Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tabrakan, Pengemudi Fortuner Todongkan Pistol ke Arah Warga

2 April 2021   15:53 Diperbarui: 2 April 2021   16:08 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penodongan pistol (Ilustrasi: unsplash/Alejo Reinoso)

Kedua, tidak sehat jasmani dan rohani. Pamer senjata api membuktikan bahwa pelaku tidaklah dalam kondisi sehat rohani. Jiwanya sakit. Ia memperlakukan senjata api bagaikan mainan yang bisa dipamer sesuka hati. Ia lupa bahwa senjata api dapat memicu ketakutan. Itu teror.

Ketiga, cacat psikologis. Pemilik senjata api tidak boleh sesuka hati mengeluarkan pistol. Tujuan membela diri berbeda dengan "lari dari kenyataan" setelah berlindung di balik kuasa pistol. Bisa dibayangkan dampaknya jika pemilik senpi memperlakukan pistol seperti mengedipkan mata.

Polisi harus bertindak tegas. Teror koboi tidak bisa dibiarkan. Jangan sampai pula kasus selesai dengan permintaan maaf di atas sehelai kertas bermeterai ceban. Orang bersenjata api dan orang bersenjata hati sama kedudukannya di mata hukum. [kp]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun