Bagaimana Lemak Bisa Menumpuk di Dalam Tubuh?
Penumpukan lemak dalam tubuh sering kali menjadi masalah kesehatan yang tersembunyi namun berdampak besar. Banyak orang mengira bahwa lemak hanya berasal dari makanan berlemak. Padahal, proses penyimpanan lemak dalam tubuh lebih kompleks dari sekadar apa yang dimakan. Untuk memahami bagaimana lemak bisa menumpuk, kita perlu melihat proses biologis tubuh dan kebiasaan hidup sehari-hari.
Lemak: Sumber Energi yang Disimpan
Lemak atau lipid merupakan salah satu dari tiga makronutrien utama selain karbohidrat dan protein. Tubuh menyimpan lemak sebagai cadangan energi jangka panjang. Saat tubuh menerima asupan makanan lebih banyak dari kebutuhan energi harian, kelebihan kalori ini akan disimpan dalam bentuk lemak.
Kelebihan kalori bisa berasal dari apa pun---karbohidrat, protein, maupun lemak itu sendiri. Menurut The New England Journal of Medicine (2023), kalori dari karbohidrat olahan justru memiliki kontribusi besar terhadap penumpukan lemak visceral, yakni lemak yang menumpuk di sekitar organ dalam.
Proses Penumpukan Lemak
Ketika seseorang mengonsumsi makanan, terutama yang tinggi kalori, tubuh akan memproses nutrisi tersebut melalui sistem pencernaan dan metabolisme. Berikut prosesnya secara ringkas:
Karbohidrat diubah menjadi glukosa, kemudian digunakan sebagai sumber energi utama. Jika tidak digunakan, glukosa akan diubah menjadi glikogen (cadangan energi jangka pendek di otot dan hati).
Ketika kapasitas penyimpanan glikogen penuh, kelebihan glukosa akan diubah menjadi lemak melalui proses yang disebut lipogenesis de novo.
Lemak dari makanan akan diserap dalam bentuk asam lemak bebas dan trigliserida. Trigliserida yang tidak segera digunakan akan disimpan dalam jaringan adiposa, terutama di bawah kulit dan sekitar organ.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!