Mohon tunggu...
5158_EVA KARLINA
5158_EVA KARLINA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Ahmad Dahlan Program Studi PGSD

Eva Karlina

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Pembelajaran Tatap Muka Rerbatas di Kabupaten Boyolali

17 Januari 2022   10:13 Diperbarui: 17 Januari 2022   17:18 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masa pandemi covid-19 merupakan masa yang mengubah segala pola kehidupan masyarakat terutama dalam bidang Pendidikan yang berubah secara drastis. Masa pandemi ini memberikan dampak terhadap sejumlah sektor seperti ekonomi, sosial, budaya, pariwisata, dan Pendidikan. Meningkatnya penyebaran virus civid-19 yang terjadi di kabupaten Boyolali sangat memberikan dampak yang cukup besar terhadap Pendidikan. Menteri Pendidikan menjelaskan melalui surat edaran yang dikeluarkan kemendikbud nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan Pendidikan darurat didalam masa pandemi covid-19, dengan adanya kondisi seperti ini banyak beberapa sekolah di Boyolali yang menerapkan peraturan baru, dimana proses belajar mengajar yang semula dilakukan secara tatap muka dikelas, kini harus berpindah menjadi belajar online atau belajar jarak jauh.

Pendidikan merupakan suatu aspek penting yang tidak bisa dipisahkan dari perkembangan hidup manusia, pendidikan dapat mendorong peningkatan kualitas hidup manusia. Pendidikan menghasilkan manusia yang bermanfaat bagi masyarakat dan negara baik secara intelektual, emosional, dan spiritual. Pendidikan juga menjadi pilar penting bagi terciptanya kehidupan yang lebih baik, yang merujuk pada perkembangan kemampuan fisik dan psikis, Pendidikan identik dengan transfer ilmu dan pengetahuan dengan terwujudnya suatu proses pembelajaran. Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu rangkaian interaksi antara siswa dan guru dalam rangka mencapai tujuannya.

Adanya perubahan sistem pembelajaran yang sangat mendadak ini, membuat banyak pihak yang belum siap untuk melakukan pembelajaran secara online atau jarak jauh. Dengan adanya sistem ini, banyak siswa yang mengeluh merasa bosan dan jenuh, karena metode pembelajaran yang digunkan sangat monoton, para siswa juga mengeluh karena tidak bisa bertemu belajar langsung dengan teman-temannya, bahkan bagi siswa yang baru saja masuk SMP maupun SMA juga mengeluh karena belum bisa berkenalan langsung dengan teman-tema barunya.

Pembelajaran tatap muka terbatas ini dilakukan karena kasus penyebaran Covid-19 yang semakin merata hampir semua kecamatan di Kabupaten Boyolali, maka pelaksanaan pembelajaran tatap muka masih dikalukan secara terbatas. Selama libur Natal dan tahun baru 2022, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali, Jawa Tengah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat mengeluarkan kebijakan untuk tidak meliburkan sekolah jenjang TK, SD, SMP. Sesuai dengan kalender Pendidikan tahun ajaran 2021/2022, para siswa seharusnya libur akhir semester satu pada 20 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.

Disebutkan kepala Disbud Boyolali, Darmanto, bahwa pembelajaran tatap muka terbatas diizinkan dilaksanakan jika daerah tersebut masuk PPKM level 1 hingga 3. Sedangkan jika PPKM level 4, maka pembelajaran masih dilaksanakan secara daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ). Disbud memberikan dua opsi yang bisa diterapkan sekolah dalam pembelajaran tatap muka 100% nanti. Ini khsusnya untuk sekolah-sekolah yang jumlah siswanya banyak.  Sehingga protokol kesehatan di dalam kelas, khususnya untuk jaga jarak bisa maksimal. Maka, untuk sekolah di boyolali yang jumlah siswanya banyak, bisa menggunakan opsi pertama yakni dengan pembelajaran tatap muka terbatas yang berjalan saat ini. Siswa per kelas 32 anak itu dibagi menjadi dua shift. Dan bisa menggunakan pilihan opsi yang keua yaitu dengan sistem "di oglang", atau system yang dilakukan sehari masuk sekolah sehari pembelajaran jarak jauh yang bisa dilakukan dari rumah atau biasa disebut dengan sistem blended learning. Sistem ini dilakukan upaya untuk menjaga keamanan dan untuk menghindari kerumunan juga memudahkan dalam pengawasan prokesnya.

Namun, karena upaya untuk memutus mobilitas para siswa, maka masa liburan ditiadakan. Dilanjutkan, usai masa liburan berakhir, para siswa di 550 TK, 582 SD dan 98 SMP di Boyolali akan memulai PTM secara terbatas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Hal tersebut dilakukan guna menghindari adanya kasus terkonfirmasi positif di lembaga Pendidikan. Rutin dilakukan survei antigen oleh Dinas Kesahatan terhadap peserta dan tenaga pendidik di lingkup TK, SD, dan SMP se Kabupaten Boyolali dan sampai hari ini tidak ditemukan peserta dan tenaga pendidik yang terkonfirmasi positif covid-19. Selain itu, pihaknya yakin bisa menggelar PTM di Kabupaten Boyolali karena pendidik dan tenaga pendidikan serta para siswa berumur 12 tahun ke atas sudah 100 persen tervaksin dosis 1 dan dosis 2. Sedangkan untuk usia 5 hingag 11 tahun, proses vaksinasi masih terus berjalan.

Selama proses pembelajaran jarak jauh maupun blended learning ini, banyak guru yang menggunakan berbagai aplikasi untuk metode pembelajaran, contohnya seperti menggunakan Google Classroom, Zoom, Google Meet, dan melalui Group WhatsApp untuk memudahkan para siswa melakukan pembelajaran. Metode pembelajaran dengan menggunakan aplikasi Zoom atau Google Meet ini guna untuk meminimalisir kerinduan para pelajar yang belajar online untuk bisa bertatap muka secara maya.  Namun, ada juga pengajar yang belum terbiasa menggunakan aplikasi-aplikasi online untuk metode pembelajaran berlangsung, sehingga guru hanya meletakkan tugas tanpa ada penjelasan dan klarifikasi dari pengajar.

Dengan adanya kombinasi pembelajaran baru yaitu tatap muka terbatas dan pembelajaran jarak jauh diharapkan mampu memberikan pengalaman yang lebih bagi pelajar agar dapat belajar dengan mandiri dan kreatif. Saya berharap pembelajaran tatap muka terbatas dan pembelajaran jarak jauh(daring) di Kabupaten Boyolali bisa tetap berjalan dengan baik. Kita semua juga harus memberikan layanan pendidikan yang lebih baik, dan terus melaksanakan edukasi dispilin protokol kesehatan agar sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Boyolali bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka secara langsung tanpa adanya Batasan, sehingga para pelajar bisa merasakan sekolah normal seperti biasa dan bisa bertemu teman-temannya secara langsung. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun