Melaju ke Post Santa Bookshop
Apakah kamu merasa Jalma terlalu riuh? Kalau begitu kita bergeser ke arah timur, tepatnya di pasar Santa. Di sana ada sebuah toko buku kecil bernama Post Santa. Saya mengenal Post Santa jauh sebelum berpindah ke Jakarta. Lebih tepatnya dari sosial media.
Di toko ini kamu tidak bisa menemukan semua buku. Hanya ada beberapa judul buku-buku Indie, buku asing dan buku-buku yang mereka produksi sendiri. Bisa dibilang mereka adalah salah satu pioner toko buku independen. Meski tidak besar tapi banyak buku-buku menarik di sana seperti salah satu contohnya buku 24 Jam Bersama Gaspar. Salah satu buku yang sudah diadaptasi ke dalam film dan berhasil mendapat Piala Citra untuk Penulis Skenario Adaptasi Terbaik di tahun 2023.
Saya juga membeli beberapa buku indie produksi Post Press seperti Na Willa, Museum Teman Baik dan Cerita-Cerita Jakarta. Ada juga buku Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi yang sejauh ini memenangkan beberapa penghargaan seperti Kusala Sastra Khatulistiwa tahun 2016, Prosa Pilihan Majalah Tempo tahun 2016 hingga Fiksi Terbaik Majalah Rolling Stone Indonesia yang juga di tahun 2016.
Hal menarik jika berkunjung ke toko Post Santa adalah kamu bisa sekalian main ke Pasar Santa. Pasar yang dulunya tradisional namun akhirnya bertransformasi menjadi pusat kreativitas anak muda. Ada banyak toko menarik di antaranya toko pernak pernik etnik, toko kaset, piringan hitam, pakaian vintage hingga tempat ngopi serta kuliner yang unik. Jika kamu suka dengan hal-hal unik, muda dan berbeda saya rasa tempat ini tak akan membuatmu menyesal.
Berputar ke Toko Kobam (Komunitas Bambu)
Saya menemukannya karena ketidaksengajaan. Kala itu saya sedang mencari sebuah judul buku terbitan Kobam. Google mengarahkan saya ke sebuah titik bernama Toko Buku Kobam. Lokasinya di daerah Depok, tak dekat pula tak terlalu jauh dari rumah. Rupanya ini tak sekadar toko tapi sekaligus satu area dengan rumah pemilik Kobam alias JJ Rizal.Â
Tempatnya rimbun dipenuhi pepohonan. Ada beberapa bangunan yang hampir semua terbuat dari kayu. Kesan teduh dan alami langsung terasa begitu saya memasuki kawasan itu. Kalau saja saya tak berani bertanya maka saya akan mengira salah tempat dan balik arah.Â
Tokonya ada di lantai atas di bangunan yang paling dekat dengan jalan. Ruangannya tak lebih dari 3 x 3 meter persegi. Aroma klasik langsung terasa begitu saya masuk. Mata saya melihat ke sekeliling. Baru kali itu saya melihat toko buku seperti itu.Â