Hujan, aku menunggumu di mata jendela
datang tiba-tiba, pergi suka-suka, dan aku
berdiri memandangi pohon-pohon basah
Hujan, aku tunggu kabar yang kaubawa:
kehidupan atau kematian, ah, matanya
hujan yang menghidupkan dan mematikan
Hujan, aku menunggumu di mata jendela
melihat orang-orang melarikan air mata;
melihatmu, o, aku tersenyum tanpa alasan
Hujan, aku ingin mendengar kabar darimu
tentang orang-orang dikepung nestapa,
tentang aku berenang di genang putus asa
Hujan, aku menunggumu di mata jendela
datang suka-suka, seperti menanti dia tiba
dan diam-diam memelukku dari belakang
Pemuja Rindu, Februari 2021