Mohon tunggu...
Triandini Aulia R
Triandini Aulia R Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pendidikan Sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemikiran Georg Simmel

23 September 2022   14:21 Diperbarui: 23 September 2022   14:43 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biografi Singkat

Georg Simmel lahir pada tanggal 1 Maret 1858 di Berlin. Ia kuliah di Universitas Berlin pada tahun 1876 dan mempelajari berbagai cabang ilmu pengetahuan yaitu psikologi, sejarah, filsafat, dan bahasa Itali. Ia juga menjadi salah satu pemikir yang sangat berdedikasi dalam perkembangan keilmuan sosiologi. Salah satu karya besarnya yakni "The Philosophy of Money" yang terbit pada tahuan 1900-an. Lalu Simmel meninggal pada tahun 1918.

Pemikiran Simmel

Simmel seorang sosiolog yang mempelopori pandangan mengenai "ruang sosial". Yang mana menurut Simmel di dalam ruang sosial ini terdapat berbagai macam proses produksi dan reproduksi yang terjadi di masyarakat. Simmel mengatakan bahwa aspek yang menjadi ciri-ciri dari masyarakat itu ditentukan dari bagaimana produksi dan reproduksi ruang sosial di ciptakan. Dan juga menurut Simmel, sosiologi tidak hanya studi tentang bentuk-bentuk interaksi, namun studi sosiologi juga berfokus pada bentuk asosiasi. Yang dimaksud asosiasi adalah proses interaksi yang didalamnya terlibat menjadi anggota masyarakat. Jadi bagaimana anggota-anggota masyarakat itu menyatu melakukan kontak sosial, yang kemudian dia diterima menjadi bagian dari anggota masyarakat tersebut. Menurut Simmel setiap ciri-ciri dari masyarakat akan terlihat dari proses mereka membangun ruang sosialnya, disinilah kemudian proses dari asosiatif itu terjadi. Lalu yang menjadi dasar dari proses terjadinya asosiasi adalah Kebudayaan dan Uang. Maksud dari kebudayaan adalah tradisi yang ada di masyarakat, contohnya masyarakat Hindu di Bali yaitu ketika ada yang meninggal, mayat tersebut akan di bakar, tradisi tersebut dinamakan "ngaben". Yang membentuk asosiasi selanjutnya adalah uang, uang berguna sebagai nilai transaksi dari proses interaksi antara satu individu atau satu anggota masyarakat di dalam proses ruang sosial.

Masyarakat, Ruang, dan Waktu

Dalam konteks yang lain masyarakat dapat bekerja dalam kerangka ruang dan waktu. Dalam kerangka ruang, berkaitan dengan kewilayahan, kedaerahan, atau juga bisa berkaitan dengan ciri dari masyarakat. Contohnya yakni ketika Mawar kuliah di Indonesia ia berpakaian formal, namu seketika ia pindah kuliah ke Amerika, ia akan terkejut karena disana para mahasiswanya berpakaian lebih kasual. Jadi pertanyaannya adalah apakah Mawar akan ikut menyesuaikan cara berpakaian mahasiswa Amerika atau ia beradaptasi dengan tetap mengikuti cara berpakaian mahasiswa Indonesia. Proses adaptasi tersebut merupakan bagian dari interaksi di dalam ruang. Selain masyarakat dapat bekerja didalam kerangka ruang, masyarakat juga bisa bekerja di waktu. Waktu ini sebenarnya berkaitan dengan periodisasi zaman, contohnya ketika sebelum adanya handphone untuk berkomunikasi masyarakat menggunakan surat atau telepon umum. Namun kini ketika sudah ada handphone masyarakat harus menyesuaikan diri dengan teknologi tersebut untuk berkomunikasi jarak jauh. Oleh karena itu dalam entitas individu dia harus mampu memahami dan mampu beradaptasi dengan ruang dan waktu di mana dia hidup. Maka Simmel merumuskan tentang konsep masyarakat yakni, masyarakat  merupakan bagian yang melekat di dalam totalitas, asosiasi, objek estetika, dan aktivitas berpengalaman serta pengetahuan para aktor didalam masyarakat.

Kemudian Simmel juga mengatakan bahwa aspek ruang dan waktu ini bersifat konstitutif, artinya menjadi pondasi dasar di dalam bangunan masyarakat, karena mengkonsepkan tindakan sosial sebagai pengalaman hidup yang sudah ada pada diri aktor yang kemudian akan disesuaikan dengan kondisi ruang dan waktu tempat dia berada. Di dalam ruang ini yang kemudian juga terjadi yang namanya tindakan kumulatif pada diri, jadi dia akan melakukan pengumpulan pengalaman-pengalaman yang kemudian dia akan mengeksekusi dalam tindakan-tindakan yang kumulatif. Lalu pengalaman tersebut selalu dipengaruhi oleh mediasi eksternal.

5 Aspek dari Ruang

1. Eksklusivitas > setiap ruang bersifat unik, karena masing-masing dari proses asosiasi berbeda satu sama lain, oleh karena itulah dalam ruang terdapat yang namanya eksklusivitas atau terdapat keunikan.

2. Batasan-batasan ruang > menghasilkan unit dalam ruang dan pembagiannya.

3. Ketetapan dari bentuk-bentuk sosial di dalam ruang > di dalam ruang ini adanya aturan dan tujuan yang ingin dibangun di dalam ruang sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun