan memberi hak kebebasan kepada warga negaranya untuk berpendapat dan turut serta dalam pengambilan keputusan di pemerintahan.

Presiden Amerika Serikat ke-16, Abraham Lincoln, atau yang dikenal juga sebagai bapak demokrasi menjelaskan bahwa demokrasi adalah sistem pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Pandangan Lincoln menekankan bahwa rakyat memiliki kebebasan dalam berbagai lini kehidupan, termasuk aktivitas politik.

Suatu negara baru dapat dikatakan berbudaya demokrasi apabila memiliki prinsip-prinsip demokrasi atau yang dikenal dengan soko guru demokrasi. Filsuf politik Pakistan Abul A'la Maududi menyebutkan bahwa ada 11 soko guru demokrasi yang menjadikan suatu negara berbudaya demokrasi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun