Mohon tunggu...
Rahma Bismi
Rahma Bismi Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - 4

4

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kasus Stunting Masih Tinggi, Tim PKM-PM USK Gelar Webinar dan Demo Pelatihan Membuat Olahan Makanan Bergizi dari Bahan yang Ada di Sekitar Desa Lampisang

24 Agustus 2021   21:35 Diperbarui: 25 Agustus 2021   10:21 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stunting menjadi suatu fokus masalah BKKBN dalam pernyataan mereka yang mengatakan bahwa stunting merupakan masalah yang harus diselesaikan secara bersama,  perlu sinergi dari masing-masing lapisan masyarakat. Tingginya pravelansi stunting di Indonesia khususnya di Aceh menarik perhatian tim pengabdi.

Tim pengabdi dibawah naungan Program Kreativitas Mahasiswa mencoba menemukan solusi dari permasalahan yang ada dengan inovasi dan kreativitas yang tinggi didalamnya. Maka dari itu melalui judul pengabdian mereka yakni “Pelatihan Pembuatan Es Krim “Kinach” Milk dan Spinach Tinggi Protein,  Kalsium,  dan Asam Folat untuk Mitigasi Stunting di Desa Lampisang” berusaha menjawab solusi-solusi yang diperlukan dalam mencegah stunting dimulai dari daerah sekitar tim pengabdi yaitu di provinsi Aceh.

Desa Lampisang,  kecamatan Sukamakmur,  kabupaten Aceh Besar adalah desa yang kondisi geografisnya adalah sebagian besar persawahan sehingga sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani. Kemudian ditemukan juga fakta bahwa terdapat peternakan susu kambing yang ada di sekitar desa Lampisang. Bukan hanha itu juga banyak ditemukannya susu yang dijual bebas di pasar maupun di toko-toko yang ada di dekat desa Lampisang. Hal ini menggugah tim pengabdi PKM- PM Universitas Syiah Kuala untuk menyumbangkan gagasan dan inovasi tim pengabdi dalam menyelesaikan permasalahan stunting.

Tim pengabdi menginovasikan susu dan bayam dalam programnya. Bayam adalah sayuran yang sangat umum untuk masyarakat Indonesia dan juga sangat mudah didapatkan di Aceh khususnya di desa Lampisang. Diperkuat dengan fakta bahwa sebagian besar masyarakat yang berprofesi sebagai petani sehingga sangat memungkinkan untuk menanam bayam yang lebih sehat dan higenis. Bayam adalah sayuran yang mengandung asam folat yang bermanfaat untuk menutrisi ibu hamil. Begitu juga dengan susu yang mengandung protein yang tinggi yang sangat dibutuhkan oleh ibu hamil juga anak-anak dalam mencegah kekurangan gizi. Kekurangan gizi pada bakal bayi dapat berdampak fatal hingga menyebabkan stunting. Bukan hanya bayam,  tim pengabdi juga menambahkan susu dalam inovasinya. Susu dipilih karena susu merupakan salah satu sumber protein yang dimana protein merupakan makronutrien yang sangat penting yang dibutuhkan untuk menutrisi ibu hamil dan juga anak-anak.

Tim pengabdi dalam inovasinya membuat olahan yang berbahan baku dari susu dan bayam menjadi olahan yang disukai masyarakat pada umumnya yakni Es Krim. Kinach adalah penamaan dari milk(Susu) dan spinach(bayam). Es Krim Kinach diharapkan bisa menjadi solusi untuk memenuhi makanan bergizi sehingga nantinya diharapkan dapat mencegah terjadinya stunting.


Selain pelatihan pembuatan es krim tim pengabdi juga membuat program penyuluhan berbentuk webinar secara hybrid dengan judul besar “Say No To Stunting” dengan pematerinya yaitu seorang dokter tamatan FK-USK. Materi yang disampaikan mulai dari pengenalan stunting hingga cara mencegah stunting.

Tim yang diketuai oleh Safira Hasanah (Pendidikan Dokter Hewan 2020), dan beranggotakan Ardike Lazuardi (Peternakan 2018), Rahma Bismi  (Pendidikan Dokter 2018), Reka Nurmania (Kimia 2018) dan Enjelina Putri Susanti (Pendidikan Dokter Hewan 2019) mendapatkan respon positif dari masyarakat mitra di desa lampisang.

“Kami selaku perangkat desa sangat senang dan antusias dengan kedatangan tim pengabdi di desanya. Hal ini karena tingkat pengetahuan akan stunting di desa Lampisang yang harus ditingkatkan lagi untuk mencegah stunting yang mungkin bisa saja terjadi di desa Lampisang. Desa kami akan menerima dengan senang hati, semoga masyarakat yang kali ini adalah PKK dan juga kader Posyandu bisa mengaplikasikan inovasi yang dibawa oleh tim pengabdi ke tengah-tengah masyarakat” tutur Sekretaris Desa,  Ruslan.

Dosen Pembimbing bersama mahasiswa tim pengabdi juga berharap bahwa kegiatan PKM-PM yang berfokus pada permasalahan stunting ini dapat terus berjalan di desa Lampisang dan juga bisa menjadi inspirasi untuk desa-desa yang lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun