Mohon tunggu...
MUTHLIATUL AZIIZAH
MUTHLIATUL AZIIZAH Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobi memasak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika Kenyamanan Menjadi Penghalang: Risiko Nyata Tidak Berani Melangkah

10 Oktober 2025   16:16 Diperbarui: 10 Oktober 2025   19:10 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam perjalanan hidup, setiap orang pasti mendambakan rasa aman, tenang, dan nyaman. Kita ingin memiliki rutinitas yang teratur, pekerjaan yang pasti, dan lingkungan yang bisa kita kendalikan. Semua itu memberi rasa nyaman dan kepastian, dua hal yang membuat hidup terasa lebih mudah dijalani. Namun, di balik rasa aman itu, sering kali tersembunyi sesuatu yang tidak disadari: rasa takut akan perubahan.

Banyak orang terjebak dalam rutinitas yang sama selama bertahun-tahun bukan karena mereka benar-benar bahagia, tetapi karena mereka takut mencoba hal baru. Mereka takut gagal, takut diejek, takut kehilangan kenyamanan yang sudah mereka miliki. Akibatnya, hidup terasa datar dan tidak berkembang. Mereka berjalan di tempat, sementara waktu terus bergerak maju.

Zona nyaman memang menggoda. Ia seperti selimut hangat di malam yang dingin, menenangkan, menentramkan, tapi membuat kita enggan bangun dan melangkah. Padahal, hidup sejatinya adalah tentang pertumbuhan. Tidak ada kemajuan tanpa perubahan, dan tidak ada perubahan tanpa keberanian untuk keluar dari batas yang membuat kita merasa aman.

Setiap orang memiliki zona nyaman dalam bentuk yang berbeda. Bagi sebagian orang, itu bisa berarti pekerjaan tetap yang tidak menantang lagi. Bagi yang lain, mungkin lingkungan sosial yang selalu sama, atau kebiasaan hidup yang tidak pernah berubah. Tapi satu hal pasti: zona nyaman hanya terasa aman di permukaan, padahal ia bisa menjadi penghalang terbesar bagi impian dan potensi diri.

Pertanyaannya, sampai kapan kita ingin tetap berada di tempat yang sama? Apakah rasa aman yang kita miliki saat ini benar-benar membawa kebahagiaan, atau hanya menunda rasa takut untuk gagal? Karena sesungguhnya, risiko terbesar bukanlah kegagalan ketika mencoba, melainkan tidak pernah mencoba sama sekali.

Ketika Kenyamanan Menjadi Penghalang

Pernahkah kamu merasa hidupmu tenang, aman, dan stabil, tetapi di saat yang sama seperti tidak ada kemajuan berarti? Kondisi itu sering disebut sebagai zona nyaman, tempat di mana seseorang merasa aman dari risiko dan perubahan. Namun, tanpa disadari, terlalu lama berada di zona nyaman justru bisa menjadi penghalang besar bagi perkembangan diri.

Zona nyaman memang memberikan rasa tenteram. Kita merasa mampu mengendalikan keadaan tanpa tekanan atau rasa takut gagal. Tapi di balik ketenangan itu, ada bahaya tersembunyi: stagnasi. Ketika seseorang terus menghindari hal baru, ia berhenti belajar, berhenti berkembang, dan perlahan tertinggal dari orang lain yang berani melangkah keluar dari batas kenyamanannya.

Risiko Tidak Berani Melangkah

Risiko tidak berani keluar dari zona nyaman bisa muncul dalam berbagai bentuk. Pertama, stagnasi dalam karier dan kehidupan pribadi. Tanpa mencoba hal baru, kemampuan kita tidak bertambah dan kesempatan untuk naik level pun mengecil.

Kedua, hilangnya peluang berharga. Dunia berubah dengan cepat, dan mereka yang takut mencoba hal baru akan kehilangan banyak kesempatan yang mungkin hanya datang sekali dalam hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun