Mohon tunggu...
263 Anas nauva
263 Anas nauva Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Indraprasta PGRI

halo, ayo coba membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pulau Terlupakan

3 Desember 2023   17:23 Diperbarui: 3 Desember 2023   17:35 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada zaman dahulu kala, terdapat sebuah kerajaan yang tersembunyi di tengah hamparan lautan yang luas dan penuh misteri. Kerajaan ini dikenal sebagai Pulau Terlupakan, karena keberadaannya yang hanya diketahui oleh sedikit orang. Namun, kehidupan di kerajaan ini begitu indah dan damai. Di tengah pulau, istana megah berdiri sebagai simbol kekuasaan dan kemakmuran.

Raja Agung, penguasa Pulau Terlupakan, dikenal sebagai pemimpin yang bijaksana dan adil. Dia menjalankan kerajaannya dengan penuh kebijaksanaan, memastikan kesejahteraan rakyatnya. Pendidikan dan seni berkembang pesat di sana, menciptakan masyarakat yang cerdas dan berbudaya.

Suatu hari, berita tentang kekayaan Pulau Terlupakan mencapai telinga penguasa kerajaan tetangga yang serakah. Raja tetangga yang tamak merencanakan untuk menaklukkan Pulau Terlupakan dan menguasai kekayaannya. Namun, rakyat Pulau Terlupakan bersatu padu dan siap melawan segala ancaman.

Perang pun tak dapat dihindari, dan pulau yang damai ini harus menghadapi ujian terberatnya. Pahlawan-pahlawan muncul dari kalangan rakyat, mempertahankan tanah air mereka dengan gagah berani. Dalam keadaan sulit, semangat persatuan dan keadilan pulalah yang memenangkan pertempuran, mengusir penguasa tetangga yang tamak dan menjaga keutuhan Pulau Terlupakan.

Dengan perang yang berlalu, Pulau Terlupakan semakin kuat dan bersatu. Keindahan dan kedamaian pulau ini kembali bersinar, dan kisah tentang perlawanan melawan keserakahan menjadi legenda yang diceritakan dari generasi ke generasi. Pulau Terlupakan tetap menjadi kerajaan yang dikenal karena kebijaksanaan dan keberanian rakyatnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun