Mohon tunggu...
Rizki Zulfitri
Rizki Zulfitri Mohon Tunggu...

Sarjana Pendidikan Olah Raga | Atlet Sepak Bola Amatir | Blogger: http://rizkizulfitri-kiena.blogspot.com/ | Tertarik dengan jurnalistik dan masih belajar menjadi penulis yang baik dan benar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Meriahnya Tradisi Maulid di Aceh

26 Februari 2014   05:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:28 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13933420041557432742

[caption id="attachment_314005" align="aligncenter" width="600" caption="masyarakat menyiapkan hidangan maulid (foto: tribunnews.com)"][/caption]

Bagi umat muslim memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW disetiap tahunnya sudah menjadi sebuah tradisi penting. Maulid pada umumnya merupakan ekspresi rasa cinta umat Islam kepada Rasulnya.

Beragam cara dilakukan umat Islam di seluruh dunia untuk memperingati hari kelahiran Nabi akhir zaman itu. Khusus di Indonesia, peringatan maulid biasanya diisi dengan acara-acara keagamaan seperti ceramah, menyantuni anak yatim, zikir dan doa bersama.

Provinsi paling ujung barat Indonesia,juga larut akan peringatan hari besar agama Islam itu. Mahsyur sebagai daerah yang lekat dengan nuansa keislaman, di mana Islam telah menyatu dengan budaya jutaan masyarakatnya. Merayakan Maulid adalah sebuah tradisi yang sudah turun temurun bagi orang Aceh.

Uniknya perayaan maulid -- orang Aceh lebih akrab dengan sebutan "maulud" -- ini agak berbeda dari daerah lain di Indonesia. Perbedaannya yang paling kontras adalah dalam hal gairah masyarakat dan waktu pelaksanaannya yang panjang.

Maulid pada dasarnya selalu diperingati pada tanggal 12 Rabiul awal kalender hijriah. Tapi bagi orang Aceh tanggal lahirnya Rasul itu hanyalah berupa simbolik yang menandakan bahwa "musim" maulud telah tiba.

Ya, jika tiap tahunnya ada musim kemarau, musim hujan, ataupun musim buah-buah tertentu, maka di Aceh kita akan temui sebuah musim bernama: "musim" maulud.

Hari dan tanggal pelaksanaan maulid di Aceh ditetapkan oleh otoritas masjid masing-masing. Biasanya tiap masjid punya jadwal maulud yang berbeda-beda alias tidak serentak. Hal inilah yang membuat perayaan maulud menjadi sangat panjang hingga berbulan-bulan.

Perayaan maulid di Aceh dimulai dengan acara makan siang bersama di Masjid (daerah, kecamatan, desa, hingga dusun). Pada hari yang sudah ditetapkan, tiap Kepala Keluarga (KK) di wajibkan untuk mengantar nasi lengkap dengan lauk pauk -- biasanya jumlahnya ditentukan oleh pengurus Masjid ataupun seikhlasnya.

Di Aceh barat, masyarakatnya sangat antusias mempersiapkan datangnya maulud. H-1 peringatan maulud, aktivitas warga hanya khusus memasak keperluan maulid. Ada yang memasak kue, lauk pauk seprti daging ayam, sapi hingga kerbau.

Makanan-makanan tadi nantinya dibagi-bagikan kepada anak-anak yatim dan fakir miskin. Selebihnya makanan juga dibagikan kepada anak-anak dan masyarakat yang sedari pagi datang meramaikan masjid. Acara pun dilanjutkan dengan acara makan siang bersama-sama di halaman masjid di bawah tenda sudah didirikan.

Malam harinya, acara maulid diisi dengan acara ceramah islami di halaman masjid. Warga berbondong-bondong pergi mendengarkan ceramah dari mubaligh kondang yang sudah diundang. Ceramah pun bisa berakhir hingga larut malam.

Sebegitu besar gairah orang Aceh terhadap tradisi maulid. Tradisi yang bukan hanya sebuah simbol kepercayaaan namun juga sudah menjadi sebuah tradisi budaya yang mengakar di dalamnya. Salah satu bukti begitu besar cinta rakyat Aceh terhadap Islam dan budayanya.

====

@RizkiZulfitri

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun