Mohon tunggu...
Salma AuliyaW
Salma AuliyaW Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Tim II UNDIP Beri Edukasi Empty Nest Syndrome untuk Ibu Rumah Tangga

11 Agustus 2022   21:42 Diperbarui: 11 Agustus 2022   22:14 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semarang (27/07/22) - Setiap individu tentu tidak lepas dari tugas perkembangan yang harus dilalui pada tiap tahapnya, termasuk individu yang berada pada usia dewasa madya. 

Usia dewasa madya merupakan salah satu fase transisi yang panjang dalam rentang kehidupan manusia dengan rentang usia 40 -- 60 tahun. Pada fase ini, individu memiliki beberapa tugas perkembangan yang harus dilalui seperti menerima dan menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan fisik maupun psikologis yang terjadi.

Individu yang tidak mampu melewati fase transisi ini dengan baik akan menimbulkan perasaan sedih dan tidak bahagia. Krisis yang biasa ditemui pada usia dewasa madya adalah ketika anak mulai meninggalkan rumahnya dan melanjutkan kehidupan yang lebih mandiri, seperti menikah, merantau untuk kuliah atau kerja, dan sebagainya. 

Fenomena tersebut biasanya memunculkan perasaan sedih dan kosong yang dialami oleh orang tua karena sebelumnya mereka memperoleh berbagai macam kepuasan ketika hidup dekat atau bersama dengan anak. Kekosongan yang dirasakan oleh orang tua tersebut dikenal dengan istilah Empty Nest Syndrome. Edukasi ini diberikan dengan tujuan sebagai upaya preventif dalam menekan terjadinya Empty Nest Syndrome di masa yang akan datang.

Edukasi mengenai Empty Nest Syndrome dilaksanakan pada hari Rabu, 27 Juli 2022 dibawah bimbingan Bapak Ari Wibawa Budi Santosa, ST, M.Si. Edukasi ini di selenggarakan di Balai Kelurahan Karangrejo dengan melibatkan sejumlah warga yang berprofesi sebagai Ibu Rumah Tangga. 

Kegiatan diawali dengan pertanyaan mengenai pemahaman para Ibu mengenai Empty Nest Syndrome. Berdasarkan survei awal, diketahui bahwa masih terdapat beberapa Ibu yang belum pernah mendengar istilah tersebut. 

Kegiatan selanjutnya adalah pemberian materi melalui presentasi yang meliputi definisi, gejala, penyebab, dan cara mengatasi  Empty Nest Syndrome. Setelah pemberian materi dilakukan sesi sharing, dalam sesi tersebut terlihat para Ibu yang sangat antusias dan berterimakasih atas materi yang telah disampaiakan.

Sebagai keberlanjutan program ini, Ibu diberikan leaflet mengenai materi yang telah disampaikan. Harapannya, materi yang telah disampaikan dapat terus diingat oleh para Ibu sehingga dapat menjadi dorongan agar lebih mudah melakukan penerimaan dan penyesuaian diri dengan perubahan yang dialami dan mampu melakukan aktivitas yang produktif.

Penulis : Salma Auliya Wibowo

Dosen Pembimbing Lapangan : Ari Wibawa Budi Santosa, ST, M.Si.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun