Mohon tunggu...
Fayruz Info
Fayruz Info Mohon Tunggu... Media Informasi

Lumbung informasi mahasiswa UIN Mataram

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Antara keagungan Alam dan Nafsu Kekuasaan

10 Juli 2025   22:09 Diperbarui: 10 Juli 2025   22:13 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Oleh M. Turmudzi 

Ketua Himpunan mahasiswa Program Studi Politik UIN Mataram 

Gunung Rinjani adalah gunung yang berlokasi di pulau lombok yang dimana ke agungannya tidak dapat di deskripsikan dengan kata kata, ia adalah  tempat suci nan bersih ruang sunyi yang di selimuti kabut spiritual, flora fauna menari  sambil diskusi di dalamnya, ketika bulannya tiba makhluk bermacam jenis mulai berdatangan ada yang hanya untuk menikmati indahnya dia ada yang ingin memenuhi sosial media ada yang ingin mengejar trend yang di bentuk oleh faktor sosial dan lain sebagainya, makhluknya dari berbagai macam baik lokal nasional hingga  manca negara tidak menafikan orang jatuh cinta terhadapnya, namun di tengah perkembangan zaman  rasa akan manusia ingin menguasai segalanya hingga terdengar di  puncak sana, hingga menghadirkan glamping dan  seaplane di kawasan ini, lantunan suara positif dan negatif saling  bertabrakan, namun izinkan Turmuzi mengajak para pembaca flashback dari riuh piuh debat modern dan mendengar lantunan dari para tokoh masa lalu (tokoh klasik)Thomas Aquinas dengan ekologi sebagai amanah ilahi

Thomas Aquinas lahir di Aquino dekat monte cassino Italia pada tahun 1225 yang dimana thomas adalah anak yang pandai nan cerdik di berbagai bidang baik filsafat logika retorika hingga matematika, ia bahkan jauh lebih pintar dari guru gurunya, dalam pandangan Thomas Aquinas terkait glamping dan seaplane yang ada di gunung Rinjani kita bisa lihat dengan pikiran beliau dengan landasan teologis nya yaitu " ekologi sebagai amanah ilahi " beliau memaparkan bahwa alam adalah representasi dari kebaikan yang di berikan tuhan kepada kita maka oleh sebab itu makhluk bernama manusia di berikan kuasa atas pemberiannya baik itu untuk merawat menjaga dan memelihara pemberiannya bukan untuk di eksploitasi tapi di kelola di rawat di bina dengan kebajikan dan rasa kasih sayang, bila proyek glamping dan seaplane bisa merusak keseimbangan ciptaan tuhan maka dari itu pembangunan tersebut tidak hanya keliru secara ekologis tetapi secara teologis, ketika orang bertanya apakah pembangunan ini ber orientasi pada maslahah bagi semua ciptaan tuhan manusia, hewan, tumbuhan bahkan elemen tanah dan air ? Jika tidak maka ia adalah betuk keangkuhan manusia di hadapan yang maha kuasa

Plato : antara jiwa yang teratur dan dunia yang rusak  

  Plato adalah tokoh filsuf klasik dari  Yunani  pemikirannya banyak di pengaruhi oleh pemikiran Socrates, dalam bukunya yang berjudul republik beliau menjelaskan tentang keadilan yang dimana keadilan sebagai harmoni dan keseimbangan dalam jiwa individu dalam masyarakat, keadilan bukan hanya tentang hak dan kewajiban tetapi juga tentang keselarasan antara bagian jiwa artinya keadilan adalah ketika segala sesuatu berada pada tempat yang semestinya. Gunung bagi plato adalah bagian dari tatanan kosmos yang harus di hormati bukan di rekayasa, Demi syahwat ekonomi. Rencana glamping dan seaplane menurut dari pemikiran Plato adalah hasil dominasi epithymia ( nafsu rendah ) atas Logos ( akal ) alih alih membawa harmoni, pembangunan ini menciptakan ketimpangan ekologis dan moral.

Rinjani bukan hanya gunung ia adalah teks hidup yang dapat di baca dengan akal, hati , dan spiritualitas. Bila kita mendengar Plato dan Thomas Aquinas mereka akan menyerukan hal yang sama, pembangunan sejati adalah ketika membangun tanpa harus merusak yang lebih besar dari kita

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun