Mohon tunggu...
Ire Rosana Ullail
Ire Rosana Ullail Mohon Tunggu... Administrasi - irero

Content Writer | Sosial Budaya | Travel | Humaniora | Lifestyle | Bisnis | Sastra | Book Sniffer | Bibliophile | Bibliomania | Tsundoku | email : irerosana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kado Terbaik Tahun Ini

13 Mei 2020   22:53 Diperbarui: 13 Mei 2020   23:15 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya terbiasa mengambil barang dagangan sendiri untuk kado lebaran, terutama untuk kado yang jenisnya baju, gamis atau jilbab. Ketika lebaran omzet penjualan meningkat drastis, jumlah uang yang berputar pun tergolong besar. Saya terbiasa menyisihkan sebagian dagangan untuk saya jadikan kado. Biasanya saya  menyisihkan beberapa baju koko untuk keluarga serta sanak saudara terdekat, beberapa gamis untuk keluarga terdekat serta aneka jilbab untuk saudara serta teman-teman di kampung halaman.

Saya merasa hal itu sudah sangat tepat, apa-apa yang saya jual memang jenis barang-barang untuk dipakai di hari raya, sehingga ide untuk memberikan sebagian barang dagangan agaknya paling tepat ketimbang memutar otak untuk memilih dan membeli barang-barang lain.

Jadi ketika ditanya apakah saya lebih pro online atau offline, tentu saya lebih pro offline karena sekalian membeli barang-barang dagangan. Sebenarnya barang dagangan pun bisa dibeli secara online tapi saya tetap pro offline. Untuk barang dagangan saya tidak berani berspekulasi kualitas, terlebih saya berbelanja dalam jumlah besar, jika bagus maka baguslah semua dan jika jelek maka jeleklah semua. Sejauh ini untuk memastikan barang-barang dagangan berkualitas baik maka saya harus memastikan sendiri dengan melihat modelnya, meraba kainnya dan mengecek ada tidaknya reject pada bagian tertentu.

Pandemi memang membawa perubahan, kali ini saya tidak bisa berdagang karena pusat grosir ditutup. Pengaruhnya, saya pun tak bisa memberi kado lebaran seperti biasanya. Keluarga dan teman-teman pasti mengerti kondisi ini toh mereka tak pernah mengharap pula meminta kado dari saya, tapi ponakan-ponakan yang masih kecil tentu tak bisa memahami ini semua layaknya orang dewasa. Mereka pasti berpikir ketika lebaran akan mendapat hadiah dari tantenya.

Sebetulnya saya juga bingung bagaimana nasib kado lebaran tahun ini, kalaupun sudah beli toh juga tak bisa pulang kampung. Saya rasa lebaran kali ini pun tak akan seperti biasa, mungkin tanpa silaturahim bahkan salat Ied. Lalu buat apa memakai baju baru?

Ketimbang membeli kado lebaran, sepertinya saya lebih memilih mengirim mentahan untuk keluarga serta ponakan-ponakan. Uang tunai tentu lebih bisa dimanfaatkan serta lebih membantu di masa pandemi. Banyak saudara-saudara yang menggantungkan pendapatan harian dari ojek online serta buruh serabutan dan terkena imbas pandemi. Bagi mereka yang kehilangan pendapatan, tentu sudah tak lagi memikirkan baju baru atau kado tertentu, sudah bisa berlebaran dan membeli camilan seperti biasa saja sudah syukur.

Kado lebaran terbaik tahun ini adalah dengan tidak hadir di tengah hangatnya perkumpulan keluarga alias menahan diri untuk tidak mudik. Bukan karena tidak cinta, tapi justru karena kita terlalu cinta dengan keluarga. Meski raga tak ada di depan mata, tapi kita tetap berusaha hadir di tengah-tengah mereka melalui berbagai media. Semoga ini semua tak mengurangi kasih sayang yang biasa kita bagi di setiap idul fitri.

Kelak jika pandemi ini selesai, kita belanja lagi yak, buat aku, buat kamu, buat semuanya!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun