RESUME SEJARAH, KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA
Oleh : KHAIFATUN MUN FARIDA
SEJARAH BAHASA INDONESIA
Rumpun Bahasa dibagi menjadi 4 yaitu :
- INDOGERMAN : Eropa
- SEMIT (Ibrani) : Arab
- ALTAI (Turki) : Jepang
- AUSTRONESIA : Asia
Bahasa Austronesia Barat(Nusantara) salah satu contoh yaitu Melayu.
Bukti Bahasa Indonesia dari Melayu :
- Prasasti di Kerajaan Sriwijaya
- Bahasa Melayu di Zaman Kerajaan Malaka
Peristiwa Pertumbuhan Bahasa Indonesia
Catatan: * ejaan yang tidak sempat disahkan oleh Pemerintah Indonesia
- Ejaan van Ophyusen 1901
- - Huruf ï yang berfungsi sebagai huruf i dan juga digunakan untuk menulis huruf y seperti dalam Soerabaïa.
- - Huruf j untuk menuliskan kata-kata jang, pajah, sajang, dsb.
- - Huruf oe untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer, dsb.
- - Tanda baca, seperti koma ain, untuk menuliskan kata-kata ma’moer, ’akal, ta’, pa’, dsb.
- Sumpah Pemuda 1928
- Kongres Bahasa Indonesia I di Solo 1938
- Peresmian Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu 18 Agustus 1945
- Ejaan Soewandi/Repoeblik 1947
- - Huruf oe diganti dengan u pada kata-kata guru, itu, umur, dsb.
- - Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k pada kata-kata tak, pak, rakjat, dsb.
- - Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2 seperti pada kanak2, ber-jalan2, ke-barat2-an.
- - Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang mendampinginya.
- Kongres Bahasa Indonesia II di Medan 1954
- Rancangan Ejaan Pembaharuan 1956*
- Rancangan Ejaan Melindo (Melayu-Indonesia) 1961*
- Ejaan ini dikenal pada akhir tahun 1959. Karena perkembangan politik selama tahun-tahun berikutnya, diurungkanlah peresmian ejaan ini.
- Rancangan Ejaan Lembaga Bahasa Kesusastraan (LBK) 1966*
- Ejaan yang Disempurnakan 17 Agustus 1972
- - Ejaan ini diresmikan pemakaiannya pada tanggal 16 Agustus 1972 oleh Presiden Republik Indonesia.
- - Peresmian itu berdasarkan Putusan Presiden No. 57, Tahun 1972.
Hasil perumusan “Seminar Politik Bahasa Nasional” yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28 Februari 1975, antara lain menegaskan bahwa dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional dan sebagai bahasa negara.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional berfungsi sebagai:
- lambang kebanggaan nasional,
- lambang identitas nasional,
- alat pemersatu masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial, budaya, dan bahasanya, dan
- alat perhubungan antarbudaya, antardaerah.
Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
Kedudukannya adalah sebagai bahasa pemersatu, sebagai bahasa negara dan sebagai bahasa resmi.
Fungsinya adalah :
- Sebagai bahasa nasional, Bahasa Indonesia berfungsi:
a. Lambang kebanggaan nasional
b. Lambang identitas nasional
c. Alat pemersatu suku bangsa
d. Alat perhubungan antarbudaya dan daerah
- Sebagai bahasa negara, Bahasa Indonesia berfungsi:
a. Bahasa kenegaraan
b. Bahasa pengantar pendidikan
c. Bahasa dalam perencanaan pembangunan
d. Bahasa pengembangan budaya dan iptek
Bahasa merupakan suatu sistem atau bunyi ujaran sebagai alat komunikasi.
Fungsi bahasa:
a. Transaksional
membawa informasi faktual (pesan)
b. Interaksional
mengekspresikan relasi sosial dan sikap pribadi