Masyarakat Indonesia diharapkan menempatkan persatuan, solidaritas, dan kepentingan nasional dan nasional di atas kelompok atau individu. Negara bangsa lebih tinggi dari kepentingan pribadi, artinya kita rela dan mampu berkorban untuk bangsa dan negara yang dilandasi rasa cinta tanah air dan semangat membangun kesadaran berbangsa. Sila ketiga ini dapat ditegakkan dengan mengaktifkan segala perbedaan yang ada agar perbedaan tersebut dapat berujung pada persatuan sebagaimana semboyan bangsa Indonesia yaitu Bhineka Tunggal Ika yang artinya meskipun kita berbeda-beda namun tetap satu tujuan.
Sila keempat (Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan)
Demokrasi Indonesia adalah demokrasi yang dipimpin oleh kebijaksanaan dan mufakat. Demokrasi lahir dari kesadaran bahwa manusia memiliki kedudukan, hak dan kewajiban yang sama sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Dalam sila keempat Pancasila, bangsa Indonesia dapat mencapai hal tersebut dengan cara: mengagumi, menghargai dan menghormati orang lain tanpa membeda-bedakan, selalu jujur dalam pemilihan, dan tidak saling menghina sesama warga negara.
Sila kelima (Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia)
Bangsa Indonesia menyadari sepenuhnya bahwa manusia mempunyai hak dan kewajiban yang sama di depan hukum. Untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dalam hal ini diperlukan pembinaan kesadaran dan sikap, serta suasana kekeluargaan dan gotong royong bagi seluruh rakyat Indonesia. Untuk itu perlu adanya rasa keadilan di antara manusia, menjunjung tinggi hak dan kewajiban, serta menghormati harkat dan martabat orang lain. Mengamalkan Sila Kelima Pancasila: Menanamkan Sikap Gotong Royong Demi Kehidupan yang Harmonis dan Damai. Pelaksanaan perintah kelima ini juga membutuhkan kerja keras untuk mencapai kesejahteraan bersama.
Kesimpulannya
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia tentu mengandung nilai-nilai yang sangat dalam. Sebelum Pancasila diciptakan, nilai-nilai Pancasila telah di implementasikan oleh masyarakat, seperti yang disampaikan oleh Presiden pertama Indonesia, Pancasila merupakan hasil galian dari tanah, air dan lumpur bangsa Indonesia. Oleh karena itu, Pancasila sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, kita harus memahami dan mampu menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, mulai dari nilai keramat, nilai kemanusiaan, nilai solidaritas, nilai sosial dan nilai keadilan. Dengan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, akan tercipta masyarakat yang berbudi pekerti dan bermartabat. Agar seluruh lapisan masyarakat di Indonesia dapat meningkatkan penerapan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat.
Sumber :
https://journal.actual-insight.com/index.php/decive/article/view/225/167
