Mohon tunggu...
21_237_muhamma syauqi aulia
21_237_muhamma syauqi aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

sedang berkuliah di sumatra utara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ekosistem Mangrove di Indonesia

7 Desember 2021   23:12 Diperbarui: 7 Desember 2021   23:16 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN EKOSISTEM MANGROVE DI INDONESIA

Indonesia  dikenal sebagai negara maritim atau negara kepulauan (archipelago state) terbesar, memiliki panjang garis pantai 95.181 km (KKP, 2012). Badan Informasi Geospasial (BIG) dalam berita National Geografic Indonesia (2013) juga menyebutkan, total panjang garis pantai Indonesia adalah 99.093 kilometer.

Salah satu potensi utama pesisir Indonesia adalah ekosistem mangrove, yang berperan dalam menyimpan kekayaan spesies dan menyediakan berbagai layanan dan jasa ekosistem. Sedikitnya seluas tiga juta hektare area mangrove dunia yang  ada di Indonesia. Tersebar dengan ekosistem regional penting terdapat di Pulau Papua, Kalimantan dan Sumatra (Giri et al. 2011).

Indonesia memiliki laju kerusakan mangrove terbesar di dunia (Campbell and Brown, 2015). Sekitar 40% mangrove Indonesia dalam tiga puluh tahun terakhir telah hilang disebabkan konversi tambak udang (Sumatra, Sulawesi dan Jawa Timur), pertanian atau tambak garam (Jawa dan Sulawesi) serta degradasi akibat tumpahan minyak (Kalimantan Timur) dan polusi (FOA, 2007).

Hasil riset Keanekaragaman spesies mangrove Indonesia adalah yang paling tinggi di dunia. Tercatat sedikitnya 40 dari 50 spesies mangrove mayor dunia berada di Indonesia (Noor dkk. 2006).

Spesies-spesies tersebut diantaranya, Avicennia marina, A. officinalis, Bruguiera cylindrical, B. gymnorrhiza, B. parviflora, Ceriops decandra, C. tagal, Rhizophara apiculata, R. stylosa, Sonneratia alba, S. Caseolaris. Keragaman spesies mangrove minor Indonesias juga cukup tinggi, diantaranya Acrostichum aureum, A. speciosum, Aegiceras corniculatum, A. floridum, Excoecaria agallocha, Heritiera littoralis, Osbornia octodonta, Pemphis acidula, Planchonella obovata, Scyphiphora hydrophyllacea. Serta spesies mangrove asosiasi golongan graminae, epiphytes, pteridophytes, bryophytes, dan parasit yang tumbuh bersama mangrove (Tomlinson 1986; Rotaquio et al. 2007; Rajpar and Zakaria, 2012 dalam Farida-Hanumet al. 2014). Keragaman jenis mangrove antara satu pulau dengan pulau lainnya di Indonesia berbeda satu sama lain (Noor dkk. 2006).

Selanjutnya, Kusmana (2009) dalam Farida-Hanum et al. (2014) menyebutkan, sebanyak 202 spesies mangrove terdapat di Indonesia, terdiri 89 spesies pohon, lima spesies palem, 19 spesies liana, 44 spesies tumbuhan bawah, 44 spesies epifit, dan satu spesies pakis. Dari 202 spesies mangrove tersebut, 166 spesies terdapat di Jawa, 157 spesies di Sumatera, 150 spesies di Kalimantan, 142 spesies di Irian Jaya, 135 spesies di Sulawesi, 133 spesies di Maluku dan 120 spesies di Kepulauan Sunda Kecil.

Hasil analisis data menunjukkan, terdapat perubahan luasan yang cukup signifikan luas eksisting mangrove dari PMN 2013-2019 sebesar 3,311,245 Ha, dan hasil pemutakhiran PMN di tahun 2021 menjadi seluas 3.364.080 Ha. Dengan kata lain terdapat kenaikan luasan mangrove eksisting seluas 52.835 Ha. Kenaikan ini menunjukkan indikasi positif dalam upaya konservasi ekosistem mangrove di Indonesia. Upaya ini dilakukan oleh banyak pihak, baik Kementerian/Lembaga maupun kelompok masyarakat, terutama masyarakat pesisir secara swadaya. Kegiatan secara swadaya dalam rehabilitasi mangrove ini menunjukkan sudah mulai kesadaran tentang pentingnya keberadaan mangrove bagi lingkungan dan manfaat secara ekonomis.Informasi baru yang tersedia dari hasil Pemutakhiran PMN tahun 2021 adalah luasan potensi habitat mangrove sebesar 756.183 Ha.  

dapat diketahui bahwa potensi habitat mangrove adalah bagian dari ekosistem mangrove yang secara karakteristik lahannya sesuai untuk habitat mangrove, namun kondisi saat ini tidak terdapat vegetasi mangrove. Berbagai macam kondisi penutupan lahan ekosistem mangrove saat sekarang yang diindentifikasi dalam pemutakhiran PMN tahun 2021 ini adalah mangrove terabrasi, area terabrasi, lahan terbuka, tambak dan tanah timbul..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun