Mohon tunggu...
Farizal Ramanda Ikhram
Farizal Ramanda Ikhram Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ordinary Man

Masih muda, cita-cita pengen pelihara harimau.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Upaya Pengusaha Kuliner Untuk Tetap Eksis Saat Pandemi

28 Juni 2021   12:09 Diperbarui: 28 Juni 2021   12:35 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ayam Bakar lengkap dengan lalapan dan sambel Doc : Farizal Ramanda Ikhram




Yogyakarta - Pada kemunculan virus covid-19 pada Maret 2020 menggemparkan masyarakat Indonesia, virus ini membuat masyarakat Indonesia gaduh dan menyebabkan kerugian di berbagai faktor. Seperti contoh faktor ekonomi yang menyebabkan banyak usaha yang sepi bahkan bangkrut dan tutup. Virus yang awalnya dikatakan bahwa tidak akan masuk ke Indonesia dan ditambah dengan statement dari banyak tokoh yang mengatakan bahwa Indonesia bebas covid-19 namun pada akhirnya Indonesia terkena virus ini juga.

Pandemi yang sudah berlangsung cukup lama ini tidak kunjung reda. Lebih dari satu tahun Indonesia belum bisa mengatasi pandemi yang mewabah di seluruh dunia ini. Masa pandemi memaksa para warga untuk mengurangi aktivitas yang dilakukan di luar ruangan dan selalu menjaga jarak. Banyak peminat kuliner beralih dari yang biasa makan di tempat mau tidak mau harus beralih ke take away untuk mengurangi penularan virus ini. Para pelaku usaha harus bisa menemukan solusi dan mengupayakan segala cara agar usahanya tetap hidup dan tidak bangkrut.

Solusi yang ada harus dipikirkan matang matang oleh pemilik usaha agar usahanya tetap bangkit dan eksis walaupun pandemi berlangsung. Dampak yang paling besar dari pandemi ini yaitu pendapatan yang berkurang dan menyebabkan banyak kebutuhan yang tidak terpenuhi, mau tidak mau rakyat Indonesia yang terkena dampak khususnya pengusaha harus mengurangi pengeluaran untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Salah satu usaha yang terkena dampak pandemi adalah rumah makan Bale Rasa yang terletak di Sebayu, Sleman, Yogyakarta. Rumah makan yang sudah berdiri sejak 2013 itu masih tetap eksis dikala pandemi walaupun belum seramai dulu. Rumah makan ini terletak di tengah sawah dan bernuansa alami. Walaupun bernuansa alami dan terletak di tengah sawah tapi sebenarnya di sekitar rumah makan bale rasa itu adalah kawasan industri karena terdapat dua pabrik besar yaitu PT. Primissima dan PC. G.K.B.I yang berjejer di sana.

Nor Endarwati berkata "Pandemi ini sangat berdampak bagi Bale Rasa, yang tadinya ramai dari keluarga yang mampir untuk makan dan ada juga yang biasa booking untuk pertemuan tapi sekarang beralih ke pesanan nasi kotak untuk keluarga hingga instansi" (25/06/2021). Dikala pandemi berlangsung Bale Rasa tutup sementara selama 9 bulan dari bulan Maret sampai Desember 2020 ujar Nor Endarwati.

Menu yang ditawarkan cukup beragam dari makanan yang di goreng, bakar, dan pedas manis tersedia disana. Para pelanggan yang awalnya makan di tempat sekarang memilih untuk dibungkus untuk dinikmati di rumah. Biasanya para pelanggan request isi dari nasi kotak agar sesuai selera. Untuk pesanan keluarga biasanya memesan makanan yang dapat dinikmati bersama-sama seperti ayam utuh dan tentu saja pembeli dapat request untuk digoreng, dibakar, atau teknik memasak lainnya ujar Nor Endarwati. Pembeli biasa memesan melalui whatsapp agar pesanan bisa disiapkan terlebih dahulu oleh pegawai sebelum diambil oleh pembeli.

Rumah makan ini juga menjadi langganan berbagai macam instansi, biasanya instansi memesan nasi kotak sebagai konsumsi dikala ada acara rapat atau semacamnya. Nor Endarwati mengatakan "sebelum pandemi sering instansi booking tempat disini untuk melakukan rapat, penyuluhan, acara instansi dan sebagainya, tapi ketika pandemi tiba sekarang tidak sering seperti dulu" (25/06/2021). Untuk pesanan nasi kotak biasanya diantar ke tempat tujuan.

Menu andalan disana adalah ayam bakar, ayam bakar sebelumnya sudah disiapkan dan direbus dalam bumbu sehingga ketika pesanan datang pegawai tinggal menambah bumbu lain seperti kecap ketika membakar. Menu andalan untuk ikan adalah nila dengan kuah pedas manis, nila yang sudah digoreng dicelupkan ke bumbu yang sudah disiapkan dan tunggu hingga meresap. Untuk pesanan nasi kotak biasanya memiliki isi yang bervariasi dari lauk, sayur, buah, kerupuk, nasi, dan sambal.

Pandemi yang berlangsung ini tidak membuat restoran Bale Rasa itu gulung tikar, tapi tidak menutup fakta bahwa banyak usaha yang tutup pada masa pandemi covid-19 ini, ada pula warung yang tetap ramai yaitu warung gorengan Sarwati yang terletak berdekatan dengan Bale Rasa. Pengunjung tetap datang untuk menikmati gorengan pada sore hari sampai dengan malam. Usaha warung dan restoran yang tetap buka harus taat mengikuti protokol kesehatan yang berlaku seperti menggunakan masker, menyediakan tempat cuci tangan, dan membatasi pengunjung yang datang.  Para pemilik usaha berdo'a agar pandemi ini cepat berlalu karena banyak kebutuhan yang harus dipenuhi seperti membiayai pendidikan anak dan kebutuhan rumah. Adanya vaksin diharapkan agar covid-19 dapat diatasi di Indonesia dan memulihkan Indonesia dari keterpurukannya. Dalam prosesnya seluruh elemen masyarakat harus kompak dalam menghadapi pandemi ini agar berhasil melewatinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun