Mohon tunggu...
Alex Pandang
Alex Pandang Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Writer

Freelance Writer

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tak Berjudul

20 Oktober 2018   16:27 Diperbarui: 20 Oktober 2018   16:53 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukankah kita tak tentu arah menyelami rahasia rahasia yang tak perlu kita bahas seperti percakapan tentang bagaimana menghadapi senja?

Tubuh akhirnya menemukan bahwa ia tak lebih penting dari dedaunan kering juga gumpalan debu yang melekat pada ranting ranting mati akibat tersapu musim!

Di depan ada kaki kaki mungil yang berhasil menoreh jejak dari sejuta kegaduhan tentang hilangnya cerita cerita tua yang kehilangan sayap!

Rupa rupanya mimpi itu masih sama
mimpi bahwa kepala mereka adalah kepalamu juga, mata mereka, mata mu juga, tangan mereka, tangan mu juga, mulut mereka pun seharusnya mulut mu!

Oh senja singkat! sampaikan pada langit engkau telah mempermainkan mata hati kembali pulang menghirup aroma paling sunyi dimana manusia menamakannya perenungan!

KataMu, lupakah engkau jika warna hatimu seharusnya sama dengan Ku!

Sillu,20/10/18

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun