Mohon tunggu...
Alex Pandang
Alex Pandang Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Writer

Freelance Writer

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Memantik Kata Pulang

3 Mei 2019   18:17 Diperbarui: 15 Mei 2019   23:59 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(ilustrasi, portalentera.wordpress.com)

Lihatlah sekeliling kita.
Sihir malam adalah lupa, barangkali luka.
Carut marut adalah hitam yang semena-mena.

Engkau rongga jiwa!
Tubuh ku rumah rapuh yang hampir saja rubuh. Sementara di depan pintu ada sunyi yang hendak memantik kata pulang.

Sebaik baik kata tetap saja celaka!
Sebaik baik diri tetap saja buruk prasangka.
Kaulah seluruh kesia-sian itu!

Tangan menyeka wajah, menyeka duka.
Benarlah kata pendahulu tak pernah tahu apa-apa.
Maka tak pernah kehilangan apa-apa!

Lihatlah, secepat kehendak berjalan.
Secepat cepatnya manusia saling melupakan!

Kupang,3/5/19

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun