Engkong Efte mengecup ubun-ubun Wuri. "Coba Rudy terangkan lebih perinci!"
"Pak Idham membangun rumah tafsir sendiri," sahut Rudy amat lantang. "Beliau mengartikan sesuatu sekehendak hati. Mestinya, makna di kepala penyampai pesan sama dengan makna di kepala penerima pesan."
"Sederhanakan," tutur Engkong.
Wuri membantu adiknya membabar makna kata. "Sederhananya begini, Engkong. Dirumahsakitkan berarti ada orang yang dibawa ke rumah sakit untuk diobati. Kenapa ke rumah sakit? Karena orang itu sakit."
"Kenapa orang itu sakit?" Rudy menambahkan. "Bisa karena jatuh sakit, bisa karena sengaja dibikin sakit. Dalam konteks pengadu, Pak Idham dianggap 'akan membuat bawahannya masuk ke rumah sakit'. Itu jelas intimidasi."
"Keren!" Engkong berseru. Girang sekali. "Kalian saja yang jadi Komisioner KPU."
Wuri dan Rudy serempak menggeleng. "Ogah!"
"Kenapa?" tanya Engkong.
Rudy cengengesan. "Nanti Engkong kesapian."
Engkong Efte melongo. "Hah?!"
"Kesepian," sahut Rudy. [kp]