Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ibas, Kudeta Demokrat, dan Pantun Awut-awutan

11 Maret 2021   11:27 Diperbarui: 11 Maret 2021   11:35 1716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ajaibnya, Ibas tidak hanya santun kepada orangtua. Ia juga tampak takzim kepada abangnya. Kita hampir tidak pernah mendengar cekcok antara Ibas dan AHY. Mungkin mereka pernah baku diam alias tidak saling berbicara, mungkin, tetapi tidak terdengar hingga ke luar rumah.

Begitulah EBY menampilkan dirinya. Tidak heran pula jikalau ia gemar berjenaka buat mengambil simpati rakyat. Pantun jalan ninjanya. Bukan hal baru, Ibas memang rajin berpantun. Semasa SBY terangkat menjadi Ketum Partai Demokrat, Ibas juga main pantun.

Pada Rabu (13/5/2015) lalu, ia menyambut kehadiran sang ayah di partai biru. "Hembusan ombak memecah batu, alam berkarya ciptakan mutu. Kader Demokrat tetap bersatu, bersama SBY tokoh pemersatu," ucap EBY di Twitter.

Dua hari lalu ia menutup saran dan kritiknya kepada penyelenggara negara dengan memajang satu pantun. "Ada siang ada malam, ayo kita selamatkan demokrasi," kata EBY mengakhiri cuitan.

Lupakan fakta bahwa pantun itu tidak berkaitan, lupakan. Memang sama sekali "Jaka Sembung pukul gerbang, tidak nyambung abang", tetapi biarkan saja. Lupakan juga soal sampiran dan tetek bengek pantun lainnya. Apresiasi saja dengan dua jempol. Lo, daripada nanti Ibas ngadat.

Jangan ingat, ngeri kalau Ibas sudah ngambek. Bisa-bisa ia menyapa kita semua dengan sapaan songong: Wahai Rakyatku ... [kp]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun