(ilustrasi, portalentera.wordpress.com)
Lihatlah sekeliling kita.
Sihir malam adalah lupa, barangkali luka.
Carut marut adalah hitam yang semena-mena.
Engkau rongga jiwa!
Tubuh ku rumah rapuh yang hampir saja rubuh. Sementara di depan pintu ada sunyi yang hendak memantik kata pulang.
Sebaik baik kata tetap saja celaka!
Sebaik baik diri tetap saja buruk prasangka.
Kaulah seluruh kesia-sian itu!
Tangan menyeka wajah, menyeka duka.
Benarlah kata pendahulu tak pernah tahu apa-apa.
Maka tak pernah kehilangan apa-apa!
Lihatlah, secepat kehendak berjalan.
Secepat cepatnya manusia saling melupakan!
Kupang,3/5/19
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!