Mohon tunggu...
Tio DoraTambunan
Tio DoraTambunan Mohon Tunggu... mahasiswa

hobi saya berwisata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Huta Siallagan, Kampung Leluhur Batak yang Menyimpan Sejarah dan Nilai Adat

19 Mei 2025   10:12 Diperbarui: 19 Mei 2025   10:12 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Samosir -- Huta Siallagan, sebuah kampung adat di Pulau Samosir, Sumatera Utara, menjadi saksi bisu perjalanan panjang sejarah dan budaya masyarakat Batak Toba. Kampung ini dikenal sebagai tempat asal marga Siallagan, salah satu marga tertua di kawasan tersebut, yang dulunya berperan penting dalam sistem pemerintahan adat setempat.

     Didirikan pada abad ke-13 Masehi, Huta Siallagan dibangun oleh Raja Laga Siallagan, seorang tokoh adat yang terkenal bijaksana dan disegani. Kampung ini dulunya berfungsi sebagai pusat pemerintahan kecil (semacam kerajaan adat), tempat berkumpulnya para raja dan penatua adat untuk membahas hukum, menyelesaikan sengketa, hingga menjatuhkan hukuman. Bukti sejarah ini masih dapat dilihat dari batu kursi persidangan (batu parsidangan)  yang berada di dalam kawasan huta.

     Secara arsitektural, Huta Siallagan dikelilingi oleh dinding batu setinggi hampir dua meter sebagai benteng pertahanan dari serangan musuh atau binatang buas. Pintu masuk hanya satu, sebagai bentuk kontrol atas siapa saja yang keluar dan masuk ke dalam kampung. Di gerbang utama, terdapat patung Pangulu Balang, simbol penjaga yang dulunya dipercayai memiliki kekuatan spiritual untuk melindungi kampung dari bahaya.

     Di dalam kawasan huta, terdapat delapan rumah adat Batak yang disebut Rumah Bolon dan Rumah Sopo. Rumah Bolon adalah rumah utama dengan struktur khas yang beratap tinggi dan berkolong, sementara Rumah Sopo berfungsi sebagai lumbung atau tempat penyimpanan. Meski telah mengalami renovasi, struktur dan fungsi dasarnya masih dipertahankan sebagai warisan budaya.

     Keunikan rumah-rumah ini tak lepas dari ukiran khas Batak yang disebut gorga . Ukiran ini memiliki filosofi mendalam, seperti motif Boraspati(cicak) yang melambangkan kemampuan bertahan hidup dan menyesuaikan diri di mana pun berada. Ada pula motif Singasinga dan Jaga Dova yang dulunya diyakini sebagai penolak bala dan pengusir roh jahat, mencerminkan kepercayaan masyarakat Batak sebelum masuknya agama-agama besar.

     Simbol kesuburan juga hadir dalam bentuk empat bulatan di depan rumah adat, yang disebut Panarusan, mencerminkan harapan masyarakat Batak akan keturunan yang banyak dan keluarga yang kuat. Harapan itu tercermin dalam pepatah lama, *"Anak 10, burung 10,"* yang mengidealkan banyak anak laki-laki dan perempuan sebagai simbol keberhasilan dalam keluarga.

     Warna-warna merah, putih, dan hitam yang digunakan dalam dekorasi rumah bukan sekadar estetika, melainkan lambang kosmologi Batak: kehidupan, kematian, dan kesuburan. Ketiganya adalah unsur penting yang menyatu dalam pandangan hidup masyarakat Batak tradisional.

     Kini, Huta Siallagan menjadi destinasi wisata budaya yang menarik. Wisatawan tidak hanya dapat menyaksikan bentuk rumah adat dan batu persidangan, tetapi juga belajar tentang nilai-nilai adat, kepercayaan lama, serta struktur sosial masyarakat Batak yang masih dijaga secara turun-temurun.

     Lebih dari sekadar tempat wisata, Huta Siallagan adalah warisan hidup dari peradaban Batak yang tetap berdiri kokoh di tengah arus modernisasi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun