Mohon tunggu...
Aliah
Aliah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang guru di SMPN 278 Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Merajut Cinta yang Terkoyak

6 November 2019   18:19 Diperbarui: 6 November 2019   18:15 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kepingan-kepingan kesedihan dan kepedihan

Kini menjadi teman setia yang selalu menemaniku

Seakan  sulit terlepas dan membelenggu hidupku 

Ingin ku lepas dan singkirkan jauh dari hidupku

Ku ingin rajut kembali cinta kasih  yang mulai terkikis

Ku daki gunung yang tinggi

Ku jalani jalan yang penuh krikil tajam

Tak pernah kata menyerah yang terlontar dalam bibirku

Ku hadapi rintangan seberat apapun

Ku telan kata-kata menyakitkan terlontar dari bibirmu

Ku terima hinaan dan cacian darimu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun